Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Pelatih ganda campuran RiÂchard Mainaky mengatakan, diÂa sudah memberikan wejaÂngÂan dan perhatian khusus kepaÂda juara All England 2012 terÂsebut.
“Kalau sudah ikut Olimpiade, kita harus siap dengan hasil unÂdian seperti ini, termasuk berteÂmu lawan yang cukup berat di babak penyisihan,†kata Richard seperti dilansir situs resmi PBSI.
Dari hasil undian, Tontowi/LiÂliyana yang menempati peÂringÂkat empat dunia ini menemÂpati Grup C bersama ganda DenÂmark, ThoÂmas Laybourn/KaÂmilla Rytter Juhl, Lee Yong Dae/Ha Jung Eun (Korea Selatan), dan ganda India, Diju V/Jwala Gutta.
“Pasangan Denmark dan KoÂrea akan menjadi lawan berat, naÂmun wakil dari India juga tak daÂÂpat dianggap remeh karena meÂÂÂreka pernah membuat keÂjuÂtan. Namun saya sudah punya straÂtegi khusus pada olimpiade ini,†tandas Richard.
Namun, kakak pebulutangkis Rexy Mainaky ini enggan meÂmaÂparkan strategi khusus terseÂbut. “Yang jelas, Tontowi/LiliÂyaÂna tidak terbebani dan fokus di setiap pertandingan,†katanya.
Untuk memuluskan jalan TonÂtowi/Liliyana ke babak final, meÂreka harus memenangi tiga perÂtandingan penyisihan grup.
Dalam rekor pertemuan TontoÂwi/Liliyana dengan ketiga calon lawan itu, ganda campuran IndoÂnesia itu lebih unggul atas meÂreÂka. Hal itu setidaknya menÂdongÂÂkrak mental mereka menjeÂlang pertandingan nanti.
Sementara itu, ganda putra anÂdalan Indonesia, Mohammad Ahsan/Bona Septano berangkat ke Olimpiade London 2012 deÂngan target meraih medali. SeÂlain itu, mereka juga memiliki miÂsi lain yaitu mengalahkan paÂsaÂngan Korea Selatan, Koo Sung Hyun/Yoo Yeon.
Bona/Ahsan sudah lima kali benÂtrok dengan Koo/Yoo. NaÂmun, dari serangkaian pertemuÂan tersebut, pasangan Indonesia ini belum pernah sekalipun menÂcatat kemenangan.
Kedua kubu dipastikan bakal kembali bersua di Olimpiade 2012, karena mereka sama-sama tergabung dalam Grup B. NaÂmun, Bona tak ingin mendapat hasil buruk lagi di pertemuan keÂenam.
“Kali ini harus menang meÂlawan Koo/Yoo. Sebetulnya kaÂmi beberapa kali hampir menang dan sudah leading, tapi akhirnya selalu kalah di poin kritis,†ujar Bona.
Adik pebulutangkis Markis Kido ini menyatakan, Koo/Yoo memang memiliki permainan yang stabil. Akibatnya, dia dan Ahsan kerap kalah di saat-saat kritis.
“Koo/Yoo lebih stabil dan meÂmiliki ketahanan yang baik. Jika ingin menang dari mereka, maka kami harus memiliki ketahanan yang lebih baik, serta bisa meÂngambil irama permainan,†imÂbuh pebulu tangkis asal SumaÂtera Utara itu.
Selain Koo/Yoo, Ahsan/Bona juga berada satu grup dengan BoÂdin Issara/Maneepong Jongjit dari Thailand dan Adam CwaliÂna/Michal Logosz dari Polandia. Partai pertama akan bergulir paÂda 28 juli mendatang di WemÂbley Arena. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05