Berita

puan maharani/ist

Puan Maharani Tegaskan Ciri Sosio Demokrasi

RABU, 27 JUNI 2012 | 14:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Politik, Puan Maharani, berang karena ajaran Trisakti dari Soekarno yang terdiri atas prinsip berdaulat dalam politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan, sudah menjadi pepesan kosong.

"Kini sudah saatnya kita terbangun dari tidur lelap ini. Saatnya kita sadar dan bangkit dari kekeliruan dan kekhilafan sejarah kita sebagai sebuah negara bangsa," seru putri kandung Megawati Soekarnoputri itu saat berpidato di pembukaan sarasehan kebangsaan bertema "Bung Karno: Tentang Kepemimpinan dan Sosio Demokrasi di Indonesia" di Four Seasons Hotel, Jakarta, Rabu (27/6).

Dia tegaskan, bangsa yang besar adalah bangsa yang senantiasa berpijak kepada nilai-nilai kearifan lokal bangsa sendiri. Sangatlah tidak mungkin menjalankan suatu sistem nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sendir.


Puan mengajak kepada segenap bangsa Indonesia kembali kepada nilai-nilai asli bangsa Indonesia yang telah diwariskan para pendiri bangsa, khususnya pemikiran-pemikiran Bung Karno. Dia mengutip pemikiran kakeknya sendiri yang menyatakan, Demokrasi Politik saja belum tentu dapat menyelamatkan rakyatnya.

Banyak negara yang menjalankan demokrasi saja tapi kapitalisme merajalela di negaranya. Oleh karena itu, Demokrasi yang harus dipraktikkan di Indonesia tidak boleh Demokrasi yang hanya mengabdi pada gundukan kecil kepentingan sekelompok orang saja.

"Demokrasi kita harus mengabdi kepada kepentingan seluruh masyarakat. Demokrasi kita bukanlah demokrasi ala revolusi Prancis, ala Amerika Serikat, Inggris, atau Belanda," ucapnya lugas.

"Demokrasi kita adalah demokrasi sejati yang mencari keberesan politik dan keberesan ekonomi sekaligus. Keberesan ekonomi dan keberesan rezeki.  Demokrasi yang seperti itulah yang Bung Karno sebut dengan Sosio Demokrasi," tandas Puan. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya