Eko Patrio
Eko Patrio
RMOL. Badan Kehormatan (BK) DPR menegur Eko Patrio karena dinilai mengedepankan profesi komedian ketimbang wakil rakyat.
“BK tidak melarang tampil di televisi sepanjang bisa menjaga wibawa anggota DPR dan tugas-tugas wakil rakyat,’’ kata Eko Patrio kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya;
Bukankah anggota DPR tiÂdak bisa rangkap jabatan?
Sebenarnya ini adalah kasus lama tahun 2000 awal. Ada salah satu media online yang mewanÂcarai saya tapi ada missunderÂstanding.
Apa yang salah paham itu?
Media itu menanyakan lebih enak mana parlemen atau komeÂdian. Saya bilang kalau berkoÂmedi itu sama dengan nafas, maÂkan, minum, berkesenian buat saya satu kesatuan tidak bisa diÂpisah-pisahkan.
Kalau di parlemen itu saya meÂÂnyingkapinya secara profeÂsional. Nah itu tuh sebenarnya yang saya katakan. Tapi pesan yang ditangÂkap saya men daÂhulukan koÂmeÂdian dariÂÂpada parleÂmen.
KemuÂdian media online mengÂÂklariÂfikasi bahwa perÂnyaÂtaan tersebut buÂÂkan artinya saya menÂdahulukan koÂmeÂdian, tetapi artinya sampai kaÂpanpun dalam hiÂdup saya berkeÂseÂnian pasti satu kesatuan deÂngan nafas saya.
Mengapa ditegur BK DPR sekarang?
Nah karena berita media online beredar kemana-mana. BK sibuk dengan tugas-tugasnya. Makanya baru diminta klarifikasi.
Berarti setelah lebih dua taÂhun?
Ya. Dalam kurun waktu sekiÂtar dua tahun baru diklarifikasi, apakah statemen di media online itu benar, saya nyatakan itu tidak benar. Yang benar secara kasat mata selama dua tahun ini saya berjibaku di parlemen.
Melawak di televisi tidak ada sama sekali. Saya sudah dua taÂhun ini benar-bnar konsentrasi di parlemen. Tapi teguran itu memÂÂbuat saya selalu introÂspekÂsi diri agar perilaku kita harus selalu menÂjaga kewibawaan anggota DPR.
Bukankah sesekali masih muncul?
Kalapun ada di televisi cuma seÂkadar bintang tamu. BerkeseÂnianÂnya tidak seperti sebelum menÂjadi anggota parlemen. Saat itu setiap hari di televisi terus.
Sekarang saya muncul di teÂlevisi dengan teÂman-teman anggota DPR lainÂnya. MeÂdianya beda-beda. Ada talkshow, ada yang dialog, ada yang berÂkeÂsenian.
Bisa disebutkan bintang tamu di mana saja?
Saya pernah menjadi bintang tamu dalam acara Apa Kabar Indonesia, Fokus Pagi, acara OVJ (Opera Van Java), ada acara faceÂbooker.
Apa alasannya masih tetap muncul di televisi?
Buat saya jangan sampai alergi dengan media televisi. TiÂdak baik juga. Kalau alergi deÂngan media televisi nanti saya ditingalkan konstituen di Jawa Timur.
Kalau itu terjadi berarti saya tidak bisa menyampaikan kinerja saya di DPR. Lagipula anggota DPR tampil di televisi kan sah-sah saja selama bisa menjaga kewibawaan.
Apa saja teguran dari BK DPR itu?
Diingatkan saja oleh BK DPR. Katanya tidak apa Mas Eko tamÂpil di televisi, asal jaga kehormaÂtan DPR. Saya jawab, itu pasti saya jaga.
Buat saya jangan sampai alergi dengan media televisi. TiÂdak baik juga. Kalau alergi deÂngan media televisi nanti saya ditingalkan konstituen di Jawa Timur.
Kalau itu terjadi berarti saya tidak bisa menyampaikan kinerja saya di DPR. Lagipula anggota DPR tampil di televisi kan sah-sah saja selama bisa menjaga kewibawaan.
Apa saja teguran dari BK DPR itu?
Diingatkan saja oleh BK DPR. Katanya tidak apa Mas Eko tamÂpil di televisi, asal jaga kehormaÂtan DPR. Saya jawab, itu pasti saya jaga.
Kalau acara-acara lawak apaÂkah tetap bisa menjaga keÂwiÂbaan sebagai anggota DPR?
Jangan sampai kita alergi dalam proÂgram televisi apapun juga. Yang penÂting kita bisa menjaga diri, karena kalau kita menutup diri untuk tampil di acara komedi, kasihan temen-temen komedian. Sebab, kalau menutup diri dari komedian, artiÂnya koÂmedian dianggap tidak berpenÂdidikan. Tidak baik juga memilah-milah, selama kita berÂpenampilan baik, saya kira nggak masalah. Sebab, berkeseÂnian itu baik.
Bisa dijelaskan kenapa berÂkeÂsenian itu baik?
Misalnya ketoprak humor itu dari budaya masyarakat. Apalagi saya di Komisi X yang membiÂdangi kesenian, budaya dan pariÂwisata. Masa nggak boleh ikut ketoprak atau ikut ngelenong atau teater.
Selama itu bisa menjaga keÂwiÂbawaan anggota DPR dan menÂÂjaga waktu, why not. Itu juga yang disampaikan BK DPR. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06
Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47