Berita

Melchias Markus Mekeng

On The Spot

Ruangan Kerja Dipakai Staf, Terima Tamu Di Ruang Fraksi

Dicopot Dari Banggar, Dimana Mekeng Ngantor?
JUMAT, 03 AGUSTUS 2012 | 10:25 WIB

Nona terus mengamati monitor komputer layar datar di atas meja kerjanya. Sambil memainkan mouse berwarna hitam, staf anggota DPR Melchias Markus Mekeng ini asyik menjelajah dunia maya.

Banyak situs internet yang di­buka perempuan muda be­rambut panjang sebahu ini. Terkadang dia membuka situs berita online. Secara bersamaan, dia men­de­ngarkan musik dan mengamati akunnya di situs jejaring sosial Facebook.

“Kalau lagi reses ya seperti ini. Tugas-tugas nggak terlalu ba­nyak. Karena tidak ada rapat ko­misi maupun fraksi,” kata Nona.

Ruang kerja anggota DPR Melchias M Mekeng terletak di lantai 14 Gedung Nusantara I. Me­lihat dari luar, ruangan kerja po­litisi Partai Golkar ini tak be­danya dengan milik anggota De­wan lainnya. Ruangannya berada di sisi koridor.

Di pintu masuk yang dileng­kapi kaca buram dipasang nomor ruangan, 1404.  Papan nama peng­huni ruangan dipasang di dinding sebelah kanan pintu.

Mengintip dari pintu kaca yang sedikit terbuka, terlihat ruang ker­ja Mekeng dibagi dua. Layaknya ruangan kerja anggota DPR lain­nya, ruangan di bagian depan di­tempati para staf, sekretaris pri­badi dan tenaga ahli. Ruangan di belakangnya menjadi ruangan kerja anggota Dewan.

Ruangan di depan lebih besar dari ruangan di belakangnya. Biasanya, ruangan kerja pribadi anggota DPR lebih besar dari ruangan staf. Ini kebalikannya. Ruangan staf dan tenaga ahli lebih besar dari ruang kerja Mekeng.

Posisi ruang kerja staf dan te­naga ahli menjorok ke dalam se­jauh dua meter. Di sini ditem­patkan lima kerja untuk staf dan tenaga ahli. Meja kerja yang ter­buat dari kayu olympic ditata ber­deret ke samping. Menempel ke dinding ruangan.

Lantai ruangan ini ditutupi kar­pet terbal bermotif garis-garis war­na coklat ke hitam-hitaman. Dindingnya dilapisi wall paper dipadukan dengan ornamen kayu.

 â€œIni ruangan kerja untuk te­naga ahli, asisten dan staf anggota Dewan. Ada empat orang yang hampir setiap hari bekerja disini. Sebenarnya jumlahnya sama se­perti di ruangan kerja anggota lain,” kata Nona saat ditemui Rak­yat Merdeka hanya seorang diri berada di ruangan ini.

Menurut wanita berkulit hitam manis ini, ruangan kerja staf dan tenaga ahli Mekeng lebih besar dibanding anggota DPR lainnya. “Lihat saja sekat yang ada di din­ding itu. Harusnya ruangan kami ukurannya hanya sampai ke situ. Tapi sejak periode kedua ini dita­rik ke belakang, sehingga besar­nya tiga kali dari ruangan kerja Ba­pak,” ujarnya sambil me­nun­juk batas ruangan.

Rakyat Merdeka mencoba me­ngintip ruang kerja Mekeng . Le­barnya tak lebih dari dua meter. Bentuknya memanjang ke sam­ping.  Tidak ada meja kerja di sini, apalagi sofa untuk menerima tamu. Hanya ada meja kayu ber­bentuk bundar yang dikelilingi empat kursi. Di atas meja itu tak ada perangkat kerja baik kom­puter maupun printer.

Satu meter dari situ terdapat le­mari kayu setinggi 1 meter. Di­letakkan di sudut ruangan. Isinya pernak-pernik dan televisi layar datar 21 inci.

Kenapa ruangan kerja Mekeng lebih kecil dari ruangan kerja stafnya? “Pak Mekeng tidak per­nah menyimpan berkas di rua­ngan kerjanya. Semua file-file baik milik Komisi, Banggar dan Fraksi di simpan di ruangan kerja kami,” beber Mona.

Apalagi sehari-hari Mekeng juga jarang berada di ruangan ini. Menurut Nona, bosnya lebih sering berkutat di Badan Ang­garan dan Komisi XI.

Sebagai ketua Banggar, Me­keng diberi ruangan kerja di Sek­retariat Banggar di gedung Nu­santara III. Letaknya di samping ruang rapat Banggar baru—yang banyak dikecam karena reno­vasinya menelan biaya sampai Rp 20 miliar.

 â€œBelum tentu setiap hari Pak Me­keng masuk ke ruangan ker­ja­nya meskipun dia termasuk ang­gota yang rajin masuk. Dari baru datang ke DPR, dia langsung ke ko­misi atau Banggar,” ungkapnya.

Mekeng hanya naik ke ruangan kerjanya bila hendak istirahat. Juga bila hendak menerima tamu. Itu pun bila tamunya sedikit.

 â€œKalau (tamu) lebih dari lima orang, dia akan turun ke lantai 12 dan meminjam ruang rapat Fraksi Golkar,” ujar Nona.

Saat reses ini beredar kabar bah­wa Mekeng dicopot dari Ke­tua Badan Anggaran DPR. Ia digantikan Ahmadi Noor Supit.  

Nona menyebutkan sejak reses pertengahan Juli, Mekeng belum pernah menginjakkan kaki di ruangan ini. Sebab sejak awal reses Mekeng sudah terbang ke Kali­mantan dalam rangka kunjungan kerja (kunker) Komisi XI DPR.

Setelah kunker, Mekeng pergi menemui konstituennya di daerah pemilihan di Nusa Tenggara Ti­mur (NTT) I.  “Saat ini Bapak se­dang reses individu ke dapilnya. Kebetulan di sana, Bapak juga punya keluarga sehingga bisa diisi liburan dan reses di sana,” tutur Nona.

Pengganti Mekeng Dipilih Karena Sudah Senior Di Golkar

Posisi Melchias Markus Me­keng sebagai Ketua Badan Ang­garan DPR sebentar lagi akan diganti. Siapa kader yang akan ditunjuk partai beringin untuk menggantikan Mekeng masih simpang siur.

Sekretaris Fraksi Partai Gol­kar Ade Komarudin me­nga­ta­kan akan terjadi rotasi pimpinan Banggar. Namun menurut dia, ro­tasi ini tak terkait dengan ka­sus yang korupsi yang me­nye­ret-seret nama pimpinan Bang­gar saat ini. Pergantian ini hanya untuk penyegaran.

Lagipula, lanjut pria yang ak­rab disapa Akom ini, Mekeng sudah sejak lama ingin me­ngun­durkan diri dari ketua Banggar. Alasannya ingin konsentrasi menyelesaikan studi.

“Beliau sedang menye­le­sai­kan tesis. Dia ingin melanjutkan kuliah ke S3. Itu hak pribadi dan beliau kader partai yang baik. Jadi tidak ada yang luar biasa,” kata Ade.

Siapa penggantinya? Kata Ade, awalnya tidak mudah men­cari pengganti Mekeng. Peng­gantinya harus punya ke­ahlian khusus di bidang makro dan mik­ro ekonomi. Selain itu, ha­rus memiliki kemampuan me­ngatur anggota di Banggar serta memiliki integritas.

Akhirnya, Fraksi menunjuk Ah­madi Noor Supit meng­gan­ti­kan Mekeng. Noor Supit dipi­lih karena dianggap senior di DPR dan memiliki k­e­mam­puan di bidang ekonomi serta keuangan.

Ade menambahkan, surat keputusan rotasi sudah dike­luarkan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Rotasi itu mulai diterapkan pada masa sidang berikutnya yang dimulai 16 Agustus 2012 .

Ahmadi Noor Supit sendiri sudah sesumbar dirinya bakal memperbaiki citra Banggar bila ditunjuk menjadi ketua badan itu. “Selama ini terlalu banyak intrik, isu, dugaan korupsi. Itu sangat menganggu. Sehingga konsentrasi Banggar terganggu. Kita akan pelan-pelan bicarakan mengenai mengembalikan citra Banggar,” ujarnya.

Namun, sesumbar Noor Supit justru “diledek” Mekeng. Ia me­ngingatkan rekannya di Fraksi Partai Golkar itu agar tak ter­buru-buru umbar janji karena belum ada keputusan resmi partai mengenai rotasi pimpinan Banggar.

Apalagi, lanjut Mekeng, surat pimpinan fraksi kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) tertanggal 10 Juli 2012 hanya mengusulkan Noor Su­pit menggantikan posisi Zul­karnaen Djabbar yang terjerat kasus korupsi pengadaan dan pencetakan Al Quran.

Artinya, Noor Supit hanya ma­suk ke Banggar sebagai ang­gota biasa. Bukan sebagai ke­tua. “Saya pegang fotokopinya dan saya simpan. Sampai se­ka­rang, belum ada surat lain dari fraksi dan DPP Golkar tentang penggantian saya sebagai ketua Banggar. Jadi, belum ada per­gan­tian ketua Banggar,” klaimnya.

Ia pun menyebut pimpinan fraksi menyadari bahwa pim­pinan Banggar tak boleh di­ganti di tengah jalan saat pem­bahasan RAPBN 2013 tengah ber­langsung. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya