Berita

velix wanggai/ist

Pengamat: Velix Wanggai Berhasil Jauhi Politisasi Pembangunan

KAMIS, 19 JULI 2012 | 19:30 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Velix Vernando Wanggai telah lulus sebagai kolumnis handal. Dalam dua bukunya yang baru saja diluncurkan, Staf khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah yang adalah putra asli Papua itu membuktikan kesan tersebut.

Demikian disampaikan peneliti politik Akbar Tanjung Institute, Alfan Alfian, dalam peluncuran buku "Pembangunan untuk Semua, Mengelola Pembangunan Regional Ala SBY" dan "Mengelola Sebuah Perubahan, Memahami Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Era SBY (2009-2014)" di Toko Buku Gramedia, Matraman, Jakarta Pusat (Kamis petang, 19/7).

"Velix, dalam tiap karya tulisnya selalu memberi perspektif berbeda dari dirinya sebagai Staf Khusus Presiden," kata Alfan.


Alfan sering mengamati kolom-kolom tulisan Velix di media massa dan isinya begitu mendalam dan juga cerdik menempatkan penulisnya sebagai orang dalam SBY.

Dia juga memberi penilaian tentang sampul buku "Pembangunan untuk Semua" yang bergambar Presiden SBY sedang melangkah membelah pematang sawah sendirian. Menurutnya, penempatan gambar SBY itu adalah sifat "Indonesiawi".

"Itu sangat Indonesiawi. Meletakkan wajah bosnya di sampul buku. Saya pun kalau membuat buku mungkin akan meletakkan muka bos saya," ucapnya disambut tawa hadirin.

Dia memuji buku Velix jauh dari wilayah politik dan berhasil menjauhkan diri dari politisasi pembangunan.

"Buku 'Pembangunan untuk Semua' ini berbicara hal substantif, yaitu soal pembangunan jauh dari hingar bingar politik," tegasnya.

Sedangkan, Peneliti LIPI, Jaleswari Pramodhawardani, menyatakan, apa yang disampaikan Velix dalam bukunya adalah kerangka-kerangka pintu masuk untuk meneliti lebih jauh semua kebijakan pemerintahan SBY.

"Walau Velix sebagai Stafsus Presiden, dia mampu menjadi jembatan pemikiran yang baik kepada publik," ucapnya. [arp]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya