Sukhoi Superjet 100
Sukhoi Superjet 100
RMOL. PT Dirgantara Indonesia masih memikirkan untuk bekerja sama dengan pihak Sukhoi. Kalau menguntungkan, tentu tawaran itu diterima.
“Walau saat terbang promosi terjadi kecelakaan. Tapi kalau taÂwaran itu menguntungkan, tentu kami bersedia bekerja sama,’’ ujar Dirut PT Dirgantara IndoneÂsia (PT DI) Budi Santoso kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui pesawat SuÂkhoi menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, Rabu (9/5). PesaÂwat itu take off sekitar pukul 14.00 WIB dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma dan hilang kontak sejak pukul 14.30 WIB.
Pesawat itu dilaporkan lost contact dan hilang dari pantau radar setelah meminta izin turun dari ketinggian 10 ribu kaki ke 6.000 kaki.
Pesawat Rusia itu datang ke Jakarta untuk road show kepada maskapai penerbangan di IndoÂnesia.
Budi Santoso selanjutnya mengatakan, pihaknya berencana kerja sama dengan perusahaan penerbangan asal Rusia tersebut berupa komponen ekor belakang pesawat.
“Pesawat Sukhoi milik Rusia ini cukup bagus dan modern. TiÂdak hanya mesinnya yang baÂgus, bahkan desainnya pun sangat bagus. Desainnya bukan dari RuÂsia tapi dari Italia,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Dari mana Anda tahu?
Ya, Setahu saya begitu. DesainÂnya dari Italia. Konten dari RusiaÂnya itu sangat kecil. MayoÂritas kontennya dari Eropa Barat. KaÂlau menurut saya, pesawatnya sih bagus. Tapi kebetulan saja lagi terkena musibah.
Apakah hal itu yang memÂbuat PT DI tertarik kerja sama dengan mereka?
Ceritanya begini. Awalnya saya pernah bertemu mereka di Inggris saat ada pameran pesawat terÂbang. Kalau tidak salah tahun 2010. Saat itu saya hanya bicara-bicara biasa saja. Ketika itu, meÂmang Kartika Airlines sudah ada rencana kerja sama dengan pihak Sukhoi.
Kapan pertemuan terakhir dengan mereka?
Saya kurang tahu. Karena meÂmang sudah ada bagiannya untuk mengurusi hal-hal semaÂcam itu. Tapi beberapa bulan yang lalu, beÂberapa kali mereka datang. Kami hanya bicara penÂjajakan saja.
Kepala Divisi Integrasi Usaha PT DI, Kornel M Sihombing ikut dalam pesawat Sukhoi yang kecelakaan itu, bukankah ini menandakan keseriusan?
Pak Kornel memang ikut daÂlam rombongan, karena dia yang bikin komponen-komponen pesaÂwat di PT DI. Memang kami akui, ada rencana bisnis ke sana.
Apakah Anda juga diunÂdang?
Ya. Beberapa Direksi PT DI diundang. Tapi karena waktu itu jalan macet dan saya juga harus ke dokter, saya tidak ikut.
Mereka yang menawarkan kerja sama dengan PT DI?
Mereka menawarkan ke kami untuk membuat komponen ekor belakang. Itu yang ditawarkan mereka kepada kami. Itu sudah satu tahu lalu. Tapi kalau bikin komponen itu kan nggak cepat. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Apakah rencana kerja sama ini sudah membahas mengenai harga?
Belum. Kalau prosedurnya suÂdah cocok, baru akan penenÂtuan harga. Sekarang ini belum sampai pada penentuan harga karena belum pada bisnis yang sifatnya serius.
Dengan terjadinya kecelaÂkaan itu, PT DI tetap berenÂcana kerja sama dengan mereka?
Mereka yang menawarkan kepada kami. Kalau cocok, bisa diteruskan. Sebenarnya pesawat mereka ini bagus. Kualitasnya baÂgus. Mereka menawarkan kerjaan. Kalau menguntungkan, mungkin saja kami bisa bekerja sama.
Saat melakukan terbang proÂmosi, mereka belum mendapatÂkan sertifikat dari Kemenhub, apaÂkah diperbolehkan?
Kalau sudah ada penerbangan secara komersil, maka diperluÂkan sertifikat. Kalau hanya deÂmonsÂÂtrasi saja memang yang diperluÂkan hanya izin demonsÂtrasi saja.
Indonesia melakukan kerja sama bilateral dengan Rusia. KaÂlau sudah disertifikasi Rusia, sama saja sudah disertifikasi IndoÂnesia. Regulasinya memang seperti itu. Tapi masih ada admiÂnistrasi di Indonesia. Masih ada sertifikasi lainnya jika sudah dikomersilkan.
Kartika Airlines dan Sky AviaÂtion akan bekerja sama deÂngan Sukhoi, apa perlu dilanÂjutkan?
Saya bukan ahlinya. SebenarÂnya itu bukan faktor teknis tapi faktor kepercayaan masyarakat. Jika mereka bisa membangun keÂpercayaan masyarakat, tentunya akan baik.
Misalnya saja, pesawat MA 60 yang pernah kecelakaan. Tapi nyatanya masih banyak masyaÂrakat yang memakai. Artinya maÂsyarakat masih percaya. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06
Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47