Berita

ilustrasi

ANTI NARKOBA

IMMC: Malaysia dan Australia Pintu Masuk Narkoba ke Indonesia

SELASA, 26 JUNI 2012 | 17:15 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pemberantasan kejahatan narkoba di Indonesia dilakukan dengan berbagai strategi. Indonesia Media Monitoring Centre (IMMC), dalam risetnya memetakan pola pemberantasan narkoba yang selama ini telah dilakukan pihak kepolisian, pemerintah dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

IMMC mengkompilasi seluruh pemberitaan terkait dengan tindak pemberantasan narkoba yang diakukan ketiga institusi tersebut dalam satu tahun terakhir ini.

Hasilnya menunjukkan bahwa 49 persen tindakan pemberantasan dilakukan degan cara mengungkap sindikat jaringan kejahatan narkoba. Sementara 39 persen dengan cara mengungkap kasus-kasus penggunaan, pengedaran dan produksi narkoba. Selain itu, pemberantasan dilakukan dengan dua cara lainnya, yaitu: pemusnahan bahan baku narkoba (8 persen) dan operasi lahan ganja (2 persen).        


Direktur Riset IMMC, Muhammad Farid, menjelaskan bahwa pembongkaran sindikasi kejahatan narkoba memang merupakan strategi yang efektif. Karena dalam menelusuri akar kejahatan barang haram itu sampai ke sumbu utamanya. Hal itu diutarakannya dalam pernyataan tertulis kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (26/6).

Sindikat kejahatan narkoba di Indonesia tidak hanya berskala nasional tapi juga internasional. Berdasarkan temuan IMMC, dari seluruh pemberitaan tentang pengungkapan sindikat narkoba, 49 persennya adalah sindikat internasional. Sementara sindikat nasional 51 persen.

Untuk sindikat internasional, narkoba di Indonesia berasal dari beberapa negara. Temuan IMMC menunjukkan ada 10 negara yang menjadi asal utama masuknya peredaran narkoba ke Indonesia.

Dari 10 negara tersebut, Malaysia merupakan yang tertinggi, yaitu 44 persen. Di urutan kedua adalah Australia (13 persen), Cina (8 persen), Iran (7 persen), Afrika (5 persen), India (5 persen), Inggris (5 persen), Belanda (4 persen), Thailand (3 persen) dan Nigeria (2 persen).

"Jadi, dari seluruh pemberitaan soal masuknya narkoba ke wilayah Indonesia, yang berasal dari Malaysia sangat besar, hampir separuhnya. Ini terkait dengan kedekatan geografis kita dengan negara tetangga ini. Modus masuknya bisa dilakukan melalui jalur laut maupun udara," papar dia.

Penelitian lain menunjukkan, masuknya narkoba melalui jalur udara sebesar 40 persen dan udara 27 persen. Jadi, wilayah laut dan udara RI memang sangat rawan untuk dijadikan jalur distribusi narkoba.

Setelah Malaysia, jalur masuk narkoba ke Indonesia banyak melalui Australia. Farid menjelaskan bawah fakta ini menjadi ironis jika dikaitkan dengan keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memberikan grasi kepada Corby, warga negara Australia terpidana kasus narkoba.

"Sangat kontradiktif. Di satu sisi, pemerintah bersikap lunak pada terpidana narkoba asal Australia. Padahal di sisi lain, Australia merupakan negara kedua yang menjadi pintu masuk beredarnya narkoba ke Indonesia," ungkap dia.

Karena itu, wajar jika temuan IMMC menunjukkan bahwa persepsi media terhadap kebijakan pemerintah dalam hal pemberantasan narkoba cenderung negatif.

"Sebesar 41 persen pemberitaan soal kebijakan pemerintah dipersepsikan negatif. Hanya 11 persen pemberitaan yang bernada positif," tandas Farid. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya