Berita

ilustrasi

PILPRES 2014

Pengamat: Nasib Aburizal Bakrie Bisa Seperti Wiranto!

SENIN, 16 APRIL 2012 | 06:47 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Penentangan pencapresan Aburizal Bakri (Ical) oleh sejumlah elit Partai Golkar, diantaranya Akbar Tandjung selaku ketua dewan pertimbangan partai, menunjukkan bahwa Ical gagal mengkonsolidasikan faksi-faksi yang ada di tubuh partai.

Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan, kepada Rakyat Merdeka Online kemarin malam.

Penolakan Akbar menjadi bukti konkret rendahnya soliditas dan tingginya kepentingan faksi di Partai Golkar. Sementara sebagai partai yang sudah punya jam terbang yang cukup tinggi, menurut Bakir, seharusnya dari awal masalah tarik menarik pencapresan tersebut diantisipasi oleh Ical dan jajaran pengurusnya.


"Kalau tarik menarik ini gagal diselesaikan, pencapresan Ical akan bernasib sama dengan Wiranto pada 2004 yang tak sepenuhnya mendapat dukungan Golkar walaupun dia calon resmi Golkar," katanya mengingatkan.

Terakhir kali Akbar Tandjung mengatakan tidak melihat adanya urgensi DPP Golkar mempercepat rapat pimpinan nasional khusus (Rapimnassus) untuk menetapkan Ical sebagai calon presiden dari Golkar. Jangankan itu, kata Akbar, tentang mekanisme penetapan Capres pun belum dibicarakan oleh partai.

Terkait mekanisme penetapan Capres dari Golkar, Bakir mengatakan cara konvensi yang dicetuskan Akbar Tandjung memang bagus. Tapi konvensi seharusnya juga dikaitkan dengan tingkat popularitas seorang calon di mata masyarakat, bukan hanya berdasar atas pilihan internal partai.
 
"Konvensi yang hanya didasarkan pada pilihan internal partai, tanpa mempertimbangkan tingkat popularitas di masyarakat bisa mengasilkan Capres dengan dukungan setengah hati, seperti Wiranto pada 2004 yang tidak secara all out didukung," imbuh pengajar marketing politik itu. [dem] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya