RMOL. Guna mengurangi tingkat penganguran ditingkat sarjana, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuat program pemagangan nasional.
Dijelaskan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, nantinya seluruh sarjana setelah lulus dari perguruan tinggi langsung diarahkan ke program pemagangan yang meliputi, magang di perusahaan, kegiatan pemberdayaan kemasyarakatan dan pelatihan kerja.
"Mereka (sarjana) bisa memilih diantara tiga jalur itu," katanya dalam rilis yang diterima redaksi (Minggu, 22/4).
Dengan memasuki jalur tersebut, para sarjana bisa mengeluarkan keahlian yang dimiliki, sehingga bila suatu saat keluar dari dunia magang dan diterima di dunia kerja bisa langsung mengimplementasikannya. Muhaimin berharap kedepannya tidak ada lagi sarjana pengangguran.
"Jangan sampai mereka lulus bingung mau kemana setelah itu," katanya.
Selain itu, pemerintah bertekad menurunkan angka pengangguran menjadi 5,1 persen pada tahun 2014. Untuk itu, tutur Muhaimin, mulai dari sekarang pemerintah terus berupaya menciptakan lapangan pekerjaan baik formal maupun informal yang diharapkan dapat menyerap para.
Walaupun perekonomian Indonesia menghadapi masalah, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik dan terjadi penurunan tingkat pengangguran sebesar 6,56 persen. Namun secara absolut jumlahnya masih cukup besar yakni 7,7 juta.
Dikatakan Ketua Umum PKB ini, tingginya angka pengangguran merupakan masalah serius, karena mempunyai dampak terhadap instabilitas ekonomi, politik dan keamanan dan juga menggambarkan belum optimalnya pemanfaatan sumber daya yang ada.
Beberapa masalah lain yang juga dihadapi, lanjutnya mengenai krisis keuangan global yang mengakibatkan menurunnya investasi baru, sehingga kesempatan kerja baru juga relatif terbatas, terlebih lagi investasi baru lebih berorientasi pada teknologi yang tidak ramah terhadap penyerapan tenaga kerja. Tidak hanya itu, kurangnya motivasi masyarakat untuk menciptakan lapangan kerja sebagai wirausaha yang pada umumnya cenderung bersifat pasif dan senang mencari pekerjaan atau bekerja pada orang lain.
Muhaimin menjelaskan, setiap tahunnya pertambahan angkatan kerja mencapai dua juta orang, lebih besar jumlahnya dibanding dengan kesempatan kerja yang diciptakan sehingga jumlah penganggur akan selalu meningkat.
Untuk itu, lanjut Muhaimin, diperlukan suatu komitmen yang serius dari seluruh kalangan yaitu, pemerintah, dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat untuk mengatasi pengangguran yang dilakukan secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan.
[dem]