“Istana Wapres harus direnoÂvasi dulu. Atapnya sudah wakÂtunya diperbaiki. Ini bangunan bersejarah yang harus kita jaga dan pelihara,†kata Juru Bicara Wapres, Yopie Hidayat.
Renovasi kantor Wapres juga meliputi penggantian alat penÂdingin ruangan yang boros listrik dan pembangunan penghubung geÂdung utama dengan gedung lainnya. “Moga-moga awal tahun depan selesai,†harap Yopie.
Mulai hari ini, Boediono sudah berkantor di gedung bekas DPA yang terletak di sebelah Istana MerÂdeka. Jumat lalu, bekas guÂbernur Bank Indonesia itu meÂninjau geÂdung yang akan ditempatinya.
Rakyat Merdeka ikut meÂngiÂringi Boediono melihat-lihat kanÂtor barunya. Gedung eks DPA itu menghadap ke Jalan Medan MerÂdeka Utara. Di area ini terdapat dua gedung. Yakni gedung eks DPA dan gedung kantor Dewan PertimbaÂngan Presiden (Wantimpres).
Dulu dari gerbang yang terleÂtak di Jalan Veteran III bisa mengÂakses kedua gedung ini. Kini diÂpasang pemisah berupa pagar hitam setinggi tiga meter.
Gerbangnya pun sudah terpiÂsah. Gerbang ke eks gedung DPA terÂletak di Jalan Medan Merdeka Utara. Sedang gerbang masuk gedung Wantimpres ada di Jalan Veteran III.
Puluhan anggota Pasukan PeÂngaÂmanan Presiden (PaspamÂpres) terlihat berjaga-jaga di lingÂkungan eks gedung DPA. Mereka mengenakan pakaian safari hiÂtam-hitam. Beberapa tentara berÂseragam loreng lengkap dengan seÂnapan laras panjang yang disiÂlangkan di dada berjaga di dekat gerbang. Mereka tak henti meÂngamati situasi di Jalan Medan Merdeka Utara.
Anggota Paspampres yang berjaga di dalam tak kalah sibuk. Mereka mondar-mandir di pekaÂrangan. Anggota Paspampres dibagi menjadi beberapa tim kecil terdiri dari 2-3 orang.
Seorang anggota Paspampres terlihat menyusuri pintu belakang gedung eks DPA dan mengecek pagar tinggi yang memisahkan dengan gedung Wantimpres. “Ini harus diatur dengan baik, biar parÂkir tamu dan orang tidak saling mengÂhalangi,†perintahnya kepaÂda dua anggota Paspampres lainnya.
Walaupun penjagaan PaspamÂpres cukup ketat, ternyata proÂtoÂkoler untuk masuk ke kantor baru Wapres cukup longgar. Tak terliÂhat ada metal detector di pintu masuk gedung.
Sekitar pukul 3 sore, mobil sedan hitam bernoÂmor RI 2 yang membawa Wapres memasuki gerbang. Mobil Jeep dan Alphard ikut dalam iring-iringan mobil Wapres.
Seorang petugas yang berÂseÂragam Brimob membuka pintu mobil bagian belakang. Boediono pun keluar dari mobil. Ia mengeÂnakan batik cokelat lengan penÂdek dan celana hitam.
Sambil tersenyum simpul, Boediono memperhatikan konÂdisi muka gedung yang memiliki corak klasik . Di dampingi pejaÂbat internal Istana Wapres, BoeÂdiono melangkah menuju pintu masuk yang berada di bagian tengah gedung.
Bagian muka gedung ini dilaÂpisi kaca tebal yang menutupi hingÂga lantai dua. Lantai tiga gedung ini juga dilapisi kaca di dindingnya.
Melewati pintu kaca terdapat lobby sekaligus ruang tamu yang memanjang. Di sini tergantung lampu kristal dengan latar belakang Garuda Pancasila. Di kanan dan kiri lambang negara itu terdapat tangga naik.
Di lantai dasar ini terdapat beÂbeÂrapa ruangan. Salah satunya ruang kerja untuk Wapres. BoeÂdiono sempat menengok ruang kerjanya. Posisinya di sudut kanan setelah melewati lorong panjang.
Setelah melihat-lihat satu per satu ruangan di lantai dasar, BoeÂdÂiono beranjak ke lantai dua dan tiga. Rencananya, lantai ini akan ditempati pejabat eselon I. Ruang untuk wartawan juga di lantai ini.
Hampir satu jam Budiono meÂlihat-lihat kondisi gedung yang akan menjadi kantornya selama beberapa bulan ke depan. Setelah itu, dia bergegas meninggalkan geÂdung eks DPA ini.
Rakyat Merdeka sempat meÂngintip ruang kerja untuk Wapres. Lantainya dilapisi marmer yang mengkilat seperti habis dipoles. Beberapa lukisan bertema peÂmanÂdangan alam menjadi pengÂhias dinding ruang kerja ini. LamÂpu-lampu kristal juga memÂperÂcantik sudut-sudut ruangan.
Meja kayu berwarna hitam ditempati sudut ruangan sebelah kiri. Meja ini bersih dari berkas maupun perlengkapan kerja.
“Itu memang meja kerja untuk Wapres. Sekarang ini baru survei saja, belum akan menempati. Jadi belum ada berkas-berkas,†bisik seorang anggota Paspampres.
Lemari kayu dengan warna sama ditempatkan persis di belaÂkang meja kerja. Sama seperti meja, lemari kayu yang bagian deÂpannya dilapisi kaca bening transparan juga masih kosong. SeÂlain meja kerja, di ruangan ini terdapat sofa warna merah kecokÂlatan. Sofa untuk tamu itu diÂleÂtakÂkan di sebelah kiri ruangan. Tak jauh dari pintu masuk.
Sama seperti Boediono, pejaÂbat di Istana Wapres juga tak akan boyongan ke kantor baru. Sebab, semua perlengkapan kerja yang diperlukan akan disiapkan di sini. “Para pejabat eselon yang juga akan pindah ke sini kabarnya juga tidak akan membawa barang-barang. Paling hanya berkas-berkas saja,†ujarnya.
Bangun Pagar Beton Setebal Dua Meter
Waspadai Bom Mobil
Wapres Boediono akhirnya berkantor di lingkungan di MeÂdan Merdeka Utara. Wacana penggabungan kantor Wapres dengan Presiden sudah tercetus sejak lama.
Wacana ini muncul sejak era Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2005. Tujuan penggabungan untuk mempermudah koordiÂnasi dengan dua elite negara ini.
Gedung eks DPA yang terleÂtak di samping Istan Merdeka sudah disiapkan untuk menjadi kantor Wapres. Namun penggaÂbungan terus tertunda.
Penyebabnya, gedung itu diÂniÂlai kurang safety lantaran dekat jalan. Terutama dekat deÂngan Jalan Veteran III sehingga rawan terhadap ancaman bom mobil.
Sejak 2009, gedung eks DPA direnovasi lantaran bakal diÂtempati Boediono. PengaÂmaÂnanÂnya pun diperketat untuk menjamin keselamatan Wapres. Misalnya dengan membangun pagar beton setinggi meter deÂngan ketebalan dua meter. SeÂlain itu, dibangun jalur pengÂhubung khusus kantor Wapres deÂngan kantor Presiden. Jalur ini hanya bisa dilewati Boediono.
Yopie Hidayat, Juru Bicara WapÂres memastikan Jalan VeteÂran III tidak akan ditutup setelah Wapres berkantor di sini. Para pengguna jalan tetap bisa meÂlewat. Hanya saja disarankan unÂtuk memperlambat laju kenÂdaraannya. “Pengamanan sudah diatur sepenuhnya oleh Pasukan Pengamanan Presiden (PasÂpampres),†katanya.
Menurut seorang anggota PasÂpampres yang ditemui RakÂyat Merdeka, sebagian personel tetap berjaga di Istana Wapres di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Akan ada penambahan peÂnamÂbahan personel untuk berÂjaga di kantor baru Wapres. “Ada tambahan pasukan dari divisi lain. Belum lagi petugas seÂbelumnya yang berjaga di sini. Jumlahnya nanti akan jauh lebih banyak,†kata dia. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
UPDATE
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17
Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50
Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20
Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50
Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25
Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58
Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30