Berita

hambalang/ist

HAMBALANG

Pramono Anung Usul Adhiyaksa Dault dan Andi Mallarangeng Dikonfrontir

KAMIS, 31 MEI 2012 | 20:21 WIB | LAPORAN:

RMOL. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pramono Anung punya ide agar masalah proyek Hambalang cepat selesai. Politisi PDI Perjuangan ini mengusulkan, agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengkonfrontir Menpora
Andi Mallarangeng dengan bekas Menegpora Adhiyaksa Dault.

Kata Pramono, semakin hari, proyek Hambalang semakin terlihat kejanggalannya. Mulai dari perencanaan sampai dengan membengkaknya anggaran dari Rp 125 miliar menjadi Rp 1,2 triliun. Sayangnya, Andi dan Adhyaksa terlihat sama-sama tidak mau disalahkan.

“Baik menteri yang dulu (Adhyaksa) dan menteri yang sekarang (Andi Mallarangeng) itu kan ada perbedaaan pandangan. Yang dulu mengatakan itu fungsinya hanya untuk sekolah dan yang menteri sekarang menyatakan itu adalah ide dari yang dulu,” ujar Pram di Gedung DPR, Kamis (31/5).

“Baik menteri yang dulu (Adhyaksa) dan menteri yang sekarang (Andi Mallarangeng) itu kan ada perbedaaan pandangan. Yang dulu mengatakan itu fungsinya hanya untuk sekolah dan yang menteri sekarang menyatakan itu adalah ide dari yang dulu,” ujar Pram di Gedung DPR, Kamis (31/5).

Karena itu, menurut Pram, Andi dan Adhyaksa perlu dikonfrontir, agar terang benderang, sebanarnya siapa yang punya ide pembangunan mega proyek sport center Hambalang.

“Ini yang perlu di-clear-kan siapa sebenarnya yang paling berkeinginan dan bertanggung jawab persoalan pembangunan Hambalang ini,” cetusnya.

Pram juga minta KPK untuk terus melakukan penyelidikan secara mendalam
kasus ini. Soalnya, dari pernyataan Kementerian Pekerjaan Umum selaku mitra pembangunan proyek itu mengaku hanya dilibatkan saat pelaksaan. Di perencanaan, mereka tidak tahu apa-apa.

“Ini menjadi pintu masuk KPK untuk menelusurinya,” kata Pram.

Adhyaksa Dault sendiri tidak pernah takut jika harus dikonfrontir dengan Andi Mallarangeng. Katanya, jika KPK membutuhkan keterangannya, dia siap.

“Kalau KPK yang manggil, saya harus dukung itu. Saya siap dunia akhirat," katanya, kemarin.

Bagaimana dengan Andi?

Beberapa kali dikontak Rakyat Merdeka Online melalui telepon genggamnya, Andi tidak menjawab. SMS yang dikirimkan juga tak kunjung dibalas.

Sementara, saat ini KPK terus melakukan penyelidikan secara mendalam kasus Hambalang. KPK sudah mengirim tim khusus untuk melihak kondisi di lapangan.
Namun, soal konfrontir Andi dengan Adhyaksa, KPK merasa tidak perlu.

“Materi penyelidikan KPK itu bukan soal perdebatan Andi Mallarangeng
dan Adhyaksa Dault. Yang KPK selidiki adalah, apakah dalam proyek itu
ada undang-undang yang dilanggar dan ada mark-up. Itu saja,” jelas
Jurubicara KPK, Johan Budi SP, malam ini.

Kata Johan, KPK hanya bertugas untuk mengusut kasus korupsi, bukan cari tahu siapa yang bohong dan siapa yang jujur antara Andi dan Adhyaksa. Karena itu, dia minta KPK jangan ditarik-tarik dengan perdebatan dua orang itu.

Saat ini, KPK juga belum berencana memanggil Andi lagi untuk dimintai keterangan soal Hambalang. KPK masih merasa cukup dengan pemanggilan pada Andi Senin lalu.

Sementara untuk Adhyaksa, KPK sama sekali belum ada rencana untuk minta keterangannya. “Belum ada itu. Sampai sekarang belum ada rencana untuk memanggil beliau untuk dimintai keterangan," tandasnya.

Pram Sindir Andi

Selain minta KPK konfrontor Andi dengan Adhyaksa, Pram juga sindir Andi. Kata dia, sebagai Menpora, Andi malah lebih sibuk dengan pemanggilan KPK ketimbang memajukan olahraga Indonesia.

“Tugas utama Menpora sebenarnya meningkatkan prestasi olahraga. Sekarang lihat apakah Uber Cup sudah lebih maju, Thomas Cup sudah lebih maju, apakah PSSI sudah lebih maju, kemudian perolehan kita di Sea Games,” ujarnya.[arp]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya