Berita

tjatur sapto edy/ist

KORUPSI PPID

PAN Tak Nyetir Wa Ode untuk Tunjuk Hidung Anis Matta

JUMAT, 20 APRIL 2012 | 17:57 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. Tidak ada skenario yang dimainkan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam kasus korupsi dana Percepatan Pembangunan Daerah Infrastruktur (PPID).

Demikian disampaikan Ketua DPP PAN, Tjatur Sapto Edy, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/4).

"Apa yang dikatakan Bu Wa Ode (bahwa Sekjen PKS sekaligus Wakil Ketua DPR Anis Matta untuk menandatangani proyek PPID) adalah perasan Bu Wa Ode saja. Itu merupakan yang memang diketauhi dia. Saya juga tidak mencampuri dan tidak menyetel-nyetel juga, sepenuhnya itu inisitif dia (Wa Ode)," imbuhnya.


Tjatur kemudian mengatakan, lebih baik menyerahkan kasus ini kepada KPK.
"Kalau KPK mempunyai bukti cukup tentu dilanjutkan, kalau tidak mempunyai bukti cukup ya cari jalan yang lain. Kalau kita dorong, nanti dibilang interpensi," sambungnya.

Rabu kemarin (18/4), tersangka kasus PPID Wa Ode Nurhayati menunjuk hidung Wakil Ketua DPR RI, Anis Matta. Dia mendesak penyidik KPK untuk segera memanggil dan memeriksanya. Sebab, keputusan PPID diambil oleh Pokja (kelompok kerja) Badan Anggaran dan Kementerian Keuangan. Itu, yang kemudian dianggap final serta pembahasan dilanjut di tingkat Badan Anggaran untuk dibahas lagi.

"Yang menyalahgunakan itu jelas dalam proses surat menyurat, itu jelas siapa pelaku-pelakunya. mulai dari pak Anis Matta, dimana pak Anis yang memaksa meminta kepada Menkeu (Menteri Keuangan) untuk menandatangani surat yang bertentangan dengan keputusan Rapat Banggar," jelas Wa Ode usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (18/4).

Ditegaskan mengenai siapa oknum yang bertanggungjawab atas kesalahan administrasi itu, Wa Ode kembali menunjuk hidung Pimpinan Banggar.

"Siapa yang bertanggungjawab terhadap sistem itu misalkan, sampai Pak Anis Matta mengirim surat seperti itu, jelas Ketua Panja itu Pak Tamsil Linrung dan Pak Olly Dondokambey," tandasnya. [arp]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya