Berita

Michael Phelps

Olahraga

Phelps Gantung Kacamata Renang

Kantongi 18 Emas
SENIN, 06 AGUSTUS 2012 | 09:12 WIB

Olimpiade London 2012 menjadi Olimpiade terakhir bagi atlet Michael Phelps. Namun, atlet asal Amerika Serikat itu mengakhirinya dengan manis, setelah membukukan 18 medali emas Olimpiade sepanjang karirnya.

Medali emas terakhir diraih­nya di  nomor estafet 4x100 me­ter gaya ganti putra. Tim renang AS berhasil menjadi yang terce­pat dengan catatan waktu ter­baik, tiga menit 29.35 detik, se­dang­kan medali perak diraih Tim renang Jepang dengan catatan wak­tu tiga menit 31.26 detik. Me­dali pe­runggu didapat Tim re­nang Aus­tralia yang menorehkan catatan waktu tiga menit 31.58 detik.

“Saya tidak ingin berenang setelah saya menginjak usai 30 ta­hun dan hal itu akan terjadi da­lam tiga tahun mendatang. Saya tidak ingin berenang untuk tiga tahun lagi,” ujar Phelps.

“Saya akan melewati usia 30 tahun pada saat Olimpiade beri­kutnya. Saya telah mencapai apa yang saya ingin capai. Bob (pe­la­tih Phelps) dan saya, entah ba­gaimana bisa melakukan sega­la­nya selama ini. Saya menyudahi karir saya seperti yang saya ingin­kan,” tutup perenang berusia 27 tahun ini.

Sesungguhnya, total medali yang dimiliki Phelps selama mengikuti Olimpiade berjumlah 22 medali, dengan rincian dua perak, dan dua perunggu. Phelps telah ikut Olimpiade saat digelar di Sydney, Australia pada tahun 2000, sayang dia tak membawa pulang medali pada saat itu.

Pada Olimpade 2004 di Athe­na, Yunani, baru Phelps menjadi sorotan dunia dengan penampi­lannya gemilangnya, dengan me­­rebut enam emas dan dua pe­runggu. Nama Phelps makin men­­julang ketika turun di Olim­piade 2008 Beijing. Dia memba­wa pulang delapan emas sekali­gus memecahkan beberapa rekor dunia.

Sedang dari rivalitas 1500 me­ter gaya bebas putra, gelar jatuh ke tangan Sun Yang. Atlet China itu memperbaiki rekornya sen­diri. Sun (20) finis 14 menit 31,02 detik, memperbaiki rekor lama 14:34.14, yang dibuat dia tahun lalu pada kejuaraan dunia di Shanghai. Sun sebelumnya memperbaiki rekor dunia pere­nang Australia, Grant Hackett, di nomor 1.500 meter gaya bebas di Shanghai, memperbaiki rekor yang bertahan selama 10 tahun dan pecah pada era diboleh­kan­nya mengenakan baju renang ber­teknologi tinggi.

Ryan Cochrane dari Kanada me­raih medali perak dengan ca­tatan 14:39.63, dan bekas ju­ara Oussama Mellouli dari Tunisia meraih medali perunggu dengan waktu 14:40.31. Terjadi kontro­versi sebelum start babak final, ketika Sun menyentuh air sebe­lum perlombaan dimulai, tetapi ia menampik melakukan salah start.

“Saya tidak mendengar suara hakim karena suasana amat bi­sing. Saya kira saya akan didis­kualifikasi (setelah start salah),” kata Sun. “Saya tidak sengaja me­lakukan itu dan saya amat kha­watir di diskualifikasi,” katanya.

Badan ranang dunia FINA mengatakan, Mellouli sebelum­nya memprotes tentang awal lom­ba itu, tetapi akhirnya pere­nang dari Tunisia itu menerima keptususan wasit dan tidak akan melakukan banding.

“Tidak ada perenang lain yang memprotes start itu,” kata juru bicara FINA. Perenang Ing­gris, Da­niel Fogg, yang finis di urutan ke­delapan, mengatakan ti­dak ma­salah ketika Sun me­ng­ambil la­jurnya pada awal start perlombaan.

“Saya merasa tidak ada masa­lah dengan apa yang dilakukan Sun,” katanya. Ini medali emas ke­dua Sun dalam perlombaan itu, setelah sebelumnya ia men­jadi perenang pertama China di kolam renang yang meraih me­dali emas di nomor 400 meter ga­ya bebas. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya