Katon Bagaskara
Katon Bagaskara
RMOL. Musisi senior Katon Bagaskara mengaku bukan hanya Partai Golkar yang meminta dirinya menjadi calon legislatif Pemilu 2014. Tapi juga Partai Demokrat dan Partai Nasdem.
“Yang mau meminang saya baÂnyak. Namun saya tidak mau,†kata Katon Bagaskara kepada RakÂyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Dia merasa belum pantas berÂgelut di dunia politik. Masih tertaÂrik dengan dunia musik. Tidak mungkin juga keduanya digeluti.
“Ketika memutuskan untuk bergabung dengan sesuatu yang baru, saya pasti serius,†kata voÂkaÂlis Kla Project ini.
Seperti diketahui, Wakil Sekjen Partai Golkar Nurul Arifin meÂnyaÂtakan, Golkar tengah memÂbidik sejumlah artis yang memÂpuÂnyai popularitas tinggi di maÂsyarakat untuk dijadikan caleg partainya pada Pemilu 2014.
Ada beberapa nama artis yang masuk daftar tim pencari caleg Golkar. “Ada Dessy Ratnasari, Artika Sari Devi, Katon BagasÂkara, dan Ari Lasso, ya antara ituÂlah,†kata Nurul Arifin.
Katon Bagaskara selanjutnya mengatakan, meski menolak dipinang dari beberapa parpol. Bukan berarti dia anti politik. Anti politik dinilai sebagai sikap yang salah.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apakah sudah ada parpol yang secara resmi mengajukan suÂrat ke Anda untuk bergaÂbung?
Saya nggak mau menceritakan itu. Karena itu sudah masuk priÂvasi. Saya tidak boleh menjelasÂkan ada tidaknya secara resmi parpol mengajukan surat kepada saya.
Apa yang meminta Anda itu pimpinan parpol?
Sudah ada yang berkomunikasi langsung dengan saya melalui anggota-anggotanya yang meÂmang dekat dengan saya.
Apakah sikap penolakan ini dipengaruhi keluarga?
Nggak ada pengaruh sama seÂkali dari keluarga. Keluarga menÂdukung keputusan saya. Karena hidup saya adalah pilihan saya.
Harus melihat mana yang menguntungkan dan dapat memÂbahagiakan hidup saya, baik berÂsama keluarga ataupun bersama diri saya sendiri.
Apa yang Anda lakukan agar orang tidak anti politik?
Saya mau mengajarkan ke orang Indonesia bahwa kita jaÂngan pernah anti politik. Sebab, politik ini dibutuhkan untuk mengatur kekuasaan. Kan, untuk mengatur sebuah negara besar diperlukan kekuasaan.
Kalau tidak ada yang berkuasa. Nanti siapa yang mau mengatur. Jangan-jangan nanti kita diatur negara lain. Kalau kita diatur bangsa lain, bisa parah bangsa. SeÂbab, kita bisa diperbudak nantinya.
Memangnya, ada yang salah dengan politik di Indonesia, seÂhingga Anda belum tertarik diÂdunia politik?
Jangan menyalahkan politikÂnya. Tapi mari kita menjaga etika politik. Saya melihatnya, etika poliÂtik di Indonesia belum dipaÂtuhi dengan baik. Makanya ogah menjadi wakil rakyat.
Saya tidak salahkan politiknya. Tapi salahkan etikanya. Ini artiÂnya yang salah oknum-oknum yang bergabung dalam politik itu. Mereka belum mematuhi etika.
Kenapa Anda nggak masuk poÂlitik saja untuk memperÂbaiÂkiÂnya?
Saya bicara seperti ini juga ikut membangun bangsa ini. KemuÂdian melalui lirik lagu-lagu saya dan opini saya juga bisa memÂperÂbaiki etika itu.
Barangkali itu tidak makÂsiÂmal, makanya Anda ditawarin agar bisa berbuat sesuatu untuk bangsa ini?
Saya juga tidak tahu apakah partai-partai lain tertarik memiÂnang saya karena ingin memperÂbaiki etika itu atau hanya untuk menarik simpati masyarakat saja terhadap partai itu.
Tapi apa pun itu, saya sangat berterima kasih karena saya merasa terhormat. Buat saya, buÂkan istilahnya haram atau hak yang tidak boleh dilakukan oleh seorang seniman untuk berpoliÂtik. Politik ini sah-sah saja.
Kapan Anda ingin menggeÂluti dunia politik?
Kalau saya serius, saya harus meninggalkan dunia seni saya. Kalau dunia seni saya tinggalkan, kemudian aturan serta tatanan politik kita masih belum benar, saya akan jatuh.
Saya ini ibaratnya danau yang masih belum bersih. Namun, buÂkan berarti saya ini anti politik.
Apa pandangan Anda meÂngeÂnai politik di Indonesia?
Saya bukan pengamat politik, sehingga tidak bisa kasih panÂdangan. Nanti bisa salah, he-he. Politik itu seperti bisnis. Dalam bisnis, ada yang bisnis secara bersih ada pula bisnis kotor.
Tapi kan orang nggak ada yang anti bisnis. Kalau ada yang anti bisnis, maka tidak akan ada perÂdagangan. Nggak ada ekoÂnomi dan nggak ada lapangan kerja. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06
Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47