. Wacana calon presiden alternatif terus bergulir lantaran masyarakat sudah jenuh dengan figur-figur usang yang disuguhkan partai politik.
Masyarakat menyaring sendiri calon pemimpinnya. Hasil survei dari Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan periode 20-30 Juni lalu, cukup mengejutkan. Hasil survei mengungkapkan, hingga kini belum ada calon presiden yang kuat secara elektoral.
Dan hingga kini pula belum ada capres yang memiliki tingkat elektabilitas di atas 20 persen sebagaimana dialami SBY dalam Pemilu 2009. Berdasarkan survei yang melibatkan 1.219 responden itu, publik yang belum menentukan pilihan mencapai 60 persen. Bisa dikatakan, jika Pilpres dilakukan hari itu maka angka Golput mencapai 60 persen.
Capres alternatif mulai dieluk-elukkan. Sejumlah nama dengan berbagai latar belakang dijagokan untuk memuaskan dahaga kepercayaan rakyat pada para tokoh jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2014.
Belakangan ini, nama mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli, kembali diperbincangkan. Rizal Ramli disebut-sebut lantaran terkenal dengan idealisme dan integritasnya. Dia juga dianggap bersih dari dosa korupsi.
Hari ini, Ketua Umum Presidium Dewan Pemimpin Nasional (DPN) Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara, Sudir Santoso di sela-sela silaturrahmi sekaligus konsolidasi kepala desa se Kabupaten Nganjuk, di Balai Desa Kudu, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur beberapa saat lalu (Senin, 6/8), mendeklarasikan dukungan kepada Rizal Ramli.
"Dengan berbagai ikhtiar, kita mendeklarasikan dan mendorong DR. Rizal Ramli menjadi capres alternatif," tegasnya.
Menurut dia, calon-calon presiden yang dimunculkan partai politik saat ini sudah tidak layak. Selain pertimbangan sisi integritas, kapabilitas mereka untuk bisa mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat divonis sangat minim.
Sejauh ini, calon presiden yang sudah dideklarasikan oleh partai politik adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa (PAN), Prabowo Subianto (Gerindra), dan Aburizal Bakrie (Golkar). Ada pula nama Megawati Soekarnoputri (PDIP).
"Itu stok lama, barang reject. Rakyat harus diberi pilihan, jangan orang-orang itu saja," imbau Sudir.
Sudir berjanji akan mengerahkan segala daya upayanya untuk terus mengkonsolidasikan kekuatan-kekuatan yang ada, terutama kekuatan masyarakat desa, dalam memperjuangkan DR. Rizal Ramli sebagai presiden mendatang. Kemampuan Rizal Ramli yang juga Ketua Aliansi Rakyat untuk Perubahan, dinilai Sudir, masih lebih baik dibandingkan calon-calon yang saat ini sudah memasang foto, baliho dan spanduk-spanduk di jalanan.
"Sekarang ini zaman pencitraan. Orang desa tahu kok, tidak akan tertipu. Kalaupun tidak pintar tapi mereka teliti," tegas dia.
[ald]