Berita

Venna Melinda

On The Spot

Buka Warung Makan, Rekaman Album Lagu

Reses, Anggota DPR Kerja Sampingan
SABTU, 21 JULI 2012 | 10:41 WIB

Venna Melinda berjalan ke arah pintu keluar di Terminal 2F, Bandara Soekarno Hatta. Bersama rekan-rekannya di Komisi X DPR, politisi Partai Demokrat itu baru saja melakukan kunjungan kerja di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Setelah berpamitan dengan koleganya, bekas Putri Indonesia ini pun menghampiri sebuah mobil yang berhenti tepat di de­pannya. Dari kaca jendela mobil yang ter­buka, Venna masih sem­pat melam­baikan tangan tanda berpisah.

“Saya sudah ada janji dengan produser musik di studionya yang terletak di kawasan, Bulungan, Jakarta Selatan,” katanya

Sejam kemudian Venna tiba di studio musik yang dituju. Ber­bin­cang-bincang sejenak di ruang tamu, pengemar tari Salsa ini pun memasuki salah satu ruang studio.

Ibu dua anak itu hendak me­rekam suaranya saat berdendang. Lagu yang dinyanyikannya ada­lah lagu lama yang didaur ulang de­ngan gaya musik Latin. Mi­salnya lagu Kemesraan, Sepan­jang Jalan Kenangan dan Kopi Dangdut.

“Saya memang mau buat al­bum lagu berupa kaset dan CD. Target­nya habis lebaran akan di-launcing untuk dipasarkan,” jelasnya.

Kendati punya job baru di luar aktifitasnya sebagai politisi, Venna membantah kalau ini un­tuk menambah pundi-pundinya. Kata dia, album ini untuk misi sosial.

“Hasil penjualan album, akan saya sumbangkan untuk anak-anak asuh saya di berbagai dae­rah,” ungkapnya.

Selama ini dia mengaku jadi donatur anak-anak jalanan yang butuh peralatan sekolah. Anak-anak jalanan itu tinggal di enam kolong jembatan di Jakarta.

Menurut Venna, anak-anak jalanan itu perlu dibantu dalam menempuh pendidikan. “Mereka butuh buku-buku tulis dan pela­jaran, tenaga pengajar yang lebih baik bahkan fasilitas internet. Ini yang rencananya akan saya beri­kan lewat hasil penjualan album nanti,” jelasnya.

Karena target pemasaran al­bum sudah mepet, Venna pun me­manfaatkan reses kali ini untuk menyelesaikan rekaman.

“Saya tetap melaksanakan tu­gas komisi dan tugas dewan se­cara individu. Habis kunker ko­misi, saya tetap akan berkunjung ke dapil untuk menemui kons­tituen,” ujarnya.

Kamis lalu dia pergi ke Blitar, Tulungagung dan Kediri, dapil yang telah menghantarkan jadi anggota DPR. Di daerah ini ada beberapa sekolah dan pesantren yang akan dikunjungi.

Komedian yang kini jadi ang­gota DPR, Eko Patrio juga me­manfaatkan masa reses untuk cari job sampingan. Kader PAN ini me­ngaku memiliki beberapa be­kerja selama Ramadhan.

Apa saja? “Saya mendapat tawaran mengisi acara di sebuah stasiun televisi swasta. Karena tidak mau ganggu tugas DPR, saya menerima tawaran itu hanya sebagai bintang tamu saja,” kata politisi bernama lengkap Eko Hendro Purnomo ini.

Tak hanya di bidang entertain, Eko juga sibuk membuka res­toran yang sengaja dibuka saat  Ramadhan. Namanya Warung Komando.

“Ada beberapa menu yang kami sediakan untuk berbuka dan sahur. Intinya, harga warung rasa resto­ran,” kata Eko sambil tertawa.

Hampir setiap sore hingga ma­lam dia nongkrong di warung bila sedang tidak ada kegiatan. Na­mun satu pekan ini Eko bakal ab­sen. “Saya bersama rekan-rekan di Ko­misi X  kunjungan kerja ke Den­pa­sar. Besok paginya, saya lang­sung terbang ke Semarang untuk reses di dapil,” kata Wakil Sekjen PAN ini.

Eko mengaku hanya tiga hari menyambangi dapilnya. Awal Ramadhan dia harus kembali ke Jakarta untuk persiapan perayaan ulang tahun partai.

“Nanti pertengahan Ra­ma­dhan, baru saya akan terjun lagi ke dapil. Ada banyak agenda buka puasa bersama yang sudah saya susun pada kunjungan kedua nanti,” terangnya.

Anggota Komisi IX DPR dari PPP Oky Asokawati mengaku ti­dak punya kerja sampingan  se­lama rese maupun Ramadhan. Bekas mo­del ini hanya akan turun ke dapil.

“Kegiatan reses saya sama saja. Bersilaturahmi dengan kons­ti­tuen, penyuluhan keseha­tan rep­roduksi. Saya juga melakukan pengawasan terhadap mitra-mitra di eksekutif,” kata Okky. Mitra kerja Komisi IX adalah Ke­men­terian Kesehatan dan Ke­men­terian Tenaga Kerja dan Trans­migrasi.

Siapkan Duit Ratusan Juta Untuk THR

Ratusan juta rupiah perlu disiapkan anggota DPR untuk Ramadhan dan Idul Fitri. Duit itu bakal dikucurkan ke daerah. Anggota DPR Eko Hendro Pur­nomo mengaku sudah me­nyiap­kan sekitar Rp 200 juta untuk kegiatan Ramadhan. Dana ter­sebut, di luar dari biaya untuk acara buka puasa bersama.

“Umumnya itu untuk THR para konstituen di dapil. Tapi ada juga yang disumbangkan un­tuk keperluan mesjid dan pan­ti asuhan,” kata politisi yang akrab disapa Eko Patrio ini.

Eko tak memberikan THR dalam bentuk uang. Bentuknya barang-barang yang dibutuhkan saat hari raya.  “Bisa dalam ben­tuk sembako, kue-kue lebaran, baju-baju hingga perlengkapan shalat bagi lelaki dan perem­puan,” kata anggota Komisi X DPR ini.

Anggota Komisi III dari Frak­si Golkar Bambang Soesatyo mengaku menyiapkan dana lebih besar. Yakni Rp 650 juta. “Politik itu tidak murah. Untuk itu, ketika seseorang terjun ke politik, seharusnya sudah tidak lagi memikirkan kebutuhan material,” kata dia.

Duit akan digelontorkan ke dapil Jawa Tengah VII yang me­liputi Purbalingga, Ban­jar­ne­ga­ra, Kebumen. Tiap daerah di­jatah Rp 150 juta. Uang itu un­tuk membantu masjid, pesan­tren, dan kegiatan lain.

“Sisanya yang Rp 200 juta un­tuk THR dan paket bagi pe­ngurus Partai Golkar dan ormas di bawahnya, serta tim relawan di dapilnya,” kata Bambang.

Tahun lalu, dia menyiapkan 600 paket THR. Paket itu terdiri dari perlengkapan shalat, bu­sana muslim dan kue Lebaran. “Setiap paket nilainya Rp 150 ribu,” ujar Bambang.

Anggota DPR dari Fraksi Hanura Saleh Husin juga me­nyiapkan anggaran khusus un­tuk selama Ramadhan dan Le­baran. Namun dia tak bersedia menyebutkan jumlahnya.

“Tradisi bagi-bagi THR pasti dilakukan semua orang yang berkecukupan, termasuk poli­tisi. Itu wujud syukur dan men­jalin silaturahmi,” kata dia.

Bingkisan THR, lanjut dia, tak diberikan menjelang Leba­ran saja. Tapi juga ketika meng­gelar buka puasa bersama. “Kalau tunggu jelang Lebaran, tidak cukup waktunya. Dapil saya kan luas dan jaraknya ber­jauhan. Ada kesempatan datang, di situ akan saya bagikan,” tegas Sekretaris Fraksi Partai Hanura DPR ini.

Anggaran Habis, Jamkesda Distop

Hasil Kunker Ke Daerah

Sejumlah anggota DPR melakukan kunjungan kerja untuk mengisi masa reses. Apa saja temuan mereka? Anggota Komisi IX DPR Okky Aso­kawati mengatakan, melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur. Anggota Komisi IX mem­per­oleh temuan.

 â€œDi Kabupaten Sidoarjo, pro­gram jaminan kesehatan bagi masyarakat tak mampu ini su­dah berhenti di tengah jalan. Man­dek­nya program ini lan­taran ter­lalu banyak penduduk yang me­ngajukan Surat Ke­te­rangan Ti­dak Mampu (SKTM) sehingga anggarannya habis sebelum ma­sanya,” kata bekas model yang kini bergabung di PPP ini.

Okky berpendapat, kejadian ini karena buruknya sistem pen­dataan penduduk miskin. “Di­tengarai terdapat banyak oknum aparat setempat yang mem­be­ri­kan SKTM tidak sesuai kriteria. Akibatnya, warga yang seha­rusnya butuh Jamkesda (Jami­nan Kesehatan Daerah) ak­hir­nya terabaikan karena habisnya kuota yang diberikan,” ujarnya.

Menurut Okky, temuan ini ti­dak terlalu mengagetkan diri­nya. Sebab kondisi serupa juga dite­mukan di tingkat pusat.  Am­bu­radulnya data orang mis­kin me­nyebabkan program ja­mi­nan ke­sehatan bagi masya­rakat tak mam­pu meleset dari sasaran.

“Indikasi ini semakin jelas ketika Komisi IX melakukan RDP dengan BPS, Kemenkes dan TNP2K serta BKKBN. Ku­rang adanya koordinasi lintas sektoral untuk pendataan ini. Ti­dak heran bila di tataran kabu­paten atau kota, pendataannya juga amburadul,” ujarnya.

Anggota Komisi X DPR Venna Melinda juga mene­mu­kan sejum­lah masalah saat kun­jungan kerja. “Banyak orang tua yang masih diberatkan dengan banyaknya pungli yang dilaku­kan sekolah, khususnya pada tahun ajaran baru. Padahal, Ke­mendikbud su­dah meng­ha­ram­kan pungli ini,” beber kader Demokrat itu.

Kata dia, masih banyaknya pu­ngutan liar dan masalah pen­did­ikan yang terjadi di sejumlah daerah, merupakan kritik keras atas kinerja Kemendikbud se­lama ini. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya