Berita

SBY Harus Depak Saat Ini Atau Biarkan PKS Terus Membangkang

SENIN, 02 APRIL 2012 | 15:44 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Keputusan PKS yang menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) terus dipersoalkan. Sebagai partai pendukung pemerintah, PKS tidak etis berseberangan dengan pemerintah.

Apalagi, dalam mengajukan rencana menaikkan harga BBM, pasti pemerintah punya pertimbangan

"Mereka harus ikut apa pun keputusan pemerintah, yang baik atau yang tidak populis. Jangan mau jabatan, tapi pahitnya tidak mau," ungkap dosen Pascasarjana Institut Ilmu Pemerintahan, Umar Sadat Hasibuan, kepada Rakyat Merdeka Online petang ini (Senin, 2/4).

Umar mengingatkan, elit PKS seperti Tifatul Sembiring dan Anis Matta kerap mengemukakan bahwa mereka berkoalisi dengan Presiden SBY, bukan dengan Partai Demokrat. Tapi, menaikkan harga BBM ini adalah usul pemerintah bukan Partai Demokrat.

"Kalau memang kontrak politik dengan SBY, mereka harus ikut dong. Jangan atas nama rakyat, mereka berseberangan bahkan berhadapan dengan pemerintah," tegas Umar.

Umar memaklumi, PKS memang mengklaim berjasa memenangkan duet SBY-Boediono pada pemilihian presiden 2009. Tapi, itu buka jadi alasan untuk tidak mendukung program pemerintah.

"Jangan karena menganggap berjasa, lalu keputusan pemerintah tidak didukung. Lucunya kok mereka berlagak oposisi seperti PDIP," ungkap Doktor Ilmu Politik jebolan Universitas Indonesia ini.

Karena itu Presiden SBY tidak usah mengharapkan PKS keluar dari pemerintahan. Karena PKS tidak akan melakukan itu. Makanya, yang dibutuhkan adalah sikap tegas Presiden SBY mendepak semua menteri asal PKS dari kabinet. "(SBY) harus (tegas). Kan kemarin saya sudah bilang, SBY kalau nggak sekarang, tidak usah sama sekali. Biarkan saja PKS, tidak usah diributkan lagi," kesal Umar. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya