Berita

joko widodo

Pengamat LIPI: Fenomena Kutu Loncat Joko Widodo Merusak Tata Kelola Pemerintahan

SELASA, 17 JULI 2012 | 13:23 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

Fenomena kutu loncat dalam pemilihan kepala daerah dapat merusak proses demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Semestinya, pejabat publik yang dipilih melalui proses politik menjalankan kewajiban hingga akhir masa jabatan.

Demikian disampaikan pengamat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Siti Zuhro dalam diskusi di Rumah Perubahan 2.0, kompleks pertokoan Duta Merlin di kawasan Harmoni, Jakarta, Selasa siang (17/7).

"Saya mengapresiasi Pak Alex (Noerdin), Pak Jokowi (Joko Widodo) dan Pak Ahok (Basuki Tjahja Purnama). Tapi saya kurang sreg dengan caranya yang kutu loncat itu," katanya.

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, pengamat komunikasi dan politik Teguh Santosa juga mengatakan salah satu elemen penting dalam membangun sistem demokrasi yang sehat adalah responsibility to constituencies atau tanggung jawab terhadap pemilih dan publik.

Menurut Teguh, pemilihan gubernur DKI Jakarta ini harus dijadikan momentum untuk menghentikan praktik meninggalkan konstituen seperti yang dilakukan Joko Widodo dan Basuki Purnama.

Basuki T Purnama pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur selama 7 bulan (2004-2005). Belum selesai menjadi anggota DPRD, dia ikut pemilihan bupati Belitung Timur dan terpilih. Selanjutnya, 13 bulan jadi bupati, dia kemudian maju sebagai calon gubernur provinsi Bangka Belitung. Namun tidak menang.

Pada tahun 2009 lalu, dia menjadi calon anggota legislatif dari Partai Golkar dan terpilih. Tapi, lagi-lagi amanah rakyat kepadanya untuk menjadi anggota Dewan selama lima tahun tidak tuntas. Dia memutuskan mundur dan maju sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan Joko Widodo.

Sementara Joko Widodo kembali menjadi Walikota Solo setelah memenangi pemilihan Walikota Solo tahun 2010 lalu. Tapi, baru dua tahun menjabat, dia sudah mengincar kursi gubernur DKI Jakarta. [zul]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya