Berita

pks/ist

Ingat, PKS Bukan Jaelangkung, Kutu Loncat atau Penumpang Gelap!

SENIN, 02 APRIL 2012 | 12:48 WIB | LAPORAN:

RMOL. Partai Keadilan Sejehtera (PKS) nampaknya bukan partai yang mudah diancam oleh Demokrat.

Bahkan, bukan dalam soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saja PKS mendapat ancaman akan ditendang dari koalisi. Saat Pansus Century dan Pansus Pajak, PKS juga mendapat ancaman serupa. Tapi ancaman tinggalah ancaman, dan PKS tetap dipertahankan.

Kini, suara ancaman keluar lagi dari politisi Demokrat lagi. Pemicunya adalah sidang paripurna DPR. Di saat partai koalisi lain memilih opsi pasal 7 ayat 6 A yang memungkinkan pemerintah memiliki kewenangan untuk menaikkan harga BBM, PKS bertahan di pasal 7 ayat 6. Artinya PKS menolak kenaikan harga BBM.


"Sejak awal PKS sudah menegaskan siap bekerja di luar maupun dalam pemerintahan. Dan ini sudah disampaikan tidak hanya oleh Presiden PKS, tapi juga oleh Ketua Majelis Syuro," kata Aboebakar Alhabsy, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Senin, 2/4).

Namun, Aboebakar mengingatkan, PKS bukan jaelangkung, yang datang tak dijemput dan pulang tak diantar. Dalam sejarahnya, SBY sendiri yang melamar PKS. PKS juga bukan kutu loncat atau penumpang gelap yang membonceng setelah kereta berjalan.

Soal kursi menteri, lanjut Aboebakar, itu hanya persoalan kecil. Sebab hal yang paling utama dari jabatan publik adalah untuk kesejahteraan rakyat. Nah, PKS, dalam soal BBM, tidak mungkin mengabaikan kehendak rakyat demi sebuah jabatan duniawi yang sangat sementara.

"Sudahlah, mari kita pikirkan rakyat, dan janglahlah membelokkan isu ini ke persoalan koalisi. Diskusi yang harus dilakukan adalah bagaimana menangani dampak dari isu kenaikan BBM ini. Itu akan lebih positif untuk pembangunan bangsa, dan tentunya itu lebih gentle buat mempertanggunjawabkan keputusan yang telah diambil," demikian Habib, panggilan Akoebakar [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya