Abdullah Hehamahua
Abdullah Hehamahua
RMOL. Penyidik KPK tidak gentar menghadapi Yusril Ihza Mahendra yang ditunjuk sebagai kuasa hukum tersangka kasus Alquran Zulkarnaen Djabar.
Dewan Penasihat KPK AbÂdullah Hehamahua mengatakan, siapapun yang menjadi tersangÂka dalam kasus apa pun memÂpunyai hak untuk menggunakan lawyer.
“Zulkarnaen Djabar mempuÂnyai hak untuk menggunakan pengacara. Siapa pun orangnya, termasuk Yusril. Bagi kami, siaÂpapun pengacaranya, nyali penyiÂdik KPK tidak ciut,†kata AbÂdullah Hehamahua kepada RakÂyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan kiÂtab suci Alquran Zulkarnaen Djabar dan Dendi Prasetya telah menunjuk Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukumnya.
Abdullah Hehamahua selanjutÂnya mengatakan, KPK akan tetap bekerja siapa biasa. Dipilihnya Yusril sebagai kuasa hukum ZulÂkarnaen tidak akan mempengaÂruhi kerja KPK.
“KPK dipastikan kami santai saja. Itu hal biasa bagi setiap orang yang menjadi tersangka unÂtuk meÂnunjuk pengacara,†katanya.
Berikut kutipan selengkapnya:
KPK nggak gentar mengÂhadapi Yusril?
Nggak ada rasa gentar sama sekali. Sebenarnya bukan masaÂlah gentar atau tidak gentar. PeÂnunjukan pengacara itu kan hak setiap orang yang menjadi terÂsangka.
Yakin tidak ciut nih?
Ya dong.
Penyidik KPK tidak memanÂdang siapa orang itu dan punya jaÂbatan apa. Kami santai saja. SaÂya tegaskan, nggak ada persoalan apa pun.
Nggak ada langkah-langkah khusus?
Nggak ada. Sama sekali nggak ada langkah-langkah khusus. Itu kan hanya biasa-biasa saja bagi kami.
KPK yakin menang?
Mengenai masalah seperti ini bukan persoalan menang atau tidak menang. Tapi kan ketenÂtuanÂnya itu saja. Siapa pun yang terÂseret kasus, itu karena KPK suÂdah mengantongi alat bukti. KaÂlau sudah punya alat bukti, siaÂpapun pengacaranya, itu nggak berpengaruh. Saya rasa tidak ada kaitannya bahwa pengacara itu sebagai pakar apa.
Terserah tersangka saja mau pakai pengacara siapa saja. Tidak pakai pengacara juga boleh atau pengacaranya bukan dari sarjana huÂkum pun tidak apa-apa. TerseÂrah dari tersangka saja. Kasus ini kan sudah ditangani penyidik. Saya rasa nggak ada persoalan saÂma sekali bagi penyidik.
Ada yang menilai, kasus ZulÂkarnaen Djabar ini pengaÂlihan isu dari kasus HamÂbaÂlang, apa benar?
Saya rasa tidak seperti itu. tidak ada ceritanya untuk pengalihan isu. Bagi KPK, kalau sudah meÂmenuhi unsur, ya kami tangkap. KPK tidak pandang bulu dalam meÂnangani kasus-kasus korupsi. Jika ada alat bukti yang cukup, maka siapa pun dari partai mana pun akan diproses KPK.
Hanya Malaikat saja yang tak bisa ditangkap KPK. Anda tahu kan, kader Partai Demokrat sudah belasan orang yang sudah diÂtangkap.
Dari partai penguasa saja kami tangkap, apalagi yang tidak berÂkuasa. Yang penting, ini perÂsoaÂlan hukum, ukuÂranÂnya cukup atau tidakÂnya alat bukti.
Saat ini tidak ada lembaga neÂgara, insÂtitusi pemerintah, atau orÂganisasi masyarakat yang leÂpas dari kemungkinan korupsi. PaÂra pelaku mungkin tidak sengaja meÂlakukan korupsi. Tapi seÂbaÂgian juga tidak tahu bahwa yang dilakukan itu termasuk tindak pidana korupsi.
Hal semacam itu bisa saja terjaÂdi dalam proyek terkait keÂaÂgaÂmaan yang ajarannya jelas-jeÂlas mengharamkan korupsi. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32
Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59