Berita

susilo b. yudhoyono/ist

Kehancuran Demokrat Tidak Lepas dari Kegagalan SBY-Boediono

SELASA, 19 JUNI 2012 | 16:19 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kehancuran Partai Demokrat dimulai setelah Anas Urbaningrum terpilih menjadi Ketua Umum. Tidak ada korelasi antara kegagalan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dengan merosotnya popularitas partai pemenang pemilu 2009 itu.

Pandangan itu disampaikan pengamat politik senior, Arbi Sanit, menyahut hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang memprediksi Demokrat jatuh ke kelas papan menengah (7,5 persen) pada Pemilu 2014.

Namun, pendapat petinggi Partai Serikat Rakyat Independen itu dibantah oleh pengamat dan aktivis politik, Adhie Massardi.


"Saya kira pandangan Arbi Sanit itu salah," ungkap Adhie kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 19/6).

Eks jubir kepresidenan itu setuju dengan pemikiran Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, bahwa salah satu cara untuk menaikkan elektabilitas Demokrat adalah memastikan pemerintahan Presiden SBY, yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, terus meningkatkan kinerja sehingga bisa meningkatkan tingkat kepuasan rakyat.

Adhie mengutarakan argumentasinya. Pertama, periode kedua SBY ini diwarnai banyak sekali skandal korupsi raksasa seperti Centurygate, kasus Antasari Azhar, juga semakin memburuknya perekonomian rakyat.

"Ada korelasi antara kinerja pemerintah dengan citra Demokrat yang makin buruk. Kasus korupsi Nazaruddin itu cuma pintu masuk saja. Pemerintah sudah buruk tapi juga korup," ucapnya.

Tidak cuma kejahatan korupsi yang lebih mewabah, kegagalan SBY-Boediono juga terlihat jelas di sektor kesejahteraan rakyat dan maraknya konflik sektarian, hingga kehilangan rasa aman.
 
"Dengan demikian apa yang diungkapkan Anas itu fakta politik karena kalau pemerintah bisa sejahterakan lebih banyak orang, partai pemerintah pasti akan naik citranya," tambah Anas.

Namun dia mengingatkan, rakyat Indonesia amat permisif bahkan pelupa terhadap skandal korupsi elit negara.

"Karena itu partai lain yang sama korupnya dengan Demokrat masih bisa berkuasa sampai sekarang. Berarti, kenapa Demokrat anjlok? Karena pemerintah ini bukan saja korup, tapi juga gagal di sektor lain," tutupnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya