Berita

SUPERJET100/SERGEYDOLYA

Sky Aviation Tunggu Izin Negara Datangkan 12 SSJ 100

KAMIS, 10 MEI 2012 | 19:24 WIB | LAPORAN:

RMOL. PT Sky Aviation ternyata telah memesan pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100, produksi maskapai Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC) milik Rusia. Namun, keputusan pembelian ini bisa jadi tertunda menyusul kecelakaan maut Sukhoi Superjet 100 yang membawa 45 orang di lereng Gunung Salak, Jawa Barat, pada Rabu (9/5).

"Kami saat ini masih menunggu keputusan dari negara, apakah negara mengizinkan atau tidak," kata safety manager Sky Aviation, Kamto, di Bandara Halim Perdanakesuma, Jakarta, Kamis (10/5).

Kamto melanjutkan, jika negara tetap mengizinkan, pihaknya akan membeli 12 unit pesawat SSJ 100. Rencananya, kiriman pesawat SSJ 100 pertama tiba di Indonesia pada 17 Agustus 2012.


Dikutip dari berbagai sumber, kontrak senilai 380,4 juta dolar AS untuk pembelian 12 unit SSJ 100 asal Rusia itu ditandatangani oleh Presiden Sukhoi Civil Aircraft Company,  Vladimir Prisyazhnyuk; Komisaris Utama PT Sky Aviation, Yusuf Ardhi; dan Direktur Utama PT Sky Aviation Krisman Tarigan pada 16 Agustus 2011, di arena Internasional Aviation and Space Salon MAKS 2011 di Zhukovsky, Moskow, Rusia.

SSJ 100 adalah pesawat berjelajah regional berkapasitas 98 tempat duduk yang didesain dan diproduksi oleh SCAC, bekerja sama dengan Alinea Aeronautica. Sukhoi Civil Aircraft Company merupakan salah satu unit dari United Aviation Corporation yang memproduksi pesawat sipil.

Pesawat SSJ 100 telah berhasil menjalani penerbangan perdananya pada Mei 2008. Pesawat ini punya kemampuan kecepatan terbang maksimum 0.81 kecepatan suara (Mach 0.81), dan mencapai ketinggian 40.000 feet.

Pada Februari 2011 lalu, SSJ 100 telah meraih Sertifikat Type (Type Certification) dari Otoritas Sertifikasi Rusia (the Russian Certification Authority IAC AR). Produksi pertama SSJ 100 telah diserahkan pada 19 April 2011 kepada Armavia Airline, satu perusahaan penerbangan sipil di Armenia. [ald]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya