Berita

anas urbaningrum/ist

Politik

Arbi Sanit: Ingat, Demokrat Melorot Setelah Anas Urbaningrum Memimpin

Tidak Ada Korelasi dengan Gagalnya SBY-Boediono
SELASA, 19 JUNI 2012 | 12:38 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kehancuran Partai Demokrat dimulai setelah Anas Urbaningrum terpilih menjadi Ketua Umum. Ditegaskan, tidak ada korelasi antara kegagalan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dengan merosotnya popularitas partai pemenang pemilu 2009 itu.

Demikian pandangan pengamat politik senior, Arbi Sanit, ketika ditanyakan akar masalah jatuhnya citra Demokrat seperti dilansir berbagai hasil riset belakangan ini.

"Karena dia (Demokrat) punya penyakit parah, yaitu korupsi. Kalau dia tidak korupsi, tapi dijadikan sasaran tembak, ya itu baru tidak adil," kata Arbi kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Selasa, 19/6).


Dan tindakan SBY sejauh, menurut dia, lebih tidak masuk akal lagi karena tidak jujur pada publik. Menurut dia, sudah terang bahwa penyebab hancurnya reputasi Demokrat adalah figur sang ketua umum, Anas Urbaningrum. Jadi, SBY lebih baik segera ambil tindakan tegas terhadap mantan Ketum PB HMI.

"Pemerintah SBY itu gagal bukan saja dari 2009, dari 2004 sudah tidak memuaskan. Tapi sampai beberapa bulan setelah pemilu 2009, (citra) Partai Demokrat tidak ada masalah. Tidak ada yang katakan Demokrat merosot tajam. Tapi setelah Anas terpilih, ada kasus-kasus yang terbuka," ungkapnya.

"Anas harusnya dipecat, karena dia terseret kasus korupsi. Anas tidak menjaga dirinya supaya tidak diseret korupsi. Dan dalam politik, tidak perlu tunggu kepastian hukum karena opini publik lebih kuat," tambahnya.

Kemarin, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyampaikan tanggapan atas hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Dari hasil survei  yang dirilis dua hari lalu itu, Partai Demokrat disebut hanya akan memperoleh 7,5 persen suara pada Pileg mendatang, atau di bawah perolehan PDIP dan Golkar.

Nah, salah satu untuk menaikkan elektabilitas itu, urai Anas, memastikan pemerintahan Presiden SBY yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, untuk terus meningkatkan kinerja sehingga bisa menaikkan tingkat kepuasan rakyat. Kepuasan publik yang memadai atas kinerja Pemerintah tentu adalah basis utama keberhasilan partai pemerintah. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya