Jusuf Kalla
Jusuf Kalla
RMOL.Setiap kunjungan ke daerah, bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla selalu ditanya kesiapannya menjadi capres.
JK, sapaan akrab Jusuf Kalla selalu menegaskan, terlalu dini membicarakan soal capres saat ini.
“Jawaban saya selalu sama. Terlalu dini membicarakan itu. Masih banyak tugas-tugas keÂmanuÂsiaan menanti saya untuk diselesaikan,†kata Ketua Umum PMI Pusat itu kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya;
Berarti Anda belum melakuÂkan persiapan menjadi capres 2014?
Saat ini saya terus konsentrasi pada tugas kemanusiaan sebagai Ketua Umum PMI, yakni bagaiÂmana agar saat masyarakat memÂbutuhkan pertolongan kemanuÂsiaan (bantuan darah), harus terÂsedia di seluruh kantor dan marÂkas PMI yang ada di tanah air.
Berapa yang dibutuhkan daÂlam setahun?
Minimal 4,5 juta kantong daÂrah. Sekarang ini belum seluruhÂnya dipenuhi, sehingga perlu dukungan semua pihak.
Sikap Anda tidak berubah kan siap menjadi capres?
Saya tidak mau munafik. HaraÂpan masyarakat agar saya bisa kembali tampil sebagai capres 2014, itu semua tergantung rakyat.
Kalau memang rakyat mengÂinginkan seperti itu, saya juga tidak munafik, dan tentu saya meÂmikirkan untuk yang terbaik bagi kesejahteraan dan kemaslaÂhatan rakyat Indonesia.
Partai Golkar akan metetapÂkan Aburizal Bakrie sebagai caÂpres, tanggapan Anda?
Saya menyambut baik keputuÂsan yang telah menjadi kesepakaÂtan internal Dewan Pengurus PuÂsat Golkar itu. Selama prosedur yang harus dilewati ditempuh dengan benar, saya menghargai apa pun yang menjadi keputusan partai.
Ini berarti Anda hanya bisa maju sebagai capres dari partai lain?
Saya tidak punya ambisi untuk mencari kekuasaan. Namun, seÂperti yang pernah saya katakan kalau memang rakyat Indonesia masih membutuhkan dan memÂberiÂkan kepercayaan, saya siap. Tapi saya belum melakukan penÂjajakan dengan partai manapun. Belum sampai sana pembicaraanÂnya. Lagipula masih lama itu. Lihat nanti saja.
Bagaimana kalau Anda yang dijajaki?
Itu adalah soal lain. Kalau ada partai politik yang meminta keÂseÂdiaan saya. Itu namanya dijajaÂki, bukan menjajaki. Jika ada partai politik yang meminta keÂsediaan saya atas permintaan rakyat IndoÂnesia, maka saya tidak bisa menolak.
Kalau Anda maju, berarti ada perpecahan di Partai GolÂkar dong?
Sama sekali tidak. Saya masih terus berkomunikasi dengan Pak Ical kok. Saya komunikasi teleÂpon-teleponan. Tapi konteks bicara sebagai teman. Hubungan pertemanan kami sudah terjalin sejak mahasiswa. Saya tidak ingin mengganggu kaderisasi partai.
Saya menghormati apapun keputusan partai, termasuk renÂcana Pak Ical maju menjadi caÂpres dari Golkar di 2014. Sebagai orang Golkar tentu kita harus menghormati aturan.
Apakah Ical cocok menjadi capres?
Saya tidak bisa menilai apakah Pak Ical cocok untuk menjadi caÂpres. Sebab, yang bisa menilai cocok atau tidaknya adalah rakyat.
Apa Aburizal Bakrie sudah meminta restu kepada Anda untuk maju di Pilpres 2014?
Saya kira bukan soal restu. Itu kan tergantung prosesnya
Ketua MPR Taufik Kiemas meÂÂnyindir agar tokoh sudah berÂumur tidak usah menjadi caÂpres, tanggapan Anda?
Saya tidak risau dengan hal itu. Saya yakin Pak TK itu seÂorang nasionalis yang patuh pada konsÂtitusi dan undang-undang. Yang menyebutkan kaÂlau bicara preÂsiden yang dibatasi justru batas bawah bukan batas atas. Kalau yang dibatasi batas atas itu tidak sesuai dengan empat pilar. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06
Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47