Berita

Halida Hatta

Wawancara

Halida Hatta: Saya Keluar Dari Partai Gerindra Bukan Cekcok Dengan Prabowo

MINGGU, 08 JULI 2012 | 08:27 WIB

RMOL.Halida Hatta membenarkan sudah keluar dari Partai Gerindra.  Sebab, ingin konsentrasi di dunia kerja.  

“Ini tuntutan profesionalitas. Saya ini kan bekerja di industri yang menuntut saya harus bekerja profesional,” kata Halida Hatta kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menga­kui Halida telah menyam­paikan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Wakil Ke­tua Umum bidang Kesejah­teraan Rakyat maupun sebagai anggota.

“Alasan beliau karena untuk konsentrasi di dunia kerja dan profesional. Di samping karena ada­nya permintaan keluarga ju­ga,” kata Fadli Zon.

Halida Hatta selanjutnya mengatakan, selama ini merasa tidak enak tidak bisa bekerja se­cara full di partai besutan Pra­bo­wo Subianto ini.

“Kadang-kadang kalau diun­dang rapat, saya berada di kantor saya, sehingga secara moral tidak bisa memenuhi tanggung jawab di partai,” papar putri Bung Hatta itu.

Berikut kutipan selengkapnya:

Barangkali keluarga yang melarang ya?

Saya akui memang keluarga saya meminta saya agar tidak usah lagi di Gerindra atau tidak usah saya terjun di politik lagi, te­ru­tama kakak saya Meutia Hatta. Beliau menyarankan agar fokus pada pekerjaan saja.

Apa alasannya?

Sebab, keluarga kami ini seba­gai keluarga pendidik atau seba­gai guru.

Ketika diminta untuk keluar dari Gerindra, apa Anda lang­sung setuju?

Saya bilang sama kakak saya, memag kita ini bukan orang-orang politik. Tapi lebih pada orang-orang pendidik. Saya berharap di dalam partai ini ada cita-cita Bung Hatta. Memang Par­tai Gerindra itu berpikir seper­ti Bung Hatta, itu bagus.

Setiap partai politik itu pasti ada tantangannya. Dan ternyata di dalam perjalanannya, di sana-sini ada juga para free rider yang bonceng, itu ada.

Maksudnya?

Maksudnya, orang-orang yang nggak kerja, tapi akhirnya gima­na gitu, ada yang seperti itu.    

Bukankah Anda sebagai sa­lah satu pendiri Gerindra?

Memang pada awalnya, partai ini mempunya cita-cita seperti Bung Hatta, yakni ekonomi ke­rak­yatan. Manifesto politik saya juga menyumbangkan saran saat pembentukan Partai Gerindra walaupun sumbang saran saya hanya lima persen. Tapi esensi­nya itu memang untuk rakyat.

Bung Hatta itu kan selalu ber­pikir untuk kesejahteraan rakyat dan kecerdasan bangsa. Tujuan akhir politik itu kan untuk menca­pai harkat dan martabat derajat bangsa. Di dalam manifesto, Partai Gerindra seperti itu.    

Barangkali Anda tidak cocok lagi dengan Prabowo?

Tidak benar seperti itu. Pak Prabowo itu orang baik. Saya ke­luar hanya karena tuntutan pro­fesionalitas pekerjaan saya saja. Bukan karena cekcok de­ngan Pak Prabowo.

Bagaimana peluang Gerin­dra Pemilu 2014?

Saya nggak tahu. Karena po­litik itu sangat penuh kejutan. Sa­ya pikir tidak ada satu orang pun yang bisa memprediksi mengenai Pemilu 2014.

Politik itu sangat berubah-ubah. Komposisinya untuk Indo­nesia sangat dinamis. Saya hanya melihat satu garis yaitu mudah-mudahan kita tidak besar kepala sebagai bangsa. Minta tolong kepada Tuhan, pasti Tuhan akan memberikannya.

Kalau kita melihat sejarah pan­jang bangsa ini, pada saat yang kritis, Tuhan selalu meno­long kita dalam situasi apapun. Kata­kanlah ketika ada kemande­kan di dalam produk pemerintah, tiba-tiba ada saja yang bisa meng­ge­rakannya, baik di bidang eko­no­mi atau yang lainnya.

Bagaimana peran parpol?

Sebuah partai harus berani mengidentifikasikan tantangan-tantangan yang ada. Memberani­kan diri untuk melakukan koreksi dari waktu ke waktu. [Harian Rakyat Merdeka]



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya