Berita

presiden sby/ist

Wakil Ketua DPR: SBY Kasih Kado Kalau Ada Maunya

SELASA, 01 MEI 2012 | 13:12 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. Pemerintah jangan mencoba membungkam gerakan buruh dengan klaim "empat kado untuk buruh". Kalau pemerintah memang serius dan tulus ingin  sejahterakan pekerja, seharusnya kado untuk buruh bukan diutarakan bertepatan dengan May Day saja, tapi segera direalisasikan.

Kemarin Istana Negara menekankan bahwa 1 Mei tahun ini begiti istimewa bagi buruh karena pemerintah memutuskan kenaikan batas minimal penghasilan tidak kena pajak (PTKP) menjadi Rp24 juta per tahun atau Rp2 juta per bulan, pembangunan rumah sakit khusus para buruh di tiga titik lokasi yaitu Tangerang, Bekasi, dan Surabaya, transportasi murah untuk buruh di kawasan Industri, dan pembangunan rumah murah untuk para buruh.
 
Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, menanggapi sinis kebijakan yang diklaim sebagai reputasi dan kemurahan hati pemerintah itu.


"Kado buat buruh jangan diberikan kalau kemudian ada demonstrasi buruh. Yang namanya kado buruh itu diberikan kalau memang sudah waktunya diberikan," tegas eks Sekjen DPP PDIP itu kepada wartawan di gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/5).

Dia menyesalkan, ketika ada rencana demo besar baru pemerintah seolah membujuk-bujuk rakyat. Akhirnya, apa yang disebut pemerintah sebagai prestasi jadi terlihat biasa saja.

"Menjadi keajaiban bila pemerintah memberikan perbaikan nasib buruh terutama di bidang kesejahteraan, pengobatan bahkan pendidikan.

Pram menginginkan buruh juga diberikan kesempatan mendulang pelatihan atau pendidikan untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan mereka.

"Kalau buruh luar negeri diberikan kesempatan untuk meningkatkan pendidikannya, tapi buruh kita mulai dia masuk sampai dia keluar masih di posisi yang sama," terangnya.

Seharusnya, ada aturan main yang mengedepankan reward and punishment di buruh. Sehingga buruh yang rajin, pintar dan terampil, bisa meningkat posisinya dan dengan demikian meningkat pula kesejahterannya.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya