Berita

Aung San Suu Kyi

Dunia

Suu Kyi Berkoar-koar Siap Memimpin Burma

Bertolak Dari Prancis
SABTU, 30 JUNI 2012 | 09:02 WIB

RMOL.Menjelang kepulangannya ke Myanmar usai pelesiran dua pekan di Eropa, Aung San Suu Kyi berkoar-koar bahwa dia siap untuk memimpin Myanmar.

Ucapan tokoh oposisi Myan­mar itu, bakal ter­kabul jika partai politik yang mengusungnya me­menangkan pemilu legislatif pada 2015. Tak disangka, di usia­nya yang sudah menginjak 67 tahun, Suu Kyi masih me­men­­dam ke­inginan berkuasa.

“Setiap pemimpin partai harus siap untuk kemungkinan ini (me­­mimpin negara) jika dia be­nar-benar meyakini proses demo­krasi,” kata Suu Kyi di Prancis, negara ter­akhir yang dia datangi di Benua Biru.

Hal itu diungkapkan sang Pe­raih Nobel Perdamaian, saat dia menyampaikan kebahagiaan atas sambutan hangat yang dia te­rima dalam tur ke lima negara.

“Tapi itu bukan sesuatu yang saya pikirkan sepanjang waktu. Bahkan, saya pikir kita harus ber­konsentrasi pada pekerjaan ini, tentu saja mempersiapkan untuk masa depan,” imbuh Suu Kyi kepada AFP.

Suu Kyi tiba di Paris, Selasa (26/6) untuk kunjungan tiga hari, negara Eropa terakhir dari 17 hari lawatannya, untuk mencari du­ku­ngan ekonomi dan politik bagi transisi demokrasi di Myanmar.

Perjalanan Suu Kyi dilakukan dua bulan setelah partainya, Liga Na­sional untuk Demokrasi (NLD), memenangkan besar-be­saran pemilu sela pada April, se­mentara Suu Kyi memenangkan kursi DPR dengan konstituen daerah Kawh­mu Yangon.

Aung San Suu Kyi mendapat jaminan dari Presiden Francois Hollande bahwa Paris akan men­d­u­kung upaya perubahannya.  Ho­llan­­de menambahkan, Paris siap me­nyambut Presiden pem­baru Thein Sein jika dia ingin ber­kunjung.

“Saya menegaskan bahwa Pran­cis akan mendukung semua pe­main dalam peralihan demo­kratik Myanmar dan akan me­la­kukan segala yang mungkin de­ngan Ero­pa Bersatu, sehingga upaya itu berjalan sampai akhir,” kata Ho­llan­de pada jumpa pers ber­sa­ma dengan Suu Kyi di Istana Elysee.

Pada hari kedua kunjungannya ke Prancis, Suu Kyi dijadikan warga kehormatan Paris dan ber­temu dengan Menteri Luar Negeri Lau­rent Fabius. Suu Kyi akan kembali ke tanah airnya pada Sabtu (30/6).

Suu Kyi dibebaskan dari ham-pir dua dasawarsa tahanan rumah pada November 2010 dan men­jadi anggota parlemen pada awal tahun ini sebagai bagian dari per­alihan bertahap menuju de­mo­krasi di negara Asia Tenggara itu.

“Kami perlu demokrasi dan pem­b­angunan ekonomi. Pem­bangunan tidak dapat mengganti demokrasi, tapi harus digunakan untuk memperkuat dasar demo­krasi,” kata Suu Kyi.

Ditegur

Suu Kyi mendapat teguran dari pe­merintahnya karena telah me­nyebut negaranya dengan nama “Burma.” Suu Kyi diminta me­nyebut nama seluruh negara Asia Tenggara sesuai dengan nama­nya. Yaitu: Myanmar.

Komisi Pemilu Myanmar me­nyayangkan, Suu Kyi menyebut negaranya dengan nama Burma saat mengadakan perjalanan ke Swiss, Norwegia, Inggris, Irlan­dia dan Prancis.

Junta militer mengubah nama Burma menjadi Myanmar pada 1989, namun oposisi dan warga Myanmar yang ada di pe­ng­asingan masih menyebut ne­ga­ra­nya dengan nama “Burma.” Pe­nyebutan nama Burma dinilai sebagai tanda protes.

Dalam konstitusi yang di­umumkan junta militer pada 2010, nama Burma diubah men­jadi Republik Kesatuan Myan­mar. Nama Burma merupakan nama yang diberikan Inggris, yang menduduki Myanmar pada 1826 hingga 1948. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya