Berita

linda gumelar

Kesetaraan Gender Indonesia Diapresiasi Dunia

JUMAT, 13 JULI 2012 | 01:25 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

“Kami mengapresiasi kemajuan kesetaraan gender di Indonesia dan meyakini bahwa Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara-negara muslim lainnya.”

Begitu Naela M. Gabr memuji program peningkatan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan penghapusan diskriminasi terhadap perempuan di Indonesia. Wanita dari Mesir itu adalah salah seorang anggota Komite Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan PBB atau Committee on the Elimination of Discrimination against Women (CEDAW).

Bersama anggota CEDAW lainnya, hari Rabu lalu (11/7) Gabr mendengarkan presentasi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Gumelar pada Sidang ke-52 CEDAW di Markas PBB di New York.

CEDAW yang beranggotakan 23 pakar HAM dan gender dibentuk untuk mengkaji pelaksanaan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan. Ke-23 anggotanya itu bekerja dalam kapasitas pribadi dan independen.

Saat ini CEDAW dipimpin Silvia Pimentel dari Brazil. Sidang ke-52 CEDAW yang diselenggarakan pada tanggal 9-27 Juli 2012 membahas Laporan Periodik sejumlah negara pihak, yakni Indonesia, Guyana, Bulgaria, Jamaica, Meksiko, Selandia Baru, Samoa dan Bahamas.

Dalam presentasi di depan anggota CEDAW, Menteri Linda Gumilar menyatakan bahwa berbagai kemajuan yang diraih Indonesia dalam bidang ini antara lain meliputi pengarusutamaan gender dalam berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijakan nasional, peningkatan partisipasi perempuan dalam kehidupan politik dan ekonomi, penyusunan anggaran pembangunan yang responsif gender, dan peningkatan kapasitas penegak hukum dalam memerangi diskriminasi terhadap perempuan.

“Peningkatan juga dicapai dalam pemajuan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan di bidang kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan dan kesejahteraan melalui berbagai program dan skema pembangunan, seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyakarat (PNPM) Mandiri, Program Keluarga Harapan (PKH), Desa PRIMA, Bantuan Langsung Tunai (BLT), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Jaminan Persalinan (Jampersal), Kredit Untuk Rakyat (KUR), dan Beras untuk Rakyat Miskin (Raskin),  dan Bina Keluarga TKI,” masih kata Menteri Linda Gumelar seperti dilaporkan Sekretaris Pertama Perwakilan Tetap Republik Indonesia di PBB, Elleonora Tambunan.

Menteri Linda Gumelar juga menegaskan sikap pemerintah Indonesia yang akan terus melanjutkan dan meningkatkan komitmennya bagi pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender dan pemberantasan diskriminasi terhadap perempuan serta terus menjadikan hal tersebut sebagai bagian dari prioritas pembangunan nasional.

Secara umum, pemerintah Indonesia dipandang telah melakukan berbagai upaya dalam mengimplementasikan Konvensi tersebut. Untuk itu Pemerintah Indonesia didorong agar terus memajukan kesetaraan gender, memberdayakan perempuan, dan menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan.

Komite juga memperlihatkan penghargaan atas upaya pemerintah Indonesia menggalang kerjasama dengan para pemangku kepentingan, termasuk Komnas HAM dan Komnas Perempuan, serta organisasi masyarakat sipil, guna pemajuan dan perlindungan hak-hak perempuan di Indonesia.

Di sisi lain, CEDAW pun mencatat berbagai tantangan yang dihadapi pemerintah Indonesia untuk penghapusan diskriminasi terhadap perempuan. Misalnya, peraturan daerah yang tidak responsif gender, lalu tindak kekerasan terhadap perempuan meningkat, akses terhadap kesehatan reproduksi, angka kematian ibu yang tinggi, dan juga perlindungan hak pekerja rumah tangga dan pekerja migran. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya