Berita

anis matta

Pram Sayangkan Anis Matta Sudah Dipersepsikan Bersalah

SELASA, 01 MEI 2012 | 13:30 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. Wakil DPR Pramono Anung yakin koleganya, Anis Matta, akan membantu KPK mengungkap kasus suap alokasi anggaran Dana Percepatan Pembangunan Insfratuktur Daerah, yang melibatkan Wa Ode Nurhayati.

"Yang jelas, siapapun yang dipanggil KPK, itu untuk mendudukkan persoalan," ujar Pramono di gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa, (1/5).

Dia menyayangkan pemberitaan dan persepsi yang sudah terbangun di masyarakat bahwa Wakil Ketua DPR Bidang Anggaran seolah sudah dinyatakan bersalah. "Yang jelas dia masih saksi, tapi sekarang kesannya sudah bersalah," kesal Pram.

Menurut Pram, apapun yang diputuskan pimpinan DPR adalah keputusan formal. Begitu juga dengan apa yang dilakukan oleh Anis, yang juga Sekjen DPP PKS itu. "Dan saya yakin Pak Anis melakukan itu dengan keputusan formal sesuai dengan keputusan BURT dan Komisi-komisi," kata mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini.

Sebaliknya, Pram menambahkan, pimpinan DPR berhak menolak menandatangani usulan BURT dan Komisi kalau keputusannya salah dan tidak sesuai dengan proses. "Pimpinan, akan menandatangani, kalau sesuai dengan aturan. Kalau ada keraguan, boleh konsultasi dengan BURT dan Komisi. Kalau salah dan tidak sesuai, pasti tidak ditandatangani," bebernya.

Rabu dua pekan lalu, (18/4), Wa Ode Nurhayati menunjuk hidung Wakil Ketua DPR RI, Anis Matta. Dia mendesak penyidik KPK untuk segera memanggil dan memeriksanya. Sebab, keputusan PPID diambil oleh Pokja (kelompok kerja) Badan Anggaran dan Kementerian Keuangan. Itu, yang kemudian dianggap final serta pembahasan dilanjut di tingkat Badan Anggaran untuk dibahas lagi.

"Yang menyalahgunakan itu jelas dalam proses surat menyurat, itu jelas siapa pelaku-pelakunya. mulai dari pak Anis Matta, dimana pak Anis yang memaksa meminta kepada Menkeu (Menteri Keuangan) untuk menandatangani surat yang bertentangan dengan keputusan Rapat Banggar," tegas Wa Ode. [zul]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya