Berita

fahd a. rafiq/ist

SUAP DPID

Fahd A. Rafiq Tidak Bekerja Sendiri, Petinggi MKGR dan Golkar Diyakini Terlibat

MINGGU, 29 JULI 2012 | 19:12 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan tersangka Fahd El Fouz alias Farhad A. Rafiq, yang berjalan dengan tangan diborgol menuju tahanan KPK (Jumat, 27/7), menggemparkan elite Golkar dan MKGR.

Sangat mungkin, adegan dramatis pemborgolan itu sangat memukul jiwa Ketum Generasi Muda (Gema) MKGR berusia 29 tahun itu. Bukan tak mungkin, hal itu bisa membuat  Fahd nekad 'bernyanyi' mengenai bagaimana cara dia mencari mitra (pejabat pemda/bupati) dan kepada siapa saja dana yang diperolehnya itu dialirkan.

Sumber yang dekat dengan Fahd mengatakan, akses Fahd ke pejabat-pejabat pemda adalah berdasar rekomendasi petinggi Ormas MKGR dan Golkar. Tanpa rekomendasi itu, tidak mungkin pejabat pemda bisa diyakinkan. Begitupula kalangan pengusaha yang menjadi pengijon, harus diyakinkan dengan jaminan petinggi, baru mau membayar dana ijon suatu proyek. Kapasitas Fahd sebagai pribadi belum terlalu meyakinkan.


Kemana saja dana mengalir setelah negosiasi 'jual beli' proyek sukses dieksekusi di Banggar? Apakah dana itu lari ke petinggi dan biaya program organisasi?

Penangkapan Fahd yang sangat demonstratif dikabarkan membuat banyak petinggi MKGR dan Golkar ketar ketir, khawatir Fahd akan membuka semua rahasia karena tidak tahan tekanan yang diterima akibat penahanan yang menghancurkan masa depannya.

Petinggi MKGR dan Golkar pantas khawatir Fahd akan mencontoh Nazaruddin membuka semua rahasia karena dia merasa 'dikhianati'.

Tokoh senior Golkar, Zainal Bintang, ketika dihubungi, mengatakan, sangat masuk akal jika banyak petinggi MKGR dan Golkar yang kebakaran jenggot. Bintang menduga Fahd tidak kerja sendirian. Tentang banyak dana yang dikucurkan Fahd untuk program organisasi, Bintang mengatakan, itu bisa saja terjadi.

"Tapi saya bukan pengurus harian lagi, jadi nggak punya bukti," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR itu kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu malam (29/7).

Mantan wartawan senior itu mempersilakan media sendiri yang menelusuri kabar kongkalikong itu. Ketika ditanyakan, apa saja yang akan dilakukan TPM (Tim Panca Moral), selaku salah seorang penggagas, Bintang mengaku gemas dan malu.

Tim Panca Moral yang dipimpinnya akan mengambil langkah drastis untuk ikut menggulung koruptor yang berkedok sebagai politisi.

"Kami akan bantu KPK memberi data-data dan juga akan minta masukan dari KPK," ujarnya. [arp]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya