ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
RMOL.Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan masyarakat agar tak mudah tertipu oleh iming-iming program diskon di pusat perbelanjaan.
Apalagi saat ini pesta belanja skala besar hadir seperti Festival Jakarta Great Sale (FJGS) dan The Great Singapore Sale (GSS). Warning itu disampaikan anggota Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi. Dia mengingatkan agar konsumen tidak terjebak dan terbuai bahkan tertipu tawaran diskon yang tak rasional.
Menurut pengamatannya, keÂbanyakan harga barang dinaikkan dahulu, baru setelah itu didiskon.
Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1999 tentang PerlinÂduÂngan Konsumen, ungkap TuÂlus, secara tegas mengatur, pelaku usaÂha dilarang memberikan disÂkon dengan menaikkan harga terÂlebih dahulu. Praktik ini sudah masuk kategori ranah hukum piÂdana penipuan.
“Kalau di Singapura saya tak tahu, tapi kalau di Indonesia maÂyoritas menaikkan harga dulu baru setelah itu didiskon,†ujar Tulus.
Kalau produknya fashion, dia mencontohkan, biasanya modelÂnya sudah ketinggalan zaman atau tidak new comer atau baÂrang-baÂrang akhir. Untuk itu, dia mengÂingatkan, agar konsumen tidak meÂlihat diskon dengan giÂrang, kaÂrena pada prinsipnya, peÂdaÂgang tidak ada yang mau rugi.
Konsumen, lanjut Tulus , harus benar-benar jeli jika ada barang yang dijual mendapat diskon. Apalagi jika diskon yang dibeÂriÂkan sudah tergolong tak rasional.
Artinya, kata Tulus lagi, barang itu jika dijual maka dipastikan peÂdagang atau toko akan merugi.
“Trik diskon sudah tak rasional, misalnya sudah ada diskon 30 perÂsen, lalu plus 50 persen. Itu sudah tidak rasional. Formulasi yang diberikan dari matematika bisnis sudah tak masuk. Itu lebih pada gimmick marketing,†katanya.
Cara yang paling tepat agar konÂsumen tak tertipu adalah, jauh-jauh hari konsumen harus sudah mengecek berapa harga sebeÂnarÂnya barang yang akan dibeli. Jika memang ada unsur penipuan, konsumen bisa melaÂkukan gugatÂan hukum kepaÂda pelaku usaha yang memÂberikan diskon dengan cara menipu.
Sayangnya, lanjut Tulus, peÂngaÂwasan pemerintah, terÂutama Kementerian PerdaÂgangan masih lemah. Termasuk terhadap barang beredar yang dikenai diskon. Masalah regulasi soal diskon semÂpat mencuat akan dibuat oleh Kementerian Perdagangan naÂmun belum ada realisasinya.
Apalagi lanjutnya, program-program diskon selama ini tak pernah ada yang mengaudit keÂbenarannya. “Ini lebih pada peÂngawasan, penegakan hukum. JeÂlas sanksinya sudah ada dengan denÂda Rp 2 miliar dan kurungan 5 tahun, sesuai diatur dalam Undang-Undang Perlindungan KonsuÂmen,†terang Tulus.
Seperti diketahui, perhelatan pesta diskon FJGS 2012, secara resmi telah dibuka pada 1 Juni hingga 14 Juli 2012. Khusus unÂtuk FJGS, sebanyak 73 pusat perbeÂlanjaan yang tersebar di lima wiÂlayah Jakarta turut meraÂmaikan. Terdiri dari 10 mall di Jakarta BaÂrat, 11 di Jakarta UtaÂra, sembilan pusat belanja di JaÂkarta Timur, 19 di Jakarta Pusat dan 24 mall di Jakarta Selatan.
Ketua Panitia FJGS Handaka Santosa menyatakan, pusat-pusat belanja akan memberi potongan harga dan harga spesial produk-produk tertentu. Dia menjamin harga barang pada JGS lebih muÂrah dibanding Singapura dan Bangkok, Thailand.
“Tidak mudah bersaing deÂngan promosi belanja luar neÂgeri. Tapi terÂnyata setelah kami survei, harÂga di Singapura dan Bangkok lebih mahal dibanding Jakarta,†ucap Handaka.
Setiap tahun, FJGS menjadi baÂgian acara peringatan ulang tahun Jakarta ke-485. Belanja spesial di sejumlah mall dengan potongan harga hingga 70 persen dari berbagai brand favorit, midnight shopping bisa dinikmati wisatawan. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33