Berita

ilustrasi

Kenapa Setiap Jelang Pemilu, UU Pasti Direvisi?

KAMIS, 24 MEI 2012 | 18:56 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. Sistem politik di Indonesia masih kabur karena setiap menjelang pemilu  dilakukan, revisi UU bidang politik, seperti UU Pemilu dan UU Pilpres dilakukan. Hal itu menunjukkan tidak adanya desain perpolitikan Indonesia berjangka panjang.

"Setiap menjelang pemilu, UU direvisi. Itu menunjukkan sistem bongkar pasang dan tujuan jangka pendek. Saatnya harus ada desain pikiran jangka panjang untuk masa depan," kata pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi, saat diskusi "Perlukah Tiap Lima Tahun UU Pilpres Direvisi" di Ruang Wartawan, Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/5).

Melihat hal tersebut, Muhtadi mengatakan, alam pikiran anggota Dewan lebih bersifat jangka pendek dan tambal sulam.


"Bukan ambang batas parlemen, tapi menyederhanakan sistem kepartaian. Sistem presidensial dengan sistem multi partai. Ambang batas parlemen 3,5 persen tidak meningkatkan sistem presidensial," ungkapnya.

Muhtadi menambahkan, revisi UU Pilpres saat ini memang wajib dilakukan. Namun kini perlu atau tidaknya revisi UU pilpres itu karena didominasi syahwat kekuasaan, indikasinya adalah perdebatan soal besaran presidential threshold.

"Akan lebih baik jika perbicangan tidak pada besaran presidential threshold, tapi pada political spending dan hal-hal yang lebih krusial," tambahnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya