Berita

aburizal bakrie/ist

CAPRES GOLKAR

Kasihan Ical, Dikelilingi Kelompok yang Senang Menjilat

SABTU, 21 APRIL 2012 | 13:25 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Ada sekelompok elit Golkar yang ingin menjerumuskan Aburizal Bakrie ke jurang kegagalan. Indikasi itu terlihat jelas dengan niat mempercepat Rapimnas ke bulan Juli. Padahal itu melanggar AD/ART. Apalagi, agenda Rapimnas khusus itu adalah sesuatu yang sangat strategis, menetapkan Ketua Umum sebagai Capres.

"Kalau Ical ngotot Rapimnas yang didukung tingkat I saja, dia tidak akan mendapat dukungan dari akar rumput," kata pakar politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (21/4).

Padahal, menurut gurubesar politik itu, Golkar sudah punya tradisi konvensi yang bagus dan potensial menghasilkan calon presiden yang mengakar ke bawah.


"Pilihlah cara konvensi, DPD II juga ikutkan, jangan seperti itu (percepatan Rapimnas). Akar rumput tak akan dukung dia dan sama saja Ical menerima cek kosong," terangnya.

Iberamsjah juga tak menutup kemungkinan ada kekuatan dari luar Golkar yang sengaja ingin menghancurkan Golkar, meskipun dari sesama partai koalisi. Mereka tahu, Golkar adalah partai besar dan potensial berkuasa kembali di 2014.

Di samping itu, menurut Iberamsjah, ada orang-orang bawaan Ical dari kalangan pengusaha yang belum lama menjadi pengurus DPP Golkar, menjadi "penjilat" Ical demi merasakan kue kekuasaan yang lebih besar. Dipastikannya, orang-orang itu tak mengakar ke massa Golkar.

"Di sekeliling dia banyak penjilat karena mau jadi bagian yang menikmati kekuasaaan dari bisnis Ical yang menggurita. Mereka orang bawaan Ical dari kelompok pengusaha yang berpikir bisa membeli segalanya. Padahal tidak," paparnya.

"Sayangnya, saya rasa Ical tak merasa dijerumuskan karena dia terus dikelilingi penjilat," tambahnya. 

Mantan Ketua DPP Golkar era Jusuf Kalla (2004-2009), Zainal Bintang, sebelumnya mengatakan, kebulatan tekad 27 DPD I Golkar yg mendukung Ical jadi Capres dipertanyakan validitasnya karena keputusan DPD I itu diambil dari hasil "olahan" elit DPD I, bukan hasil suara asli DPD II yang langsung bersentuhan dengan masyarakat di akar rumput.

"Ical sebaiknya jangan terlalu kepada rayuan elit-elit DPD I," pinta sesepuh MKGR itu. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya