Adriyanti Firdasari
Adriyanti Firdasari
Firda yang sebenarnya diungÂgulÂkan lolos dari Grup O ini berÂmain ragu-ragu dan takut menyeÂrang. Di game pertama, Firda mampu tampil lebih bebas dengÂan mendikte lawannya dan ungÂgul 21-10. Namun di game keÂdua, Firda menjadi lebih ragu-raÂgu sebelum menyerah 16-21.
Di game penentuan, pemain PeÂlatnas Cipayung ini mampu bangÂÂkit dan memperbaiki perÂmaiÂÂnan. Meski Zaitsava masih tamÂpil percaya diri dan mampu unggul 11-8.
Disaksikan ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso dan Chef de Mission kontingen Indonesia Erick Thohir, Firdasari hanya memÂberi kesempatan lawannya menambah dua angka sebelum menutup pertandingan dengan kemenangan 21-14.
Di Grup O, Firdasari masih haÂrus menghadapi pemain BulÂgaÂria, Petya Nedelcheva untuk meÂnenÂtuÂkan juara grup. Di pertanÂdingan pertama, Nedelcheva mengalahÂkan Zaitsava 21-7 dan 21-19.
“Game kedua saya terlalu terÂburu-buru padahal dia mainnya haÂnya menunggu saya melakuÂkan kesalahan sendiri,†kata Firdasari.
“Dia sering memberi saya umÂpan-umpan dan saya terpancing unÂtuk mematikannya, tetapi saya maÂlah mati sendiri,†lanjut Firdasari.
Pelatih tunggal putri Pelatnas, Wong Tat Meng mengatakan, FirÂda masih perlu memperbaiki temÂpo permainannya untuk mengÂhaÂdapi pertandingan berikutnya.
“Ini pertandingan pertamanya sejak sembuh dari cedera, tempo permainan kurang enak, pada perÂtandingan berikutnya harus lebih baik,†ujar Wong yang berÂasal dari Malaysia itu.
Firdasari mengalami cedera paÂda telapak kaki kanannya seÂhingga terpaksa tidak melanjutÂkan pertandingan pada Indonesia Terbuka Super Series Premier buÂlan lalu.
Menurut Wong Tat Meng, temÂpo permainan Firdasari pada gaÂme pertama terlalu cepat, seÂhingÂga pada game kedua pemuÂliÂhanÂnya menjadi terganggu.
Sementara itu, tunggal putra, Simon Santoso berhasil menganÂtoÂngi kemenangan perdana, tepat dihari ulang tahunnya ke-27. Dia berhasil mengalahkan pemain Estonia, Raul Must dengan muÂdah 21-12 dan 21-8.
“Mungkin dirayakan dengan makan saja bersama teman dan peÂlatih, kalau olimpiade sudah seÂlesai baru bisa bepergian. Saat ini saya ingin jaga kondisi dan konÂsentrasi di pertandingan†kata Simon dilansir situs resmi PBSI.
Bagi Simon, ini merupakan OlimÂpiade pertamanya, wajar kaÂlau atmosfer Olimpiade yang meÂrupakan pesta olahraga dunia terakbar sempat membuat Simon gugup. Namun, tidak terlalu berÂpengaruh dan mengganggu perÂmaiÂnannya di lapangan.
“Senang juga rasanya beruÂlang tahun saat sedang berjuang di event sebesar olimpiade, haÂraÂpan saya semoga di sini bisa berÂmain di penampilan terbaik saya. Tentunya ingin sekali jadi juara, namun perjalanan kesana masih jauh, tak mau berpikir keÂsana, yang penting tiap pertandiÂngÂan bisa bermain bagus saja duÂlu†ungkapnya.
Simon merupakan pemain peÂringkat enam dunia dan salah saÂtu harapan Indonesia dalam meÂraih medali, selain pasangan ganÂda campuran Tontowi AhÂmad/LiliyaÂna Natsir. Simon berada di grup B dan telah mengantongi satu kemeÂnangan atas Raul Must dari EstoÂnia, 21-12, 21-8. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05