ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
RMOL. Majelis Ulama Indonesia (MUI) memahami alasan masyarakat internasional, terutama PBB, tidak menaruh perhatian besar pada tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar bagian barat.
"Karena mereka melihat kasus ini sangat kecil dan tidak laku dijual. Ada kecenderungan pembiaran dari masyarakat internasional. Apabila kasus ini menimpa warga yahudi, dunia cepat reaksi," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri, KH. Muhyidin Junaidi, dalam pertemuan dengan ormas Islam di di aula kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (25/7).
Berdasarkan data yang diterima ormas Islam dan MUI, sampai sekarang sudah 6000 Muslim Rohingya yang sudah dibunuh. Pernyataan terakhir Junta Militer Myanmar yang menyatakan bahwa etnis Rohingya bukan etnis asli Myanmar, menurut dia, bertolak belakang dengan sejarah karena Rohingya sudah ada di Myanmar sejak sebelum kemerdekaan negara itu.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25