Berita

ist

Akan Dikaji, Penempatan 2.500 Tentara AS di Australia

SELASA, 10 APRIL 2012 | 00:23 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. 200 prajurit marinir Amerika Serikat, Rabu dinihari pekan lalu tiba di pangkalan militer Darwin, Australia. Mereka adalah rombongan pertama yang dikirim, dari total 2.500 tentara yang direncanakan  mangkal di negara tersebut.

Lalu, apa rencana Amerika di kawasan Asia Pasifik? AS menyatakan pengiriman pasukan tersebut adalah bagian kelanjutan pelatihan militer yang telah ada. Dalih yang sama disampaikan Australia. Percayakah dengan dalih tersebut?

Menurut Direktur Eksekutif Suluh Nusantara, Stefanus Asat Gusma, sebagai negara yang lokasinya paling berdekatan dengan Australia, Indonesia tentu patut curiga atas kedatangan marinir AS di wilayah terdekatnya ini. Jangankan Indonesia, China, sebagai negara Asia yang lokasinya tidak terlalu dekat dengan Asutralia, pun mencurigai dengan pengiriman besar-besaran marinir AS tersebut. Pemerintah China mempertanyakan apakah ini bagian dari strategi mengepung dan merintangi China menjadi negara yang tengah bangkit sebagai kekuatan global?


"Indonesia wajib curiga, mengingat pangkalan AS di Darwin berlokasi hanya 500 mil dari Indonesia. Belum lagi, kedatangannya bertepatan dengan naiknya tensi konflik di Papua. Bukankah dekatnya jarak tersebut memberi kesempatan marinir AS untuk merespon cepat terhadap segala masalah keamanan yang terjadi di Asia Tenggara dan Laut China Selatan?" tanya Stefanus dalam keterangan resminya yang diterima redaksi (Selasa, 10/4).

Terkait isu dan diskursus ini, Suluh Nusantara akan mencoba mengkajinya dalam sebuah diskusi. Bertajuk “Pangkalan Marinir AS di Darwin, Ancaman bagi Kedaulatan Indonesia?" diskusi akan diselenggarakan di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat besok siang.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya