RMOL. Mahasiswa dan aktivis pemuda meminta aparat keamanan dan segenap jajaran pemerintah DKI Jakarta bertindak tegas terhadap pengelola tempat hiburan malam yang tetap beroperasi hingga pertengahan Ramadhan ini.
Permintaan itu disampaikan aktivis mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) dan Kader-kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Jakarta.
Mereka menegaskan, bulan Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat Islam yang perlu dihormati. Masih beroperasinya tempat-tempat hiburan malem dinilai tidak menghormati bulan penuh rahmat ini. Mereka pun akan melakukan aksi untuk memantau tempat hiburan malam yang masih buka.
"Kami akan mengeliling jalan-jalan Ibukota," kata Presedium KAMERAD, Haris Pertama kepada wartawan, di Tugu Proklamasi, Minggu (5/8) dini hari.
Selain melakukan pemantauan terhadap tempat-tempat hiburan malam, mereka juga akan keliling membagikan makanan sahur kepada masyarakat Jakarta yang tidak mampu. Haris mengatakan, ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa kepada masyarakat. Mahasiswa bukan hanya berdemo, tapi bisa memberikan perhatian kepada masyarakat yang kurang mampu.
"Kami berharap semoga ke depannya masyarakat DKI Jakarta dapat lebih sejahtera," tegasnya.
Sementara itu, Dirgan, aktivis HMI dari Universita Bung Karno, mengatakan demi menambah indahnya dan sucinya bulan Ramadhan Kamerad dan HMI mengimbau kepada seluruh aparat keamanan dan segenap jajaran pemerintah DKI Jakarta untuk menghimbau kepada para pemilik tempat maksiat untuk segera menutup mulai malam ini sampai hari raya nanti.
"Hal ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak sama-sama kita inginkan," himbaunya.
Hadir dalam aksinya tersebut Abdul Jabbar perwakilan IMEJ, Achmed Syaiful Anwar mantan pengurus HMI Cabang PUSTARA, Annisa perwakilan HMI ALTRI, Kuswara perwakilan HMI LPI, Vicky Fajar perwakilan HMI BSI.
[dem]