Berita

Rumah Murah Untuk TNI

On The Spot

Rumah Murah Untuk TNI Mulai Dibangun Di Bogor

Dapat Subsidi, Harga Rp 70 Juta
JUMAT, 20 JULI 2012 | 10:27 WIB

RMOL. Program rumah murah untuk prajurit TNI mulai bergulir. Ribuan unit rumah akan dibangun di Bogor.

Tanah kosong membentang di Perumahan Bumi Kartika yang terletak di Desa Sinarsari-Cihe­rang, Dramaga, Bogor. Kontur tidak rata. Masih berbukit-bukit.  Perkampungan dan kebun warga mengapit lahan ini. Di sepanjang jalan menuju ke sini terlihat k­e­bun kelapa, terong dan timun suri. Pagar kayu menjadi pembatas kebun-kebun warga itu.

Di lahan kosong seluas 60 hek­tar inilah akan dibangun rumah murah untuk prajurit, pur­na­wirawan dan PNS Kementerian Pertahanan. Rencananya di sini akan dibangun 2.000 ribu tipe 36. Setiap rumah memiliki luas tanah 60 meter persegi.

Kemarin, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Men­teri Perumahan Rakyat Djan Fa­ridz berkunjung ke perumahan yang teletak tak jauh dari kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Kedatangan kedua anggota Kabinet Indonesia Bersatu II ini meletakkan batu pertama pe­m­bangunan rumah murah.

Menurut Purnomo, kebutuhan rumah bagi prajurit dan PNS Ke­menterian Pertahanan (Ke­men­han) mencapai 427.866 unit. Pe­merintah baru bisa me­nye­dia­kan 192.823 rumah.

Rumah yang dihuni prajurit aktif 158.705 unit. Purna­wira­wan/warakawuri 27.460 unit. Menyediakan rumah bagi prajurit dan purnawirawan ini menjadi prioritas Kemenhan.

Menpera Djan Faridz me­nga­ta­kan, pemerintah akan terus menyediakan rumah murah bagi masyarakat, termasuk anggota TNI.

Pemerintah, kata Djan, akan mengupayakan agar harga rumah itu terjangkau masyarakat kala­ngan bawah. “Kita akan buat cici­lan yang lebih murah agar semua bisa tinggal dengan baik dan nya­man,” kata menteri asal PPP itu.

Pengembang perumahan untuk prajurit ini adalah PT Adikara Citra Mandiri. Thamrin, direktur utamanya mengatakan, pem­ba­ngunan rumah belum bisa di­mulai sampai ada peletakan batu pertama.

 â€œHabis peletakan batu kami mulai dengan melakukan peme­ta­an lahan. Tanah yang belum rata, akan diratakan dan dipetak-petak berdasarkan blok yang akan dibangun. Kami targetkan pe­me­taan lahan selesai bulan puasa,” kata dia.

Setelah lahan siap baru dimulai pembangunan fisik bangunan. Rencananya setelah Idul Fitri. Thamrin menargetkan sebanyak 2 ribu rumah tipe 36 selesai di­bangun dalam tempo setahun. Selain untuk prajurit, rumah-rumah di sini bakal dijual kepada masyarakat.

“Prioritas pembangunan rumah ini memang yang untuk prajurit TNI dulu sesuai dengan intruksi dari pemerintah. Makanya pem­bangunan kami bagi tiga sesi. Sesi pertama untuk TNI. Dua sesi berikutnya untuk komersil,” kata Thamrin. Harga rumah tipe 36/60 untuk pra­jurit dijual Rp 70 juta. Pem­bayaran dengan cara dicicil Rp 700 ribu per bulan selama lima tahun.

Menurut Thamrin, harga ru­mah untuk prajurit lebih murah karena mendapat subsidi dari pemerintah. “Kalau untuk umum, karena tidak ada subsidi harganya lebih mahal. Tapi masih di bawah Rp 100 juta,” terangnya.

Walaupun harga rumahnya mu­rah, Thamrin memastikan pi­haknya tak akan asal mem­ba­ngun. Kualitas bangunan tetap di­jaga. Bangunan menggunakan beton sloof, rangka baja ringan, genteng nok dan pondasi  batu belah.

Ia lalu menunjuk dua rumah yang sudah jadi. Keduanya me­miliki model yang sama. Hanya berbeda cat dindingnya.

Kedua rumah dibangun ber­dem­petan. Di depan rumah ter­dapat halaman sepanjang 2,5 me­ter. Halaman itu tak berpagar yang memisahkan dengan jalan.

Area tak seberapa luas di ha­laman dibagi dua. Untuk taman kecil persis di depan pintu masuk. Lalu di sebelahnya untuk carport. Lantai tempat parkir mobil ter­buat dari cone block.

Menengok ke dalam rumah terlihat ruangan yang lapang di balik pintu. Ruang ini ruang tamu sekaligus keluarga dan ruang makan. Tidak ada penyekat kedua ruangan ini.

Dua kamar tidur terletak di sisi kiri. Kedua kamar dipisahkan ka­mar mandi. Bagian belakang ru­mah yang ditutup tembok se­tinggi dua meter bisa dijadikan da­pur dan tempat cuci.

Thamrin mengatakan, pihak­nya akan menyediakan sejumlah fasilitas bagi penghuni pe­ru­ma­han ini. “Berupa sport centre, lahan bermain keluarga, mal dan pasar tradisional serta sarana pendidikan dan kesehatan,” katanya.

Uang Muka Dikorting Rp 20 Juta, Cicilan 300 Ribu Per Bulan

PT Asabri akan membantu pra­jurit TNI yang hendak me­miliki rumah. Bantuan berupa poto­ngan uang muka rumah sebesar Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Kemenhan mengenai bantuan uang muka bagi pra­jurit TNI. Jadi prajurit tidak akan terbebani biaya uang muka rumah,” kata Dirut PT Asabri, Adam R Damiri.

Kata dia, semua prajurit TNI yang sudah berdinas minimal 2 tahun berhak mendapatkan ban­tuan ini. Prajurit tinggal me­ngajukan permohonan ke PT Asabri atas persetujuan Ke­men­terian Pertahanan (Kemenhan).

“Tapi bantuan ini bukan da­lam bentuk uang cash, me­lain­kan subsidi yang langsung di­ba­yarkan kepada pihak pe­ngem­bang perumahanan. Jadi pengajuan itu harus satu paket dengan permohonan pengam­bilan rumah,” ujar Adam.

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan, pra­jurit serta PNS di lingkungan Kemenhan juga dapat me­man­faatkan program Fasilitas Li­kui­ditas Pembiayaan Peruma­han (FLPP) dari pemerintah.

“Jika ada bantuan subsidi dari Kemenhan, maka mereka dapat mencicil rumah hanya de­ngan membayar Rp 300 ribu per bulan selama 15 tahun,” katanya

Djan mengungkapkan, peru­ma­han merupakan masalah yang dihadapi seluruh lapisan masyarakat termasuk prajurit. Untuk itu, pihaknya terus ber­upaya membantu para prajurit, baik yang masih aktif maupun purnawirawan akan bisa me­miliki tempat tinggal layak de­ngan harga terjangkau.

Kemenpera, kata dia, juga terus berinovasi agar harga ru­mah bisa lebih rumahnya. Ca­ranya dengan membuat rumah cetak tipe 36.

Rumah model ini bisa di­bangun dengan cepat karena didinding dicor dengan beton. “Jika pembangunan perumahan para prajurit bisa dilakukan le­wat yayasan yang ada di Ke­menhan tentu harganya bisa lebih murah lagi,” ujar Djan.

Menhan Purnomo Yusgian­toro mengupayakan anggota TNI mau­pun purnawirawan bisa memiliki rumah. Bila su­dah punya rumah, mere­ka bisa pin­dah dari rumah di­nas. “Ru­mah negara yang ada dapat di­guna­kan untuk prajurit yang masih aktif bertugas,” ujarnya. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya