Jero Wacik
Jero Wacik
RMOL. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Jero Wacik tidak menerima penilaian kinerja pemerintah buruk, sehingga elektabilitas partainya menurun.
“Saya bantah kalau kinerja peÂmerintah buruk. Buktinya perÂtumÂbuhan ekonomi capai 6,5 perÂsen,†ujar Jero Wacik kepada RakÂyat MerÂdeka, di Jakarta, Kamis (21/6).
Seperti diketahui, elektabilitas Partai Demokrat terus merosot. SurÂvei Soegeng Sarjadi SyndiÂcate, Mei 2012, partai berlamÂbang bintang mercy itu posisi keÂtiga (10,7 persen) di bawah Partai Golkar (23 persen) dan PDI PerÂjuangan (19,6 persen).
Begitu juga hasil survei LingÂkaran Survei Indonesia, Partai Demokrat urutan ketiga (11,3 persen). Di bawah Partai Golkar (20,9 persen) dan PDI PerjuaÂngan (14 persen).
Jero Wacik selanjutnya mengaÂtaÂkan, pemerintah telah bekerja secara benar, sehingga tidak maÂsuk akal bila dikaitkan dengan peÂnurunan elektabilitas Partai Demokrat.
‘’Kalau ada yang menilai kiÂnerja pemerintah buruk, lalu elekÂtaÂbilitas Partai Demokrat meÂnuÂrun. Itu pendapat yang sangat keÂliru,’’ kata Menteri Energi dan SumÂber Daya Mineral (ESDM) itu.
Berikut kutipan selengkapnya:
Masa tidak ada kaitannya sih?
Sebab, faktanya kinerja pemeÂrintah sangat memuaskan. Dalam delapan tahun terakhir ini meÂnunjukkan indikasi peningkatan ekonomi yang membanggakan.
Apa saja itu?
Semua bisa dilihat dari indikasi makro ekonomi. Perlu kita ketaÂhui, tidak banyak negara di dunia yang pertumbuhan ekonominya 6,5 persen. Walau banyak demo, peÂmerintah nyatanya masih mamÂpu menciptakan pertumÂbuhan ekonomi sebesar itu.
Bahkan waktu bertemu dengan sejumlah kepala negara, saya tanyakan masalah pertumbuhan ekonomi, mereka enggan meÂnyampaikannya.
Artinya apa?
Ya, pertumbuhan ekonomi negara itu tidak baik. Makanya kalau menilai kinerja pemerintah SBY buruk, itu keliru.
Buktinya ekonomi kita bisa tumbuh lebih besar dari mereka.
Apa indikasi pertumbuhan ekonomi itu, bukankah masih banyak pengangguran?
Lihat saja, income per kapita kita sekarang dari Rp 1.000 menÂjadi Rp 3.500.
Kemudian jumlah mobil, moÂtor, kulkas, televisi yang diproÂdukÂsi semua mengalami peningÂkaÂtan. Ini berarti masyarakat mamÂÂpu membeli.
Di sektor riil beberapa perusaÂhaan telah dicek laporan rugi laÂbaÂnya, dalam delapan tahun teÂrakhir ini naik semua. PeneriÂmaÂan lapangan kerja juga naik. KeÂmuÂdian orang asing, saya meÂneÂrima banyak sekali perusahaan asing yang mau investasi ke InÂdonesia.
Saya pernah tanya ke orang asing itu, ngapain you mau invesÂtaÂsi ke negara kami. Mereka menÂjaÂwab, di Indonesia lebih menÂjanÂjiÂkan, sangat baik. Daripada ke temÂpat lain, di Indonesia paling enak. Sebenarnya pemberitaan saja yang menjelek-jelekkan negara.
Selain itu pemerintah juga seÂdang menggalakkan pengheÂmaÂtan energi ke seluruh daerah di Indonesia. Itu juga kan salah satu langkah bagus yang dilakukan pemerintah.
Apa Anda merasa khawatir dengan hasil survei itu?
Nggak tuh. Saya ini kan orang yang yakin dan lempeng bekerja. Saya yakin pemerintah niatnya baik, kita semua di Kabinet IndoÂnesia Bersatu (KIB) II bekerja sebaik mungkin untuk kesejahÂteraan rakyat.
Tapi kami disalah-salahin teÂrus, itulah politik. Saya harap nanÂti the end tahun 2014 kita akan jernih melihat semua ini. Siapa yang benar-benar bekerja unÂtuk rakyat, dan siapa yang cuÂma ngomong doang.
Apa penyebab elektabilitas Partai Demokrat menurun?
Saya melihat ada beberapa penyebab yang membuat Partai Demokrat mengalami penurunan. Saya juga menghitung dan mengÂanalisa, ada tiga penyebabnya. Pertama, karena adanya kader Partai Demokrat yang terlibat kasus korupsi. Itu sudah ada yang jadi tersangka dan sudah diadili.
Kedua, ada kader partai DemoÂkrat yang diduga ikut terlibat, cuma belum terbukti. Sekarang maÂsih antara ya dan tidak. Semua itu ya fakta yang harus diakui.
Ketiga, adanya pemberitaan yang terlalu deras dan keras. SamÂÂpai-sampai istrinya semua diÂungkap sedetil mungkin. Tiap hari, bahkan tiap jam mereka diÂbeÂritakan.
Anda kok menyalahkan media?
Ya, kalau saya lihat pemberiÂtaanÂnya terlalu massif. SebetulÂnya kalau lihat angka korupsi, keÂnyataannya Partai Demokrat cuÂma capai tiga persen. Ada parÂtai lain yang lebih gede. Cuma parÂtai lain tidak diberitakan secara massif. Kalau kita mau jernih, meÂmang harus melihatnya begitu. Pemberitaan itu masuk ke pikiran rakyat, sehingga wajar bila hasil survei, Partai Demokrat melorot.
Bukankah sebagai partai pemenang pemilu dan berkuaÂsa wajar disorot agar pemerinÂtah berjalan benar?
Mungkin saja karena kami juara satu dan biasanya juara satu diutak-atik.
Baragkali ada yang ingin Partai Demokrat melorot?
Saya tidak tahu itu. Yang saya taÂhu, pemberitaannya terlalu sering.
Apa saran Anda terhadap masalah ini?
Ya, kami harus menjawabnya dengan kinerja. Kader Partai Demokrat yang menjabat sebagai menteri, gubernur, walikota, dan bupati harus bekerja lebih keras. Urus rakyat sebenar-benarnya dan jangan korupsi.
Di legislatif juga sama, mereka harus kerja keras. Suarakan aspiÂrasi rakyat.Turunlah ke dapil unÂtuk mendapatkan aspirasi rakyat itu. [Harian Rakyat Merdeka]
Ya, kami harus menjawabnya dengan kinerja. Kader Partai Demokrat yang menjabat sebagai menteri, gubernur, walikota, dan bupati harus bekerja lebih keras. Urus rakyat sebenar-benarnya dan jangan korupsi.
Di legislatif juga sama, mereka harus kerja keras. Suarakan aspiÂrasi rakyat.Turunlah ke dapil unÂtuk mendapatkan aspirasi rakyat itu. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32
Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59