Berita

arbi sanit/rmol

CAPRES GOLKAR

Arbi Sanit: Memangnya Dia (Golkar) Keledai?

Capres Luar Jawa Sukar Merebut Hati
SELASA, 24 APRIL 2012 | 11:45 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Partai Golkar jangan seperti keledai, mengulang kesalahan dua kali dengan mencalonkan ketua umumnya untuk pemilihan presiden tanpa pertimbangkan faktor lain yang sangat berpengaruh.

Pengamat politik senior, Arbi Sanit, juga menganalisa upaya kelompok di internal Golkar yang seolah ingin menjerumuskan Aburizal Bakrie (Ical) dan citra Partai Golkar kepada jurang kekalahan.

"Bisa jadi seperti Jusuf Kalla dulu, didorong untuk melawan SBY. Saat ini mungkin terjadi lagi, ada yang sengaja mendorong Aburizal Bakrie," kata Arbi kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (24/4).


Kepentingan mereka yang menjorokkan Ical, menurut ahli politik UI itu, tentu saja untuk berbagi kue kekuasaan. Tapi ada juga unsur lain, yaitu tradisi pencapresan di Indonesia didominasi ketua umum paprol.

"Harus orang top di dalam partainya, top leader. Karena itu harus dijadikan calon presiden. Tradisi itu ada di Indonesia," jelas dia.

Dia tegaskan lagi analisanya, pada Pilpres 2009 Jusuf Kalla sudah buktikan bahwa figur non-Jawa tidak akan mendapat pemilih cukup untuk memenangkan Pilpres. Sedangkan, Aburizal Bakrie sendiri adalah putra daerah Lampung.

"Golkar mau mengulang lagi kesalahan itu, memangnya dia keledai?" sindir Arbi.

Menurut dia, faktor kemampuan seseorang memimpin pemerintahan sebuah negara yang besar dan beraneka ragam bukan jadi hal penting di Indonesia. Justru, faktor kesukuan dan latar belakang lainnya seperti agama, memegang peran besar.

"Sayangnya, tidak ada penelitian yang khusus membuat survei di kalangan suku tertentu, agama tertentu, karena semua hanya menganggap Indonesia satu. Jadi asumsi mengadakan survei selama ini menurut saya tak tepat. Harus ada survei ke suku batak, jawa, dan lainnya," tambah Arbi seraya menyarankan.[ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya