Berita

ilustrasi

Dana Besar-Pejabat Asli Papua, Tapi Kenapa Masih Bergejolak?

RABU, 27 JUNI 2012 | 16:46 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

Sebenarnya sudah banyak yang dilakukan untuk membangun Papua, termasuk lewat kebijakan otonomi khusus. Tak hanya itu, dana pembangunan untuk Papua juga akan naik terus.

"Selain itu ada dana tambahan. Besarnya ditetapkan oleh provinsi terutama tentang infrastruktur. Boleh dibilang dananya tidak terbatas," ujar Gurubesar Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Ngadisah, dalam diskusi Arah Politik Nasionalisme Papua, yang digelar Sabang-Merauke Circle di Hotel Aston Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan, (Rabu, 27/6).

"Masih ada dana tambahan lagi sebesar Rp6,210 T dan masih banyak dana tambahan lainnya. Kalau bicara dana pembangunan, provinsi lain harusnya ngiri," sambungnya.

Dana Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B), berdasarkan penjelasan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, berapa pun dananya bisa disiapkan pemerintah.

Hal itu mengenai dana.

Sementara terkait politik lokal, dia membeberkan, gubernur 100 persen adalah orang Papua asli. Kecuali bagi yang sedang menjabat.

"Bupati juga asli Papua. Kecuali beberapa wakil. Anggota DPRD juga asli Papua. Apalagi yang kurang? Dana ada, kekuasaan dipegang oleh orang lokal. Tapi kenapa masih banyak tuntutan? Masih banyak yang miskin? Kenapa tetap bergejolak?" katanya mempertanyakan.

Menurutnya, kekerasan masih terjadi karena masa lalu masih jadi kenangan bagi orang Papua. Masa lalu yang ia maksud seperti pelanggaran HAM. Selain itu juga persoalan lain seperti belum adanya perkembangan pembangunan yang signifikan di Papua; ada gerakan politik; pengawasan anggaran di Papua lemah; perasaan terjajah karena kesempatan bekerja dan berusaha didominasi dari luar.

"(Karena itu) orang Papua harusnya berani melawan ketidakadilan dan penyimpangan yang terjadi. Jangan sampai takut tanpa alasan," tandasnya. [zul]


Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya