Berita

ilustrasi

DPR, Si Pembunuh Harapan Rakyat

SABTU, 09 JUNI 2012 | 09:58 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Tidak ada yang mengejutkan ketika lembaga riset Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) menelurkan hasil survei mereka yang menyimpulkan bahwa DPR lembaga negara terkorup.

Dilakukan pada 14-24 Mei dengan melibatkan 2.192 responden yang tersebar di 33 provinsi, jumlah yang mengatakan demikian mencapai 47 persen. Ini angka tertinggi di atas lembaga-lembaga lain. Sedangkan di bawah DPR ada Ditjen Pajak (21,4 persen), Kepolisian (11,3 persen), Parpol (3,9 persen), Kejaksaan Agung (3,6 persen).

Pengamat parlemen, Sebastian Salang, menyatakan, hasil survei itu tidak bisa disalahkan karena cuma menangkap persepsi masyarakat yang didahului gencarnya pemberitaan media massa setiap hari.


"Satu, betul DPR memang korup. Tinggal apakah lembaga ini paling korup dari lembaga lain, tentu itu bukan domain lembaga survei tapi itu di lembaga pengadilan yang bisa membuktikan secara pasti dan yuridis bahwa selain DPR mungkin ada lembaga lain lebih korup," kata Sebastian di dalam acara diskusi bertajuk "DPR Terkorup" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/6).

Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen itu, mengatakan, wajar DPR selalu jadi sorotan utama publik. Rakyat serius mengawasi DPR, terutama dalam isu korupsi, karena lembaga itulah yang diharapkan untuk mengontrol penyelenggara negara untuk tidak korupsi.

"Tapi bila lembaga itu korupsi, maka lembaga lain bisa dibayangkan bagaimana korupsinya. Ketika lembaga yang dianggap wakil rakyat berselingkuh dengan korupsi, maka rakyat kehilangan harapan dan terjadi pembunuhan harapan pada perbaikan bangsa," ucapnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya