Berita

presiden sby

PKS: SBY harus Batalkan Pemberian Grasi untuk Corby

RABU, 23 MEI 2012 | 16:54 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. Keputusan Presiden SBY memberikan grasi terhadap terpidana kasus narkotika asal Australia, Schapelle Corby terus dipersoalkan.

"Saya tidak mengerti, apa yang djadikan landasan rasional oleh pemerintah dalam memberikan remisi 5 tahun tersebut," ujar anggota Komisi III DPR Indra kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu, (23/5).

Lebih lanjut, politisi PKS ini merasa kebijakan tersebut sangat membingungkan dan paradoks dengan semangat memerangi peredaran narkotika yang nyata-nyata telah merusak anak-anak bangsa. Selain itu, kata Indra, pengurangan masa tahanan 5 tahun itu juga bertentangan dengan kebijakan Kemenkum HAM sebelumnya yang melakukan moratorium/pengetatan remisi dan pembebasan bersyarat bagi terpidana korupsi, narkotika dan terorisme.

"Dalam hal ini Corby merupakan terpidana kasus narkotika, yang merupakan kejahatan internasional tidak layak mendapatkan remisi," ujar Indra.

Indra meminta Pemerintah konsisten dan bersungguh-sungguh memerangi peredaran narkotika.

"Indonesia adalah negara besar dan merdeka, yang tidak boleh didikte oleh negara lain (Australia). Jadi pemerintah harus membatalkan remisi atas Corby tersebut dan menjelaskan masalah ini ke publik," demikian Indra.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin mengungkapkan, tidak ada yang harus dipermasalahkan dalam grasi yang diberikan Presiden SBY terhadap Corby. Pasalnya grasi itu diberikan karena kasus Corby hanya membawa ganja. "Ganja sendiri tidak termasuk jenis pelanggaran hukum yang berat," kata Amir yang juga bekas Sekjen Partai Demokrat. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya