Berita

Komisi Pemilihan Umum (KPU)

On The Spot

Kantor Telah Dikosongkan, Rumah Dinas Ditinggalkan

Tugas Hafidz Anshary Berakhir, Diganti Husni Kamil Malik
MINGGU, 15 APRIL 2012 | 10:23 WIB

RMOL. Tiga karangan bunga dipajang di depan pintu masuk gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kembangnya masih segar. Warnanya belum memudar, pertanda baru dirangkai.

Karangan bunga yang diki­rim KPU Jawa Barat dan KPU Jawa Tengah itu berisi ucapan se­lamat atas dilantiknya tujuh ko­mi­sioner baru KPU.

Kamis lalu (12/4), Presiden Su­silo Bambang Yudhoyono me­ngambil sumpah tujuh anggota KPU periode 2012-2017. Mereka yakni Sigit Pamungkas, Ida Bu­diati, Arief Budiman, Husni Ka­mil Malik, Ferry Kurnia, Hadar Na­fis Gumay dan Juri Ardiantoro.

Sebelumnya, ketujuh orang itu mendapatkan skor tertinggi di uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Komisi II DPR. Ra­pat paripurna DPR pada 27 Maret memutuskan mereka sebagai anggota baru KPU menggantikan Abdul Hafidz Anshary Cs.

Sehari setelah dilantik, ketujuh anggota baru itu sudah ngantor. Pengamatan Rakyat Merdeka, sekitar pukul 9 pagi satu per satu komisioner baru tiba di kantor KPU di Jalan Diponegoro, Men­teng, Jakarta Pusat.

Husni Kamil Malik, bekas ang­gota KPU Sumatera Barat ngan­tor mengenakan batik tangan pan­jang merah. Raut wajahnya certah.

Ketujuh komisioner berkum­pul di lobby di lantai dasar. Me­reka sempat bercakap-cakap se­bentar sebelum bersama-sama menuju ruang rapat di sayap kiri gedung KPU.

“Kita mau mengadakan rapat pleno untuk memilih Ketua KPU dilanjutkan dengan pembahasan agenda KPU ke depan,” ujar ko­misioner Hadar Nafis Gumay sebelum memasuki ruang rapat.

Rapat berlangsung tertutup. Namun suasana rapat bisa terlihat lantaran pintu rapat terbuat dari kaca. Rapat dipimpin Hadar yang menempati kursi yang berada di ujung meja. Sementara Husni Ka­mil dan lima komisioner du­duk berhadap-hadapan di meja pan­jang berwarna coklat muda.

Sambil menunggu rapat, Rak­yat Merdeka naik ke lantai dua. Di lantai ini terdapat ruang per­te­muan besar di bagian tengah. Di samping kiri dan kanan ruang aula ini terdapat koridor yang menuju ruang kerja komisioner dan sekjen KPU.

Sebelum memasuki koridor ter­dapat pintu dari kaca. Me­ngin­tip ke dalam terlihat kori­dor itu sepi dan gelap. Tak terlihat lampu m­e­­nya­la untuk menerangi ruangan itu.

Suasana sama juga terlihat dari di dalam ruang kerja ketua KPU. Ruangannya terletak di sayap kiri gedung, tepat di atas ruang rapat. Pintunya dikunci. Dari kaca di pintu bisa melihat ke suasana di dalam. Sepi dan gelap.

Menurut seorang staf KPU, ko­misioner lama telah mengo­song­kan ruang kerja dari barang-ba­rang pribadi. Yang tersisa hanya barang-barang inventaris kantor. Ruang ketua KPU yang paling akhir dikosongkan.

“Sejak kemarin (Kamis—red), Pak Hafidz sudah tidak pernah lagi masuk ruangan. Barang-ba­rangnya sudah sejak lama dia bawa pulang,” ujar dia. Hafidz yang dimaksudnya adalah Abdul Hafidz Anshary, ketua KPU periode 2007-2012.

Masih menurut pria bertubuh tinggi ini, Hafidz telah me­ngem­balikan fasilitas-fasilitas ketua KPU seperti kendaraan dinas. Juga telah meninggalkan rumah dinas.

Lantaran Jumat adalah hari pertama ngantor, komisioner baru tak terlihat membawa barang-barang pribadi. Sebab, mereka me­mang belum tahu bakal me­nem­pati ruang kerja yang mana.

“Biasanya ketika struktur ke­pengurusan sudah terbentuk, baru ditentukan pembagian ruangan kerja. Namun untuk pimpinan, ruangan kerjanya tetap yang berada di lantai dua ini,” ujarnya.

Kembali ke rapat pleno. Sete­lah menghabiskan waktu sekitar tiga jam, rapat yang dipimpin Hadar Nafis Gumay memutuskan ketua baru KPU. “Husni Kamil Malik ter­pilih secara musya­wa­rah setelah sempat diadakan vo­ting, namun ti­dak ada peme­nang,” jelas Hadar.

Pemilihan ketua diawali me­nga­jukan nama calon. Setiap ko­misio­ner mengajukan dua nama. Nama Arief Budiman dan Husni Kamil Ma­lik yang paling banyak ajukan. Ma­sing-masing men­da­pat tiga suara.

Komisioner lalu menggelar rapat musyawarah. Husni dan Arief tak dilibatkan karena ke­duanya menjadi calon. Hasilnya, lima komisioner sepakai memilih Husni sebagai ketua.

“Husni memenuhi kriteria dapat berperan menjadi ketua dan koordinator yang baik. Ia juga diterima publik dan dapat me­wakili kami,” terang Hadar.

Husni Kamil Malik mengaku ter­kejut atas keputusan rekan-re­kannya memilihnya jadi ketua KPU. “Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan seluruh anggota komisioner KPU yang mempercayakan posisi ketua ke­pada saya,” kata Husni usai terpilih.

Menurut dia, pada dasarnya ketujuh komisioner merupakan pimpinan KPU. Sebab, KPU bersifat kolektif. Ia berjanji akan bekerja keras menyelenggarakan Pemilu 2014 yang demokratis ber­sama komisioner lainnya.

Ketinggalan Jas, Hafidz Makan Bareng Juniornya

Masa jabatan Abdul Hafidz Anshary berakhir dengan di­lantik komisioner baru KPU pada Kamis lalu (12/4). Sehari kemudian dia masih nongol di kantor KPU.

Hafidz datang bersama ke­luarga menaiki Toyota Camry silver. Setiba di gedung KPU, dia tak ke ruang kerja yang telah ditempatinya selama lima tahun terakhir di lantai dua. Melainkan menuju bagian kiri gedung KPU.

Di salah satu ruangan di situ ter­lihat para komisioner baru dan staf KPU tengah makan. Be­berapa staf mempersilakan Ha­fidz yang selalu menge­na­kan peci ini bergabung santap siang.

Bertemu dengan pengganti­nya, Hafidz tak lupa mengu­cap­kan selamat kepada Husni Ka­mil Malik yang baru saja ter­pilih jadi ketua KPU.

Usai makan, ketujuh komi­sioner pamit untuk menggelar rapat pleno. Hafidz memilih te­tap di ruangan sambil berbin­cang dengan staf KPU.

Setengah jam kemudian, Ha­fidz beranjak diikuti staf KPU. Satu per satu berjabat tangan perpisahan dengan Hafidz.

“Ini hari terakhir saya ke KPU, karena mulai Senin sudah ada pengurus baru yang akan bertugas menggantikan saya. Kebetulan hari ini saya masih ada keperluan yang harus dise­lesaikan,” katanya sambil me­langkah ke arah Toyota Camry yang tadi ditumpanginya.

Ada perlu apa? Hafidz me­ngatakan ingin mengambil su­rat keputusan (SK) mengenai pemberhentian dirinya dari KPU. Kedatangannya juga ingin mengucapkan selamat ke­pada komisioner baru. Kebe­tu­lan hari itu mereka menggelar rapat pleno.

 â€œYang terakhir saya ingin ambil dua jas milik saya yang ke­marin lupa dibawa. Dan ke­betulan tadi saat makan, jas saya sudah diambil dari rua­ngan dan dimasukkan dalam mobil. Kalau barang-barang pribadi yang lain sudah saya bawa pulang lebih dahulu,” ujarnya.

Setelah tak lagi menjadi ko­mi­sioner KPU, Hafidz me­nga­ku akan ke Banjarmasin, Ka­li­man­tan Selatan. Di kampung ha­la­mannya, ia kembali jadi dosen.

“Saya ini kan PNS yang ber­asal dari kalangan akademisi. Usai tak lagi di KPU, maka saya akan kembali menjadi dosen di kampus,” jelasnya.

Menurut Hafidz, dirinya su­dah mendapat tawaran menga­jar di Fakultas Syariah IAIN Banjarmasin. “(Mata) kuliah yang saya ajarkan nanti ilmu politik, tafsir politik dan hadits politik. Pokoknya semua ber­kai­tan dengan politik dan Islam,” tuturnya sambil ber­lalu.

Hemat Anggaran Pemilu 10 Triliun

Sejumlah kalangan menilai Abdul Hafidz Anshary dan kawan-kawan mengecewakan. Sebab banyak permasalahan saat penyelenggaraan Pemilu 2009 lalu.

Namun Hafidz mengklaim banyak mendapat pujian karena Pemilu 2009 ber­langsung de­mok­ratis dan adil. Ia pun kerap diundang ke per­te­muan inter­na­sional yang mem­bahas pen­ye­leng­garaan pemilu.

 â€œKita salah satu negara yang berhasil menjalankan pesta demokrasi dengan baik. Apa­lagi dibanding negara-negara Islam di dunia, pemilu kita jauh lebih baik dan lebih demok­ratis,” katanya.

Mengenai tudingan miring terhadap KPU di bawah kepe­mimpinannya, Hafidz me­ngang­­gapnya sebagai dinamika poli­tik. Bahkan dia menilai orang yang mengritiknya tak paham sistem kerja di KPU.

“Kalau ada yang mengkritik, lihat dulu siapa orangnya dan ber­asal darimana. Kalau tahu orang yang kritik itu dari mana, maka akan diketahui benar atau tidak kritikan darinya,” ujarnya. 

Hafidz lalu menyebutkan salah satu keberhasilanya: bisa menghemat Rp 10,3 triliun dari anggaran Rp 20,1 triliun. Me­nurut dia, ini bukti kep­e­mim­pi­nannya bagus dalam me­nge­lola anggaran.

“Kami juga terkenal kompak dalam mengambil keputusan. Meskipun di luar kami seolah-olah bertengkar, tapi di dalam kami selalu bersama. Semua ke­putusan tidak pernah diambil melalui voting tapi dengan mu­sya­warah mufakat,” ungkapnya.

Melihat komposisi komisio­ner yang baru, Hafidz yakni KPU bisa bekerja lebih baik. Sebab, sebagian besar komi­sioner memiliki pengalaman di bidang pemilu.

“Komposisi KPU sekarang itu berbeda dengan yang ada di zaman saya. Kalau dulu yang berlatar belakang KPU daerah hanya dua saja. Tapi yang se­karang ada lima orang yang ber­asal dari KPU daerah dan sisa­nya aktifis LSM yang ber­pe­nga­laman,” ujarnya.

Apalagi, lanjut Hafidz, ke­pengurusan KPU sekarang ti­dak memiliki banyak pekerjaan rumah. Hafidz mengaku tak me­ninggalkan banyak per­soa­lan kepada penggantinya.

“Hanya ada beberapa per­ma­sa­lahan di daerah yang butuh se­gera diselesaikan pengurus yang baru karena belum sempat diselesaikan pengurus sebe­lum­nya. Misalnya, beberapa pemi­lu­kada yang belum digelar ka­rena permasalahan birokrasi,” ujarnya. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya