Berita

ilustrasi

Justru BBM Bisa Dicuri Jika Tidak Ada Pembatasan

SELASA, 01 MEI 2012 | 02:01 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Rencana pemerintah membatasi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sudah mewakili kekhawatiran kita semua bahwa ada praktek pencurian BBM yang dilakukan oknum pengusaha yang bergerak di sektor industri.

Begitu disampaikan Direktur Nusantara Studies Institute, Saifudin Roem, kepada Rakyat Merdeka Online Senin malam (30/4).

Hal itu disampaikan Saifuddin untuk menanggapi Ketua PB PMII Bidang Kajian Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam, Aidil Azhari yang menganggap pembatasan BBM bersubsidi masih bisa diterima, tapi jangan lupa bahwa sampai saat ini masih banyak praktik pencurian BBM bersubsidi yang terkesan dilupakan oleh pemerintah.


"Jika BBM tak dinaikkan atau dibatasi, ruang pencurian justru lebih terbuka dibandingkan dengan harus disubsidi terus menerus," kata Saefuddin.

Dikatakan dia, tidak akan muncul kesimpulan pembatasan BBM Bersubsidi hanya akan berkembang terus menjadi polemik seperti dikatakan Aidil, bila masalahnya dilihatnya secara mendalam lagi. Misalnya, dikaitkan dengan dinamika kebutuhan keuangan negara dan pasar dunia.

"Tidak ada presiden yang tak menaikan BBM dalam sejarah Indonesia. Bahkan cuma president SBY yang pernah menurunkan harga BBM. Jadi yang membuat energi habis mempolemikkan rencana pembatasan BBM bersubsidin adalah karena kebutuhan wawasan politis yang bukan pada kepentingan bagaimana negara bisa berjalan," imbuh dia.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya