RMOL. Kalender memang tidak memberikan warna merah pada tanggal 11 Juli 2012 ini. Tapi bagi warga Jakarta tanggal yang jatuh kemarin merupakan hari libur.
Adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta meÂnetapkan tanggal itu sebagai masa “cuti bersama†warga ibu kota. Tujuannya agar warga bisa menggunakan hak pilihnya daÂlam pemilihan guberur dan wakil gubernur (pilgub).
Pemantauan Rakyat Merdeka, sejak pagi suasana sepi layaknya hari libur terasa di sejumlah titik. Beberapa ruas jalan ibu kota seÂperti Jalan Gatot Subroto, Jalan SuÂdirman, Kuningan dan ruas jalan lainnya tampak sepi hingga siang hari. Kendaraan bermotor yang melaju di jalur ini tidak meÂnyebabkan kemacetan seperti yang terjadi pada hari-hari kerja.
Beberapa pusat perbelanjaan seperti mal dan pasar-pasar traÂdisional juga memilih tutup pada pagi harinya. Sebab saat itu baÂnyak warga yang masih berada di tempat pemungutan suara (TPS).
Kondisi berbeda ketika tengah hari. Selepas waktu makan siang, beberapa ruas jalan mulai dipaÂdati kendaraan bermotor. SeÂbaÂgian warga sudah selesai nyoblos. Pemungutan suara dibatasi hanya sampai pukul 1 siang. Setelah itu penghitungan suara.
Lenteng Agung-Pasar Minggu arah ke lampu merah Pancoran terlihat tersendat usai jam makan siang. Kepadatan lalu lintas juga terasa di kawasan Fatmawati arah Pondok Labu.
Kawasan pasar Tanah Abang juga macet akibat banyaknya pemÂbeli yang mengunjungi kaÂwaÂsan itu. Kawasan lainnya yang juga terlihat macet adalah di kaÂwasan Pondok Indah menuju Kebayoran Lama.
Walaupun ditetapkan sebagai hari libur, Polda Metro Jaya tetap memberlakukan aturan 3 in 1 pada pagi maupun sore hari. Padahal, aturan itu ditiadakan saat hari libur.
Kepolisian beralasan kegiatan pemungutan suara hanya berÂlangÂsung setengah hari. Setelah itu, warga beraktivitas seperti biasa.
Amran, 35 tahun memÂbonÂceÂngi istri dan dua anaknya meneÂluÂsuri Jalan Rasuna Said, KuniÂngan, Jakarta Selatan dengan seÂpeÂda motor. Warga asal MangÂgaÂrai, Jakarta Selatan ini hendak meÂÂngisi hari libur setelah nyoblos.
“Lumayan, setengah hari ini cukup untuk berkeliling-keliling di Ragunan bersama istri dan anak-anak. Lagi pula jalanan tidak begitu padat seperti biasa. Lebih baik jalan daripada di rumah,†jelasnya.
Tidak ikut memberikan suara? Pria yang berprofesi karyawan swasta mengatakan pukul 10 pagi dia dan istri sudah memberikan hak suaranya di TPS yang kebeÂtulan berada di samping rumah.
“Ke Ragunan ini memang saya sudah rencanakan beberapa hari lalu, sehabis saya menggunakan hak suara. Buktinya baru siang hari saya datang ke Ragunan, buÂkan dari pagi hari,†katanya samÂbil menuju ruang loket karcis.
Wahyudi Bambang Prihantoro, Humas Taman Margasatwa Ragunan membenarkan, ada peningkatan pengunjung yang datang siang hari.
“Meskipun tidak ada peningÂkaÂtan mencolok, di siang hari peÂngunjung yang datang cukup baÂnyak. Kami memperkirakan ada 8 ribu pengunjung yang datang ke Ragunan hingga sore hari,†kata Bambang saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.
Kejadian ini, kata Bambang, perÂÂsis sama seperti lima tahun yang lalu. Saat itu, pengunjung yang datang ke Ragunan pada hari pemungutan suara baru terÂlihat ramai di atas jam 12 siang. “MungÂkin masyarakat mengÂguÂnakan hak suaranya dulu, baru datang kesini untuk berlibur,†katanya.
Selain di tempat wisata, seÂjumÂlah mal-mal besar di Jakarta yang pada pagi hari sepi pengunjung terÂlihat ramai selepas jam makan siang. Di Mal Ambasador yang berada di pinggir jalan CasaÂblanca, Jakarta Selatan terlihat dipenuhi lalu lintas orang yang berjalan.
Banyaknya warga yang berÂkunjung membuat dua jalur yang berada di depan pusat perÂbeÂlanÂjaan itu menjadi padat. Padahal pada pagi hari, jalur ini masih terlihat lengang oleh kendaraan yang lewat.
“Pagi sih sepi. Tapi sekitat wakÂtu makan siang, jalan ini suÂdah mulai ramai. Ada yang seÂngaja datang untuk berkunjung, tapi ada juga yang memang karÂyawan kantor. Maklum tidak seÂmua kantor disini libur,†kata peÂdagang batagor yang menjajakan dagangannya persis di seberang Mal Ambasador.
Pasar Gembrong, Prumpung, Jakarta Timur juga terlihat ramai dikunjungi orang. Pasar ini dikeÂnal sebagai tempat mencari maiÂnan anak dengan harga miring. Badan Jalan Basuki Rachmat diÂpenuhi kendaraan yang parkir. Arus lalu lintas dari arah KamÂpung Melayu menuju Duren SaÂwit tersendat menjelang under pass Prumpung.
Beberapa pemuda telah “mengÂkavling-kavling†badan jalan untuk tempat parkir mobil. MeÂreka sekaligus bertindak sebagai juru parkirnya.
“Ramai banget. Kayak Sabtu-Minggu aja. Ini kan hari biasa,†kata pemuda bertato di lengannya yang jadi juru parkir. Rupanya dia belum tahu jika kemarin ditÂetapÂkan sebagai hari libur.
Loket Bank Buka Penuh, Nasabah Hanya Segelintir
Tidak semua pekerja libur kemarin. Mereka yang bekerja di bidang pelayanan kesehatan tetap masuk dan melayani maÂsyarakat yang ingin berobat.
Semua rumah sakit dan pusÂkesmas di Jakarta terlihat tetap memberikan layanan kesehatan bagi warga. Hanya saja waktu laÂyanannya disesuaikan dengan jadwal pemungutan suara.
Menurut Kepala Dinas KeseÂhaÂtan DKI Dien Emmawati meÂngatakan, sebanyak 296 pusÂkesÂmas tingkat kelurahan, 44 puskesmas tingkat kecamatan, dan enam RSUD yang ada di Jakarta tetap buka.
“Puskesmas tingkat kecamaÂtan dan RSUD melayani selama 24 jam, sedangkan puskesmas kelurahan buka seperti biasa. Tetapi itu bukan berarti pegawai rumah sakit atau puskesmas tidak bisa menggunakan hak pilihnya,†beber Dien.
Dien menuturkan Dinas KeÂsehatan DKI tetap memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memberikan suaranya dulu sebelum bertugas. Waktu masuk antar pegawai, kata Dien, akan diatur dan diseÂsuÂaiÂkan secara bergantian.
“Dengan begitu, pegawai di puskesmas atau rumah sakit tidak kosong. Waktu yang diseÂsuaikan sesuai dengan waktu pemungutan suara yang dimulai pukul tujuh pagi sampai 1 siang,†pungkasnya.
Sekretaris Jenderal KemenÂkes Ratna Rosita memÂbeÂnarÂkan piÂhaknya menetapkan tangÂgal 11 Juli sebagai hari libur. NaÂmun, hari libur terseÂbut tidak berlaku unÂtuk satuan kerja yang aktiviÂtasnya berÂhuÂbungan langÂsung dengan pelaÂyanan masyarakat.
“Untuk layanan kesehatan tetap berjalan, tapi untuk pegaÂwai Kemenkes itu yang libur. Besok (hari ini-red) seluruh peÂgawai kembali bekerja seperti biasa dan melaksanakan tugas seÂcara penuh,†terangnya.
Tak hanya kesehatan, layanan perbankan seperti Bank tetap buka. Bank Indonesia, BNI, BCA dan Mandiri yang tercatat tetap memberikan layanan perÂbankan pada warga DKI Jakarta di hari pemungutan suara.
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan bahwa bank-bank di Jakarta tetap buka seperti biasa. Karena BI sebagai induknya juga tetap buka pada hari yang sama.
“BI tidak libur, karena kita kanÂÂtornya banyak, masa DKI yang pilkada se-Indonesia libur? Kita kantornya 43,†ujar Darmin.
Karena BI menyatakan tidak libur, bank-bank lainnya pun ikut-ikutan untuk tidak libur. Bagaimana dengan hak politik karyawan? Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo menyatakan bahwa hak politik karyawan teÂtap harus dipenuhi tanpa meÂningÂgalkan kewajibannya melaÂyani nasabah BNI.
Pemandangan Rakyat MerÂdeÂka di Bank Mandiri Cipinang Jaya, Jakarta Timur, orang yang bertransaksi lewat teller bisa diÂhitung dengan jari. KeÂbanyakan datang untuk meÂnaÂrik dana dari ATM. Suasana lengang juga terlihat di BCA Cabang Rawamangun, Jakarta Timur. Walaupun nasaÂbah yang bertransaksi sedikit, semua loÂket teller tetap dibuka. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03
Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21
Senin, 30 September 2024 | 05:26
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45
Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46
Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01
Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53
UPDATE
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31
Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17
Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50
Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20
Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50
Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25
Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58
Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30