Berita

JEMAAT KEBAKTIAN DI PINGGIR JALAN/ist

Tidak Ada Alasan Bupati Bekasi Menyegel HKBP Filadelfia

SENIN, 23 APRIL 2012 | 13:03 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sudah tiga tahun terakhir bangunan gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia, Desa Jejalen Jaya, Tambun Utara, disegel oleh Bupati Bekasi Sa`duddin MM yang masa jabatannya hampir habis.

Upaya hukum sudah dilakukan jemaat dan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung nomor 42/G/2010/PTUN BDG tertanggal 2 September 2010 dan putusan PTUN Jakarta nomor 255/B/2010/PT.TUN.JKT tertanggal 30 Maret 2011 menyatakan pembatalan SK Bupati Bekasi nomor 300/675/Kesbangponlinmas/09 tertanggal 31 Desember 2009.

"Seharusnya Bupati Bekasi sudah mencabut SK itu. Tapi hingga sekarang ada indikasi kuat dia menggunakan massa dari daerah lain, dari luar komplek perumahan gereja berdiri, untuk melakukan kekerasan pada jemaat," ucap koordinator advokat HKBP Filadelfia, Thomas Tampubolon, dalam jumpa pers di kantor PGI, Salemba, Jakarta, Senin siang (23/4).

Menurut dia, kesan pengerahan massa dari luar warga sekitar gereja terlihat jelas karena pihak gereja sudah memenuhi semua syarat hukum pembangunan gereja yang telah teruji di pengadilan.

"Sesuai peraturan bersama, kami sudah lampaui syarat. Warga yang berikan persetujuan dan tanda tangan sudah mencapai 257 orang yang setuju gereja dibangun. Pak Kades setuju. Kan minimal 60 orang yang berikan persetujuan. Jemaat Filadelfia mencapai 600-an dengan syarat minimal 90 orang untuk dirikan gereja," ucap Thomas.

Menurutnya, merupakan preseden buruk ketika ada kekuatan tertentu melanggar hukum maka negara absen. "Dalam rangka NKRI, hukum harus ditegakkan. Jangan sampai orang-orang ini merobek NKRI," ucapnya.

Kemarin (22/4), hampir terjadi bentrokan antara massa penentang yang jumlahnya hampir 200 orang dengan jemaat yang diblokade aparat keamanan. Jemaat HKBP tadinya hendak menuju tempat biasa mereka melakukan ibadah yaitu di depan tembok gereja yang tersegel sejak 2009, alias di pinggir jalan depan gereja yang ditutup paksa. Tapi kemarin, ibadah mereka diblokade aparat dan massa yang sudah menunggu di lokasi ibadah.

Akhirnya, jemaat beribadah di tengah jalan di pintu masuk perumahan Villa Bekasi Indah 2. Massa intoleran sempat mendatangi jemaat hingga jarak mereka cuma beberapa meter. Namun jemaat bisa menyelesaikan ibadah mereka walau terus diliputi kecemasan. [ald]


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya