Berita

logo palang merah-bulan sabit merah/ist

Jusuf Kalla Jelaskan Soal Keberadaan Dua Lambang Palang Merah

SELASA, 22 MEI 2012 | 14:32 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M. Jusuf Kalla (JK) menjelaskan, palang merah merupakan tanda pengenal dan tanda pelindung di dalam situasi perang, bencana, dan kedaruratan bagi petugas PMI, Tentara Nasional Indonesia dan polisi.

Saat ini ada dua lambang kepalangmerahan yang diakui oleh Federasi Palang Merah Internasional. Yaitu, palang merah dan bulan sabit merah.

Hal itu dikatakan Jusuf Kalla dalam Rapat Dengar Pendapat Umum bersama Badan Legislasi DPR membahas RUU Lambang PMI di gedung DPR, Senayan, Jakarta (Selasa, 22/5).

"Dualisme lambang ini bermula dari perang antara Turki dan Rusia pada tahun 1878. Saat itu tentara Turki merubah lambang palang merah menjadi bulan sabit merah," ungkapnya.

Pada tahun 1929 , Palang Merah Internasional mengakui kedua-duanya. Saat ini, ada 30 negara Islam menggunakan simbol bulan sabit merah dan 150 negara memakai palang merah. "Dua-duanya sama saja," ungkapnya.

Masih sambung JK, pada 19 September 1945, Wakil Presiden Muhamad Hatta tetap memakai simbol palang merah yang kemudian diratifikasi dari Konvensi Jenewa oleh DPR pada tahun 1958. Alasan penentuan satu lambang, karena memang Federasi Palang Merah Internasional mewajibkan setiap negara untuk memilih salah satu lambang tersebut, palang merah atau bulan sabit merah. Hal ini untuk menghindari kebingungan dan konsekuensi fatal di dalam perang.

"Apabila Indonesia pakai lambang palang merah maka semua tentara yang memakai emblem (lambang) palang merah tidak boleh menembak dan ditembak. Kalau tidak sesuai dengan undang-undang bisa salah. Begitu juga , katakanlah undang-undang kita mengatakan kalau lambang yang dipakai bulan sabit merah,dan tentara memakai emblem bulan sabit merah, dia boleh ditembak," jelasnya.

JK pun memastikan,  dalam lambang PMI tidak ada maksud simbol-simbol partai dan agama. "Semua golongan, agama, partai bisa masuk PMI. Yang kami bantu pun semua golongan," katanya meyakinkan. [zul]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya