Berita

Agung Pamujo/ist

LAPORAN DARI UKRAINA

Pasangan Lansia Suporter Perancis Sejati

Naik Karavan Tua, 22 Jam Bergantian Nyetir dari Nantes ke Donetsk
RABU, 13 JUNI 2012 | 21:55 WIB | LAPORAN:

DONETSK - Karavan tua itu cukup menarik perhatian. Diparkir di sebuah taman dekat kawasan Stadion Donbass Arena, Donetsk, Ukraina, karavan berwarna putih kusam itu menarik perhatian karena ada bendera Prancis di bagian belakangnya. Dari pintu samping yang terbuka, terlihat ada seorang pria lanjut usia yang mengenakan kaus berwarna biru khas warna timnas Perancis.

Pria renta berkacamata itu ternyata cukup ramah. Begitu melihat saya -wartawan Rakyat Merdeka Online, Agung Pamujo- melintas. Dia yang sebelumnya tengah duduk menulis di dalam karavan itu, langsung menyapa dalam bahasa Perancis: "Bonjour....," yang artinya, selamat pagi.

Dia pun mengulurkan tangan. Kami lantas berkenalan. Dia mengaku bernama Raymon Trewl. Karena kesulitan memahami, saya meminta dia menuliskan namanya. Raymon Trewl. Ia mengaku berasal dari salah satu desa di Nantes, kota di sebelah barat Paris.


’’Ya, saya naik karavan ini dari Nantes. Sudah tiba di Donetsk dua hari lalu,’’ kata pria yang rambutnya sudah putih semua, serta kulitnya sangat keriput itu.

Sebelum sempat melanjutkan ceritanya, Raymon mendadak berhenti, karena ada suara wanita berteriak. Lalu, keluarlah wanita. Juga tergolong sudah tua. Rambutnya juga sudah putih semua. Namun, suaranya sangat lantang.

Mereka berbicara bahasa Perancis yang tidak saya mengerti. Namun, dari nadanya wanita itu melarang Raymon untuk ngobrol dengan saya. Wanita tua itu memandang saya dengan wajah tidak seramah Raymon.

Tapi, Raymon tidak peduli. Meski terus diomeli, dia tetap mendekat ke saya, hendak meneruskan ngobrol.

’’Istri Anda?’’ saya bertanya.

Sebelum Raymon menjawab, si wanita langsung menyahut: ’’No ...no ... not wife....’’

Dia lalu meneruskan ngomong dengan bahasa Prancis. Sepertinya dia kembali mengomeli Raymon.  

Tapi, yang diomeli tersenyum saja. ’’Tidak apa-apa. Dia bukan istri saya. Dia teman saja,’’ katanya.

Dia menyebut teman wanitanya itu asal Strassbourgh. Namun, Raymon tidak mau menyebutkan namanya, karena si wanita melarang.

Karena berteman dekat -tanpa menjelaskan sedekat apa hubungan mereka-, dan sama-sama suka sepak bola, mereka janjian untuk bermobil ke Donetsk bersama-sama. Mereka mau nonton duel Prancis lawan Inggris yang digelar di Donetsk, Senin lalu (11/6).

Menurut Raymon, butuh sekitar 22 jam dari Strassbourg menuju Donetsk.  Dia menyetir bergantian dengan teman wanitanya itu.

’’Dia sopir yang baik,’’ kata Raymon, sambil menujuk teman wanitanya itu.

Saya pun lantas ikut memuji. ’’Really madam. You are a good driver,’’ kata saya, sambil mengacungkan jempol.

Menurut Raymon, teman wanitanya itu tidak mengerti bahasa Inggris. Namun, sepertinya dia tahu saya memuji.  

Pujian itu membuatnya berubah. Dia lantas tersenyum, lalu mendekat ke saya. Saya pun menanyakan namanya, sambil menunjuk dia. Dia mengerti rupanya. Lalu menuliskan namanya. Astrid.

Setelah itu, Astrid berbalik. Dia mengambil sesuatu dari kotak penyimpanan di dalam karavan yang memang penuh berbagai perlengkapan itu (termasuk televisi kecil, dan perlengkapan memasak). Rupanya guntingan koran berbahasa Prancis.

Astrid menunjukkan ke saya, foto di guntingan koran itu: Seorang suporter wanita yang sudah ubanan di tengah kerumanan suporter lainnya. Dia berbicara dalam bahasa Prancis, sambil menunjuk-nunjuk dirinya.

’’Ha ... ha ...ha. Itu dia. Dia itu ratu suporter. Itu fotonya,’’ Raymon membantu menjelaskan.

Saya pun kagum, dan kembali memuji Astrid. ’’You are really a true football lover,’’ kata saya.

Entah ngerti atau tidak, tetapi Astrid tersenyum lagi. Setelah itu, pembicaraan kami jadi makin hangat. Sempat terhenti sejenak, karena ada empat orang -dua pria, dua wanita- tahu-tahu mendekat ke karavan Raymon, dan ngomong bahasa Prancis. Rupanya mereka juga orang Prancis yang tinggal di Donetsk, dan tertarik dengan karavan dengan bendera Prancis terpasang di bagian belakangnya

Namun, empat orang itu tidak lama. Raymon pun dengan semangat kembali bercerita. Dia mengaku pensiunan kepala sekolah di sebuah desa di Nantes.

’’Saya sudah 80 tahun, tidak bekerja lagi. Astrid 63 tahun,’’ ujarnya.

Meski sama-sama sudah lanjut usia, karena suka sepak bola, Raymon dan Astrid mengaku sering bepergian mengikuti pertandingan timnas Prancis. Mereka selalu naik karavan yang saking tuanya warna catnya jadi putih kusam itu.  

’’Kami suka sepak bola. Kami suka bepergian. Kami suka mencari teman,’’ katanya lagi.

Dia pun saya menuliskan nama di bukunya. Juga, asal negara saya.

’’Aha ... Indonesia. Java.... Sumatera ...,’’ kata dia, menyebut dua nama pulau di Indonesia itu, begitu membaca saya menuliskan Indonesia sebagai negara asal saya.

Saat saya tanya soal pertandingan Perancis melawan Inggris sore itu, Raymon mengatakan tidak terlalu memikirkan apakah Frank Ribery dan kawan-kawan akan menang atau tidak.

’’Saya tentu ingin Prancis menang. Tapi, menang kalah bukan masalah. Asal dapat teman,’’ katanya, mengakhiri obrolan siang itu, di sebuah taman di kawasan Donbass Arena, Stadion, Donetsk. [arp]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya