Berita

ilustrasi, Jakarta Lengang

On The Spot

Usai Nyoblos, Warga Pergi Rekreasi & Beli Mainan Anak

Pagi Jakarta Lengang, Siang Macet Lagi
KAMIS, 12 JULI 2012 | 09:13 WIB

RMOL. Kalender memang tidak memberikan warna merah pada tanggal 11 Juli 2012 ini. Tapi bagi warga Jakarta tanggal yang jatuh kemarin merupakan hari libur.

Adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta me­netapkan tanggal itu sebagai masa “cuti bersama” warga ibu kota. Tujuannya agar warga bisa menggunakan hak pilihnya da­lam pemilihan guberur dan wakil gubernur (pilgub).

Pemantauan Rakyat Merdeka, sejak pagi suasana sepi layaknya hari libur terasa di sejumlah titik. Beberapa ruas jalan ibu kota se­perti Jalan Gatot Subroto, Jalan Su­dirman, Kuningan dan ruas jalan lainnya tampak sepi hingga siang hari. Kendaraan bermotor yang melaju di jalur ini tidak me­nyebabkan kemacetan seperti yang terjadi pada hari-hari kerja.

Beberapa pusat perbelanjaan seperti mal dan pasar-pasar tra­disional juga memilih tutup pada pagi harinya. Sebab saat itu ba­nyak warga yang masih berada di tempat pemungutan suara (TPS).

Kondisi berbeda ketika tengah hari. Selepas waktu makan siang, beberapa ruas jalan mulai dipa­dati kendaraan bermotor. Se­ba­gian warga sudah selesai nyoblos. Pemungutan suara dibatasi hanya sampai pukul 1 siang. Setelah itu penghitungan suara.

Lenteng Agung-Pasar Minggu arah ke lampu merah Pancoran terlihat tersendat usai jam makan siang. Kepadatan lalu lintas juga terasa di kawasan Fatmawati arah Pondok Labu.

Kawasan pasar Tanah Abang juga macet akibat banyaknya pem­beli yang mengunjungi ka­wa­san itu. Kawasan lainnya yang juga terlihat macet adalah di ka­wasan Pondok Indah menuju Kebayoran Lama.

Walaupun ditetapkan sebagai hari libur, Polda Metro Jaya tetap memberlakukan aturan 3 in 1 pada pagi maupun sore hari. Padahal, aturan itu ditiadakan saat hari libur.

Kepolisian beralasan kegiatan pemungutan suara hanya ber­lang­sung setengah hari. Setelah itu, warga beraktivitas seperti biasa.

Amran, 35 tahun mem­bon­ce­ngi istri dan dua anaknya mene­lu­suri Jalan Rasuna Said, Kuni­ngan, Jakarta Selatan dengan se­pe­da motor. Warga asal Mang­ga­rai, Jakarta Selatan ini hendak me­­ngisi hari libur setelah nyoblos.

“Lumayan, setengah hari ini cukup untuk berkeliling-keliling di Ragunan bersama istri dan anak-anak. Lagi pula jalanan tidak begitu padat seperti biasa. Lebih baik jalan daripada di rumah,” jelasnya.

Tidak ikut memberikan suara? Pria yang berprofesi karyawan swasta mengatakan pukul 10 pagi dia dan istri sudah memberikan hak suaranya di TPS yang kebe­tulan berada di samping rumah.

“Ke Ragunan ini memang saya sudah rencanakan beberapa hari lalu, sehabis saya menggunakan hak suara. Buktinya baru siang hari saya datang ke Ragunan, bu­kan dari pagi hari,” katanya sam­bil menuju ruang loket karcis.

Wahyudi Bambang Prihantoro, Humas Taman Margasatwa Ragunan membenarkan, ada peningkatan pengunjung yang datang siang hari.

“Meskipun tidak ada pening­ka­tan mencolok, di siang hari pe­ngunjung yang datang cukup ba­nyak. Kami memperkirakan ada 8 ribu pengunjung yang datang ke Ragunan hingga sore hari,” kata Bambang saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Kejadian ini, kata Bambang, per­­sis sama seperti lima tahun yang lalu. Saat itu, pengunjung yang datang ke Ragunan pada hari pemungutan suara baru ter­lihat ramai di atas jam 12 siang. “Mung­kin masyarakat meng­gu­nakan hak suaranya dulu, baru datang kesini untuk berlibur,” katanya.

Selain di tempat wisata, se­jum­lah mal-mal besar di Jakarta yang pada pagi hari sepi pengunjung ter­lihat ramai selepas jam makan siang. Di Mal Ambasador yang berada di pinggir jalan Casa­blanca, Jakarta Selatan terlihat dipenuhi lalu lintas orang yang berjalan.

Banyaknya warga yang ber­kunjung membuat dua jalur yang berada di depan pusat per­be­lan­jaan itu menjadi padat. Padahal pada pagi hari, jalur ini masih terlihat lengang oleh kendaraan yang lewat.

“Pagi sih sepi. Tapi sekitat wak­tu makan siang, jalan ini su­dah mulai ramai. Ada yang se­ngaja datang untuk berkunjung, tapi ada juga yang memang kar­yawan kantor. Maklum tidak se­mua kantor disini libur,” kata pe­dagang batagor yang menjajakan dagangannya persis di seberang Mal Ambasador.

Pasar Gembrong, Prumpung, Jakarta Timur juga terlihat ramai dikunjungi orang. Pasar ini dike­nal sebagai tempat mencari mai­nan anak dengan harga miring. Badan Jalan Basuki Rachmat di­penuhi kendaraan yang parkir. Arus lalu lintas dari arah Kam­pung Melayu menuju Duren Sa­wit tersendat menjelang under pass Prumpung.

Beberapa pemuda telah “meng­kavling-kavling” badan jalan untuk tempat parkir mobil. Me­reka sekaligus bertindak sebagai juru parkirnya.

“Ramai banget. Kayak Sabtu-Minggu aja. Ini kan hari biasa,” kata pemuda bertato di lengannya yang jadi juru parkir. Rupanya dia belum tahu jika kemarin dit­etap­kan sebagai hari libur.

Loket Bank Buka Penuh, Nasabah Hanya Segelintir

Tidak semua pekerja libur kemarin. Mereka yang bekerja di bidang pelayanan kesehatan tetap masuk dan melayani ma­syarakat yang ingin berobat.

Semua rumah sakit dan pus­kesmas di Jakarta terlihat tetap memberikan layanan kesehatan bagi warga. Hanya saja waktu la­yanannya disesuaikan dengan jadwal pemungutan suara.

Menurut Kepala Dinas Kese­ha­tan DKI Dien Emmawati me­ngatakan, sebanyak 296 pus­kes­mas tingkat kelurahan, 44 puskesmas tingkat kecamatan, dan enam RSUD yang ada di Jakarta tetap buka.

“Puskesmas tingkat kecama­tan dan RSUD melayani selama 24 jam, sedangkan puskesmas kelurahan buka seperti biasa. Tetapi itu bukan berarti pegawai rumah sakit atau puskesmas tidak bisa menggunakan hak pilihnya,” beber Dien.

Dien menuturkan Dinas Ke­sehatan DKI tetap memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memberikan suaranya dulu sebelum bertugas. Waktu masuk antar pegawai, kata Dien, akan diatur dan dise­su­ai­kan secara bergantian.

“Dengan begitu, pegawai di puskesmas atau rumah sakit tidak kosong. Waktu yang dise­suaikan sesuai dengan waktu pemungutan suara yang dimulai pukul tujuh pagi sampai 1 siang,” pungkasnya.

Sekretaris Jenderal Kemen­kes Ratna Rosita mem­be­nar­kan pi­haknya menetapkan tang­gal 11 Juli sebagai hari libur. Na­mun, hari libur terse­but tidak berlaku un­tuk satuan kerja yang aktivi­tasnya ber­hu­bungan lang­sung dengan pela­yanan masyarakat.

“Untuk layanan kesehatan tetap berjalan, tapi untuk pega­wai Kemenkes itu yang libur. Besok (hari ini-red) seluruh pe­gawai kembali bekerja seperti biasa dan melaksanakan tugas se­cara penuh,” terangnya.

Tak hanya kesehatan, layanan perbankan seperti Bank tetap buka. Bank Indonesia, BNI, BCA dan Mandiri yang tercatat tetap memberikan layanan per­bankan pada warga DKI Jakarta di hari pemungutan suara.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan bahwa bank-bank di Jakarta tetap buka seperti biasa. Karena BI sebagai induknya juga tetap buka pada hari yang sama.

“BI tidak libur, karena kita kan­­tornya banyak, masa DKI yang pilkada se-Indonesia libur? Kita kantornya 43,” ujar Darmin.

Karena BI menyatakan tidak libur, bank-bank lainnya pun ikut-ikutan untuk tidak libur. Bagaimana dengan hak politik karyawan? Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo menyatakan bahwa hak politik karyawan te­tap harus dipenuhi tanpa me­ning­galkan kewajibannya mela­yani nasabah BNI.

Pemandangan Rakyat Mer­de­ka di Bank Mandiri Cipinang Jaya, Jakarta Timur, orang yang bertransaksi lewat teller bisa di­hitung dengan jari. Ke­banyakan datang untuk me­na­rik dana dari ATM. Suasana lengang juga terlihat di BCA Cabang Rawamangun, Jakarta Timur. Walaupun nasa­bah yang bertransaksi sedikit, semua lo­ket teller tetap dibuka.  [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya