Fuad Bawazier
Fuad Bawazier
RMOL. Pemilu Presiden 2014 masih jauh. Tapi sejumlah parpol mulai mengelus capres. Bahkan ada gontok-gontokan. Ini semua hanya propaganda untuk menang dalam pemilu legislatif.
“Itu hanya cuap-cuap propaÂganda. Yah, semacam kampanye demi memenangkan pemilu legislatif,’’ kata Ketua DPP Partai Hanura, Fuad Bawazier, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya:
Berarti Wiranto menjadi caÂpres dari Partai Hanura beÂlum jelas dong?
Dari Partai Hanura, ya tetap Pak Wiranto. Saya kira wajar seÂkali ya. Semua partai itu berÂjuaÂlan agar ketua umumnya seÂbagai capres.
Kata Anda tadi, ini hanya proÂpaganda untuk memenangÂkan pemilu legislatif?
Ya, betul. Makanya nanti diÂlihat hasil pemilu legislatif. Di situ akan ditinjau lagi beberapa keadaan objektif yang ada. MisalÂnya, suaranya di pemilu legislatif bagaimana. Kalau di pemilu leÂgislatif perolehan suaranya jeÂblok, secara moral tidak mungkin mengajukan ketua umunya seÂbagai capres.
Apa itu saja yang jadi ukuÂranÂnya?
Kita juga perlu melihat bagaiÂmana perolehan suara saingan. Kemudian melihat kandidat yang kira-kira di munculkan partai lain. Selanjutnya ditinjau keÂmungÂkinan-kemungkinan koalisi apa dan siapa.
Partai Hanura kemungkinan koalisi dengan siapa?
Ya. Lihat nanti. Contohnya, Partai Hanura pada pemilu preÂsiden lalu, bisa menjadikan Pak Wiranto menjadi cawapres. PadaÂhal Hanura itu kan partai paling buncit. Saat itu Pak Wiranto menÂdampingi Yusuf Kalla dari Partai Golkar yang mengusungnya menjadi capres.
Itu kan sebagai contoh adanya kemungkinan-kemungkinan dengan pesaing.
Dengan kata lain, partai itu cenÂdrung mengajukan ketua umumnya. Tapi pada hari H-nya semua harus realitis, jangan ego atau mata kuda. Nanti akhirnya malah nggak dapat apa-apa dan menjadi bahan cemohan.
Bukankah ada juga parpol tiÂdak mempersiapkan capres?
Betul. Memang ada beberapa partai tidak pernah mau memÂpersiapkan capresnya. Mereka hanya berharap bisa masuk dalam kabinet untuk mendapatkan kursi menteri. Yang penting masuk kabinet, ini adalah partai yang benar-benar tidak memiliki tokoh yang bisa dijual. Faktor-faktor itu menjadi pertimbangan agar bisa objektif dalam pemilihan capres atau cawapres.
Betul. Memang ada beberapa partai tidak pernah mau memÂpersiapkan capresnya. Mereka hanya berharap bisa masuk dalam kabinet untuk mendapatkan kursi menteri. Yang penting masuk kabinet, ini adalah partai yang benar-benar tidak memiliki tokoh yang bisa dijual. Faktor-faktor itu menjadi pertimbangan agar bisa objektif dalam pemilihan capres atau cawapres.
Bagaimana kalau perolehan suara Partai Hanura jeblok daÂlam pemilu legislatif?
Setelah diusung Pak Wiranto menjadi capres, kemudian hasil pemilu legislatif tidak bagus, berÂarti harus realistis. Berarti partai ini tidak layak untuk mencalonÂkan capres atau cawapres. Kalau tidak memenuhi syarat bisa jadi bahan olok-olok. Tinggal mengÂharapkan kalau ada yang melaÂmar. Misalnya seperti dulu, Pak Wiranto dilamar Partai Golkar mendamping Yusuf Kalla.
Apa Wiranto pantas menjadi capres atau cawapres 2014?
Kita nilai secara obyektif saja. Buktinya beliau pernah menjadi capres. Terbukti juga pernah menÂjadi cawapres. Berarti kan secara objektif memenuhi kriteria dan persyaratan sebagaimana diatur undang-undang. Itu layak sekali dari riwayat pengalamanÂnya. Pernah menjadi Panglima TNI dan Menteri Pertahanan.
Tapi syarat perolehan suara harus 20 persen dalam pemilu legislatif, apa itu bisa dipenuhi Partai Hanura?
Itu memang menjadi masalah. Apakah bisa memenuhi persyaÂratan itu.
Ini tentunya nggak gampang. Tapi harus berupaya. Peluang itu untuk mendapatkan itu tetap ada.
Apa ya Partai Hanura bisa meÂmenuhi itu?
Saya kira semua parpol juga sulit menembus 20 persen itu.
Jangan-jangan tidak ada satu pun partai yang dapat 20 persen, sehingga tidak ada partai yang memenuhi syarat untuk mencaÂlonÂkan. Kecuali kalau undang-undangnya digugat.
Berarti perlu koalisi?
Kalau begitu untuk 2014 terÂpaksa pada kawinan, saling minta tolong. Di situ ada deal-deal poliÂtik. Kalau semuanya ngajuin jadi capres, tidak ada yang mau ngaÂlah. Berarti nggak ada capres dalam pilpres nanti.
Apa mungkin seperti itu, buÂkannya nanti yang suaranya seÂdikit mengalah menjadi cawaÂpres?
Idealnya memang seperti itu. Tapi kalau semuanya ngotot, itu bisa saja. Misalnya, PDI PerjuaÂngan tetap mengajukan capres, Partai Golkar capresnya harus ini, tetapi tidak mencapai 20 perÂÂsen. Partai Demokrat juga punya caÂpres sendiri, tetapi tiÂdak ada yang mencapai 20 perÂsen. Tidak ada yang mau ngalah gimana. Ini adaÂlah ancaman yang harus diantiÂsipasi untuk Pilpres 2014.
O ya, Wiranto sudah gagal dua kali, apa tidak kapok?
Makanya kita lihat secara objekÂtif, bagaimana perolehan suara pemilu legislative.
Bisa-bisa Partai Hanura itu tidak mengajukan capres, tapi hanya cawapres. Ini tergantung perolehan suara.
Penentuan final capres HaÂnura kapan?
Ya, setelah pemilu legislatif yang rencananya April 2014. SeteÂlah kita mendapat perolehan suara, Hanura bisa mutusin. SeÂmua partai akan begitu.
Sejumlah parpol sudah meÂmuÂtuskan capresnya, ini bagaiÂmana?
Itu hanya cuap-cuap propaganÂda saja. Kampanye untuk pemeÂnangan pemilu legislatif. Belum ada yang benar-benar final. MeÂmang tidak mungkin difinalkan seÂbelum pemilu legislatif.
Sekarang itu lebih banyak reÂtoÂrika kampanye. Dengan haraÂpan orang beranggapan wah partai ini sudah punya capres loh. Nah, kalau partai nggak puÂnya capres, gimana gitu. MakaÂnya semua mengajukan capres. Nggak apa-apa juga sih, kan nggak bayar ini.
Tapi kepastiannya setelah pemilu legislatif. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
UPDATE
Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17
Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13
Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06
Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47